logo Kompas.id
SastraEmas dan Batuk Tarman yang...
Iklan

Emas dan Batuk Tarman yang Menggila

Tarman terseok-seok menuju rumah karena batuk yang membuatnya sampai terbungkuk-bungkuk menahan dada yang sesak. Beberapa kali ia terjerembab ke tanah. Pandangannya mulai berkabut.

Oleh
SYIFA AIMBINE
· 7 menit baca
Emas dan Batuk Tarman yang Menggila.
SUPRIYANTO

Emas dan Batuk Tarman yang Menggila.

Nek Mun menyemburkan nasi dan secubit ikan goreng dari mulutnya. Tangannya yang kurus dan keriput meraba-raba lantai beralas tikar pandan yang menjadi alas tidur sekaligus tempat ia melakukan segala aktivitas selain buang air di rumah itu. Tidak banyak tempat di rumah berlantai semen itu, hanya ada satu kamar, dan ruang yang merangkap ruang tamu dan ruang makan. Sementara dapur dan kamar mandi berada di belakang. Tubuh tuanya memang tak butuh lagi kasur empuk, asal ada tikar pandan dan kain panjang yang biasa ia gulung sebagai bantal, sudah cukup untuk tidur. Nek Mun tidak ingin terlalu merepotkan anak laki-laki bungsunya yang sudah mau menampungnya hidup.

Wajah Nek Mun–yang memang sudah keriput–terlihat mengerut. Mulutnya yang nyaris tak bergigi mendecak-decak, seperti bayi yang pertama kali mencoba bubur beras.

Editor:
DWI AS SETIANINGSIH
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000