Prestasi Klub-klub Jerman di Liga Champions dan Liga Europa
Musim ini, Jerman mengirimkan satu wakil ke final Liga Champions 2024 dan satu klub di final Liga Europa 2024.
Klub-klub Jerman merupakan salah satu pilar kualitas sepak bola Eropa. Bayern Muenchen, Borussia Dortmund, Bayer Leverkusen, dan Schalke 04 selalu tampil menembus persaingan klub-klub di liga bergengsi Eropa, seperti Liga Champions dan Liga Europa.
Sejarah panjang sepak bola Jerman ditandai dengan kemunculan klub-klub seperti VfL Bochum yang berdiri sejak 1848, TSV 1860 Munich (berdiri tahun 1860), dan FC Nuernberg (1900). Adapun klub-klub tenar seperti Bayern Muenchen (1900), Bayer Leverkusen (1904), Schalke 04 (1904), dan Borussia Dortmund (1909).
Memang tak setenar Spanyol, Inggris, dan Italia, tetapi Jerman merupakan nama yang disegani dalam kancah sepak bola Eropa. Pada turnamen Liga Champions UEFA, klub-klub Jerman berhasil mengumpulkan delapan gelar juara sejak 1955 hingga 2023.
Delapan trofi turnamen paling bergengsi di Eropa tersebut diraih tiga klub berbeda, yaitu Bayern Muenchen, Borussia Dortmund, dan Hamburger SV. Perolehan trofi Liga Champions oleh klub-klub Jerman hingga tahun 2023 masih di bawah capaian klub-klub Spanyol (19 gelar), Inggris (15 gelar), dan Italia (12 gelar).
Komposisi ini juga tecermin dari jumlah pemain yang pernah meraih trofi Liga Champions. Data UEFA menyebutkan jumlah pemain asal Jerman yang berhasil menjuarai Liga Champions sebanyak 65 pemain. Jumlah pemain dari Jerman yang pernah juara Liga Champions ini sedikit di bawah pemain asal Spanyol (78 orang), Italia (72), dan Inggris (69).
Meski demikian, pamor pemain dan klub Jerman tetaplah masuk sebagai salah satu yang terkuat di Eropa, dengan masuk di empat besar negara terbanyak pengoleksi gelar Liga Champions dan pemain terbanyak yang menjuarai Liga Champions. Klub Jerman yang terakhir meraih gelar juara Liga Champions ialah Bayern Muenchen pada musim 2019/2020.
Prestasi klub Jerman di Liga Champions
Total enam gelar diraih Bayern pada liga bergensi Eropa tersebut. Bersama Liverpool (Inggris), Bayern berada di peringkat ketiga klub-klub Eropa yang paling banyak meraih gelar juara Liga Champions.
Langkah Bayern merebut gelar pada musim kompetisi 2023/2024 tahun ini kandas setelah dikalahkan Real Madrid di babak semifinal. Hanya saja, Jerman masih mengirimkan wakilnya di babak final Liga Champions 2023/2024.
Adalah Borussia Dortmund yang akan menantang Real Madrid di partai final. Dortmund melangkah ke final setelah menyingkirkan Paris Saint-German (PSG). Dortmund pernah meraih gelar liga bergengsi ini pada musim 1996/1997. Dortmund juga bukan muka baru di level Liga Champions. Dortmund sudah tampil di Liga Champions sejak musim 1956/1957.
Hingga musim 2023/2024, total sudah 22 musim Dortmund berlaga di Liga Champions. Jumlah penampilan Dortmund di Liga Champions ini masih lebih sedikit dibandingkan Bayern Muenchen yang sudah mencatatkan 40 kali musim kompetisi.
Klub Jerman lain yang pernah tampil di Liga Champions ialah Borussia Monchengladbach, Eintracht Frankfurt, Schake 04, Hamburger SV, dan Bayer Leverkusen. Borussia Monchengladbach sudah sembilan kali tampil di Liga Champions. Prestasi terbaiknya ialah menembus final musim 1976/1977. Monchengladbach harus puas menjadi runner-up setelah kalah dari Liverpool.
Eintracht Frankfurt dua kali tampil di Liga Champions. Nasibnya sama seperti Monchengladbach, menjadi runnerp-upmusim 1959/1960 setelah dikalahkan Real Madrid.
Klub lain ialah Schake 04 yang sudah 10 kali merumput di Liga Champions. Penampilan terbaiknya pada musim 2010/2011 lolos hingga babak semifinal. Schake 04 belum beruntung seperti lima klub Jerman lainnya yang berhasil menembus final setelah dikalahkan Manchester United.
Dua klub lain yang berhasil menembus final, bahkan menjadi juara Liga Champions, ialah Hamburger SV dan Bayer Leverkusen. Hamburger SV sudah tampil sebanyak enam kali di musim Liga Champions dan sekali meraih gelar juara Liga Champions pada musim 1982/1983.
Adapun Bayer Leverkusen sudah 13 kali tampil di kompetisi Liga Champions. Hanya saja, Leverkusen belum pernah menjadi juara Liga Champions. Penampilan terbaiknya ialah runner-up Liga Champions musim 2001/2002 setelah dikalahkan Real Madrid di final.
Prestasi klub Jerman di Liga Europa
Pada musim 2023/2024 ini, Bayer Leverkusen tidak tampil di Liga Champions. Leverkusen bermain di kasta kedua, Liga Europa. Sebagaimana Dortmund yang berhasil menembus final Liga Champions musim ini, Leverkusen juga berhasil melaju hingga partai final Liga Europa 2023/2024. Pada partai final mendatang, Leverkusen akan menghadapi klub asal Italia, Atalanta.
Pencapaian Leverkusen ini merupakan prestasi tersendiri karena mengulang keberhasilan pada musim 1987/1988. Sejak bermain di kompetisi ini pada musim 1986/1987 hingga tahun ini, Leverkusen sudah tampil 20 kali Liga Eropa. Prestasi terbaiknya ialah menjadi juara pada musim 1987/1988.
Meski demikian, prestasi Leverkusen di Liga Europa ini bukanlah yang terbanyak dibandingkan dengan klub-klub Jerman lainnya. Total sudah tujuh gelar juara Liga Europa yang diraih klub-klub Jerman. Leverkusen, Bayern Muenchen, dan Schake 04 merupakan klub-klub yang pernah meraih satu gelar juara Liga Eropa.
Adapun dua klub lainnya, yaitu Borussia Monchengladbach dan Eintracht Frankfurt, pernah meraih dua kali gelar juara. Dari 14 kali keikutsertaan di Liga Europa, Monchengladbach pernah menjadi juara pada musim 1974/1975 dan 1978/1979, sedangkan Frankfurt berhasil menjadi juara pada musim 1979/1980 dan 2021/2022.
Kans Jerman memboyong trofi Liga Europa terbuka lebar setelah Leverkusen mampu menembus final musim 2023/2024. Pesaingnya di final nanti, yaitu Atalanta, baru lima kali menjejakkan kakinya di Liga Eropa. Dari data UEFA, prestasi terbaiknya ialah menembus babak perempat final pada musim 1990/1991 dan 2021/2022.
Statistik pertandingan Leverkusen juga lebih unggul dibandingkan Atalanta. Hingga semifinal, kedua tim sudah bermain sebanyak 12 kali di Liga Europa 2023/2024. Leverkusen sudah memenangi sembilan pertandingan. Tiga laga lain berakhir seri dan belum pernah kalah. Sementara Atalanta memenangi tujuh pertandingan, empat laga seri, dan menelan satu kekalahan.
Dari sisi produktivitas gol, Leverkusen sudah mencetak 31 gol, sementara Atalanta 22 gol. Dari aspek penguasaan bola dan akurasi umpan, Leverkusen juga cenderung mendominasi dan akurat.
Baca juga: Xabi Alonso dan Bayer Leverkusen di Ambang Juara Liga Jerman
Rerata penguasaan bola Leverkusen mencapai 58,75 persen dengan tingkat akurasi umpan 89,75 persen. Adapun rata-rata ballpossession Atalanta sebesar 47,84 persen dengan passingaccuracy mencapai 80,25 persen.
Lini masa penampilan, jejak prestasi, dan statistik pertandingan teranyar menunjukkan performa Leverkusen dalam kondisi prima. Meski demikian, klub-klub Jerman harus tetap mewaspadai kualitas tim-tim asal Italia yang masih lebih banyak mengoleksi gelar di kancah turnamen klub Eropa.
(Litbang Kompas)
Baca juga: Tiket Dua Laga Final Direbut, Harapan Tiga Gelar Leverkusen