Pemenang Pemilu 2024 DPD Jatim, dari Ahmad Nawardi hingga Kondang Kusumaning Ayu
Ahmad Nawardi, La Nyalla Mattalitti, Lia Istifhama, dan Kondang Kusumaning Ayu meraih suara terbanyak caleg DPD Jatim.
Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jatim telah menyelesaikan penghitungan suara Pemilu 2024 pada 10 Maret 2024. Hasil penghitungan suara tersebut tertuang dalam Pengumuman KPU Jatim Nomor 125/PL.01.8-Pu/35/2024 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu Serentak Tahun 2024 Tingkat Provinsi Jawa Timur.
Untuk pemilu anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terdapat 20.290.187 suara sah yang terdistribusi ke 13 calon anggota legislatif (caleg) DPD. Melihat total perolehan suara, dukungan minimal yang diperoleh caleg DPD Dapil Jatim mencapai 184.127 suara. Ini artinya seluruh caleg berhasil melampaui syarat pendaftaraan sebagai calon anggota DPD, yaitu sebesar 5.000 dukungan.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Dari 13 caleg DPD Dapil Jatim, empat di antaranya mendapatkan suara terbanyak. Keempatnya ialah Ahmad Nawardi (caleg petahana) dengan 3.281.105 suara, diikuti La Nyalla Mattalitti (caleg petahana ) dengan 3.132.076 suara, Lia Istifhama (caleg baru) dengan 2.739.123 suara, dan Kondang Kusumaning Ayu (caleg baru) dengan 2.542.036 suara.
Meski Ahmad Nawardi unggul dalam mengumpulkan jumlah suara dibanding caleg-caleg lainnya, penguasan wilayahnya lebih minim. Jika melihat sebaran wilayah penguasaan, La Nyalla lebih merata dalam meraup dukungan. Dukungan suara kepada Ketua DPD ini dominan di 13 kabupaten/kota di Jatim.
Sementara itu, Kondang Kusumaning unggul di tujuh daerah, Lia Istifhama dominan di lima kabupaten/kota, dan Nawardi hanya unggul di empat daerah. Tiga daerah lainnya dikuasi caleg-caleg lainnya.
La Nyalla meraih banyak dukungan dari Malang (213.295 suara), Jember (193.164 suara), Banyuwangi (151.427 suara), Pasuruan (135.867 suara), Kediri (108.796 suara), dan Jombang (101.224 suara). Kabupaten/kota lain yang menjadi daerah penguasaan La Nyalla ialah Blitar (81.910 suara), Lumajang (75.327 suara), Bondowoso (70.770 suara), Probolinggo (90.250 suara), Mojokerto (94.101 suara), Nganjuk (81.295 suara), dan Gresik (99.787 suara).
Sementara caleg Kondang Kusumaning Ayu cukup kondang di wilayah Sidoarjo (147.704 suara), Tulungagung (84.080 suara), dan Ponorogo (79.882 suara). Daerah lain yang menyumbang suara untuk Kondang Kusumaning Ayu ialah Pacitan (58.527 suara), Trenggalek (53.395 suara), Madiun (57.947 suara), dan Kediri (22.438 suara).
Sementara caleg Lia Istifhama unggul di Lamongan (98.892 suara), Bojonegoro (96.074 suara), dan Ponorogo (88.463 suara). Dua wilayah lain yang memberikan dukungan untuk Lia Istifhama adalah Tuban (82.854 suara) dan Ngawi (72.487 suara).
Hal berbeda tampak pada Ahmad Nawardi. Caleg petahana dengan nomor urut 1 dalam daftar calon tetap ini unggul mutlak di seluruh wilayah Madura. Pria kelahiran Sampang ini menuai dukungan terbesar dari kota kelahirannya, Kabupaten Sampang, dengan meraih 533.796 suara. Berikutnya diikuti Bangkalan (497.372 suara), Pamekasan (343.930 suara), dan Sumenep (339.602 suara).
Dominannya suara Ahmad Nawardi, yang pernah menjadi jurnalis ini, mengulang kesuksesannya pada Pemilu 2019. Saat itu, kedekatan emosional pemilih Madura dengan caleg putra daerah ini juga tergambar dari dukungan suara yang didapat. Pada Pemilu 2019, Ahmad Nawardi mendapat 421.171 suara di daerah kelahirannya. Dukungan warga Madura ke Ahmad Nawardi juga datang dari pemilih Pamekasan (217.954 suara), Bangkalan (100.498 suara), dan Sumenep (59.916 suara).
Melihat hasil Pemilu 2024 ini, Ahmad Nawardi berhasil mempertahankan elektabilitasnya di wilayah Madura. Bukan hanya mempertahankan, Nawardi bahkan berhasil melipatgandakan dukungan pemilih Madura di empat daerah, terutama di Sumenep dan Bangkalan.
Persaingan Ahmad Nawardi, La Nyalla, dan Lia Istifhama di Madura
Peningkatan suara Ahmad Nawardi ini tidak terlepas dari dinamika persaingan antercaleg di wilayah Madura. Pada Pemilu 2019 silam, Achmad Nawardi bersaing dengan sesama putra daerah, yaitu Syaiful Ismail. Syaiful yang kelahiran Bangkalan ini meraup suara dominan dengan mendapatkan 515.074 dari pemilih Bangkalan dan 138.909 suara dari pemilih Pamekasan.
Selain bersaing dengan Syaiful Ismail, pada pemilu lima tahun lalu, Ahmad Nawardi juga bersaing dengan sosok kuat La Nyalla Mattalitti. Reputasi dan jejaring La Nyalla mengakar di Jatim karena pernah menjadi wakil ketua umum KONI Jatim dan ketua MPW Pemuda Pancasila. La Nyalla juga pernah menjabat ketua umum PSSI.
Saat Pemilu 2019 lalu, La Nyalla cukup banyak mendapat dukungan suara di Sampang (109.406 suara), Pamekasan (107.666 suara), dan Bangkalan (104.525 suara) dan menjadi pesaing kuat bagi Ahmad Nawardi.
Persaingan Ahmad Nawardi dan La Nyalla berlanjut pada pemilu tahun ini. Dukungan suara La Nyalla pada Pemilu 2024 ini masih cukup kuat dari pemilih Pamekasan (173.448 suara). Sementara perolehan suara La Nyalla di Bangkalan, Sampang, dan Sumenep cenderung menurun dibandingkan saat Pemilu 2019 lalu.
Meski demikian, pesaing baru bagi Ahmad Nawardi muncul dari sosok caleg baru Lia Istifhama. Dukungan suara pemilih Madura kepada Lia Istifhama cukup besar, yaitu Sumenep (131.601 suara), Bangkalan (113.244 suara), Pamekasan (106.760 suara), dan Sampang (67.341 suara).
Meski caleg baru, sosok Lia Istifhama memiliki efek gentar bagi caleg-caleg lainnya. Dukungan suara Lia Istifhama di Ngawi, Ponorogo, Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan tercatat paling banyak dibanding 12 caleg lainnya.
Dari laman KPU, rekam jejak Lia Istifhama terbentang luas mulai dari sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, ketua DPD Perempuan Tani HKTI Jawa Timur, ketua Bidang Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Jawa Timur, hingga kepala bidang Dakwah PW Fatayat Jawa Timur.
Doktor lulusan UIN Sunan Ampel Surabaya ini juga merupakan anak dari KH Masykur Hasyim, tokoh NU Jatim yang pernah menjadi ketua DPW PPP Jawa Timur. Dari garis kekerabatan, Lia Istifhama juga merupakan keponakan mantan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Dengan luasnya jejaring yang dimiliki, Lia Istifhama mampu meraih dukungan dominan di lima daerah, yaitu Lamongan, Bojonegoro, Ponorogo, Tuban, dan Ngawi.
Persaingan La Nyalla dan Kondang Kusumaning Ayu di Pemilu DPD Jatim
Selain di wilayah Madura, persaingan sengit memperebutkan suara pemilih Jatim juga terjadi antara caleg petahana La Nyalla dan caleg baru Kondang Kusumaning Ayu. Hal ini tidak terlepas dari dukungan suara yang didapat Kondang Kusumaning Ayu yang viral karena paras cantiknya di surat suara. Dari sebaran wilayah, Kondang Kusumaning Ayu memang lebih sedikit (7 wilayah) dibanding La Nyalla (13 daerah).
Meski demikian, di tiga wilayah yang dikuasai La Nyalla, dukungan suara yang didapat Kondang Kusumaning Ayu cukup kompetitif. Tiga wilayah tersebut ialah Blitar, Kediri, dan Lumajang. Di Lumajang, Kondang Kusumaning Ayu mendapat 73.226 suara, sedangkan La Nyalla memperoleh 75.327 suara.
Demikian pula di Kediri. Suara Kondang Kusumaning Ayu mencapai 107.174 suara, sedangkan La Nyala mendapat 108.796 suara. Di Blitar, perolehan suara Kondang Kusumaning Ayu mencapai 81.010 suara, yang hanya selisih 900 suara di bawah La Nyalla.
Persaingan ketat La Nyalla dan Kondang Kusumaning Ayu juga terjadi di Sidoarjo. Di wilayah ini, Kondang Kusumaning Ayu mendapat dukungan 147.704 suara, unggul tipis atas La Nyalla yang memperoleh 146.633 suara.
Meski terlibat persaingan seru di sejumlah kabupaten/kota, performa empat caleg dengan suara terbanyak tersebut belum mampu menaklukkan seluruh wilayah Jatim. Tercatat ada tiga wilayah yang tidak dapat dikuasai Ahmad Nawardi, La Nyalla Mattalitti, Lia Istifhama, dan Kondang Kusumaning Ayu.
Ketiga wilayah tersebut adalah Lumajang, Situbondo, dan Magetan. Di Lumajang dan Situbondo, dukungan suara terbanyak diperoleh Ayub Khan. Anggota DPR periode 2014-2019 dari Partai Demokrat ini mendapat dukungan 62.837 suara di Situbondo dan 83.788 suara di Lumajang. Sementara di Magetan, dukungan suara terbanyak diraih mantan Ketua KPK Agus Rahardjo dengan 73.871 suara. Hasil akhir penghitungan suara memperlihatkan Agus Rahardjo mendapat 2.205.069 suara dan menempati peringkat kelima caleg yang mendapatkan suara terbanyak.
Hasil akhir Pemilu 2024 DPD Dapil Jatim menunjukkan dua caleg baru yang bakal lolos sebagai senator Jawa Timur. Dua caleg baru perempuan ini akan menggantikan dua petahana anggota DPD yang juga perempuan, yaitu Adilla Azis dan Evi Zainal Abidin.
Baca juga: Taj Yasin's New Record and Competition with Casytha Kathmandu in the Central Java DPD Election
Pada Pemilu 2024 ini, Evi Zainal Abidin tidak mencalonkan kembali sebagai anggota DPD. Evi Zainal Abidin beralih mencalonkan diri sebagai caleg DPR dari dapil Jatim II. Sementara Adilla Azis masih mencalonkan diri sebagai anggota DPD.
Meski demikian, performa Adilla Azis kali ini belum mampu mengulang kesuksesannya pada Pemilu 2019 lalu. Adilla Azis memperoleh 1.956.615 suara dan menempati peringkat keenam caleg yang mendapatkan suara terbanyak pada Pemilu 2024. Dukungan suaranya masih di bawah dua caleg baru, yaitu Lia Istifhama dan Kondang Kusumaning Ayu yang cukup gemilang meraih simpati pemilih Jatim. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga: KPU Temporary Calculation: Competition between Fahira Idris and Happy Djarot in DPD DKI Jakarta