Kampanye Pilpres 2024 dan Urgensi Menegakkan Etika Kampanye
Tiga pasangan capres-cawapres memulai masa kampanye Pilpres 2024 dengan mengusung program unggulannya.
Kampanye pemilihan umum presiden dan wakil presiden sudah berlangsung satu pekan. Dimulainya masa kampanye pemilu presiden dan wakil presiden sejak 28 November 2023 turut disambut atensi warganet di media sosial.
Dinamika atensi ini dipantau melalui aplikasi Talkwalker pada pekan pertama kampanye (27 November 2023-3 Desember 2023). Konten kampanye Pemilu 2024 menghasilkan 268.638 atensi dengan memunculkan 1.295.609 interaksi warganet dari berbagi platform media sosial.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Ragam tagar terkait konten kampanye ketiga pasangan capres-cawapres melengkapi atensi warganet, mulai dari #AniesMuhaimin2024, #AMINAjaDulu, #SalamAd1lMakmur, #PrabowoGemoy, #PrabowoGibranIstimewa, #BersamaIndonesiaMaju, GanjarMahfud2024, #SahabatGanjar, dan #GanjarPranowo.
Melihat lini masa yang muncul, puncak atensi warganet terjadi pada 28 November 2023 saat dimulainya masa kampanye pilpres. Titik puncak yang sama juga terpantau pada mesin pencarian di internet, Google.
Bedanya, atensi warganet mencapai titik tertinggi pada pukul 14.00-pukul 15.00. Sementara di Google Trends, pencarian tertinggi terkait kampanye pilpres terjadi pukul 10.00. Meski sedikit berbeda pada jam puncak pencarian, konten yang banyak memicu atensi dan banyak dicari warganet ialah lokasi-lokasi kampanye para capres dan cawapres yang sarat nuansa simbolis.
Salah satu konten yang menyajikan informasi kampanye pada hari pertama berasal dari akun Tiktok Kompas.com. Konten berupa video pendek berdurasi 3 menit 39 detik ini mengompilasi tiga kegiatan pasangan capres-cawapres. Konten ini sudah ditonton 1,2 juta views pengguna Tiktok, 28.300 likes, dan 29.700 interaksi (engagement) antarpengguna Tiktok.
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, memulai kampanye perdananya di Kampung Tanah Merah, Jakarta Utara. Adapun cawapres Muhaimin Iskandar berkampanye di Surabaya, Sidoarjo, dan Mojokerto di Jawa Timur.
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, dan cawapresnya, Gibran Rakabuming Raka, belum melakukan kampanye pada hari pertama. Keduanya memilih tetap menjalankan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan dan Wali Kota Surakarta.
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, kampanye perdana di Merauke, Papua Selatan. Adapun pasangannya, Mahfud MD, berkampanye di ujung lain Indonesia, di Taman Pasi Jaboi, Sabang, Aceh.
Pemilihan lokasi kampanye di Tanah Merah, Jakarta Utara, menjadi modal simbolisasi perjuangan keadilan yang diusung dalam kampanye Anies pada Pilpres 2024. Modal simbolis capres yang diusung Partai Nasdem, PKB, dan PKS ini mengambil memori kolektif perjuangannya menghadirkan keadilan di Tanah Merah saat menjadi Gubernur DKI Jakarta lewat kontrak politik dengan warga. Kontrak politik itu antara lain berisi pemenuhan hak-hak warga kota, termasuk melegalisasi kampung-kampung yang dianggap ilegal.
Simbolisasi lokasi kampanye juga dipilih Ganjar Pranowo. Capres yang diusung PDI-P, PPP, Perindo, dan Hanura ini memilih memulai kampanyenya di Merauke, Papua Selatan. Adapun cawapresnya, Mahfud MD, memulai kampanye dari Sabang, Aceh. Pemilihan lokasi ini dijelaskan Ganjar menjadi simbol persatuan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Pemilihan lokasi dari ujung wilayah Nusantara ini juga menjadi simbol spiritualitas pembangunan yang akan dilakukan dari daerah pinggiran Indonesia. Pembangunan ini antara lain diusung lewat program Satu Desa Satu Faskes dan program unggulan Gaji Guru Ngaji.
Konten kampanye pilpres
Berbeda dengan dua pasangan lainnya, tim sukses pasangan Prabowo-Gibran yang bergerak melakukan kampanye. Tim sukses Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini didukung oleh Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Garuda, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, dan Partai Prima.
Mereka membagikan susu dan makan siang gratis di sejumlah wilayah di Indonesia. Aksi bagi-bagi nutrisi gratis ini merupakan program bantuan gizi yang menjadi salah satu program unggulan Prabowo- Gibran pada Pilpres 2024.
Di luar konten lokasi kampanye, konten pembagian makan siang gratis ini juga termasuk yang menjadi atensi pengguna internet. Dari kata kunci yang banyak digunakan, warganet penasaran dengan aturan kampanye yang memperbolehkan pembagian makan siang gratis tersebut.
Dua konten lain yang juga memicu banyak atensi warganet ialah kebocoran data pemilih dan deklarasi damai. Konten kebocoran data ini berawal dari informasi dugaan adanya 252 juta baris data mentah pemilih 2024 yang diklaim berasal dari situs KPU diperjualbelikan dalam forum daring.
Berdasarkan penelusuran awal yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika, data yang tersebar tersebut identik dengan daftar pemilih tetap KPU (Kompas, 30/11/2023).
Konten kebocoran data pemilih dan bagi-bagi makanan saat kampanye yang banyak disorot warganet ini memiliki muatan sama, yaitu seruan untuk menjaga tegaknya aturan kampanye dan kualitas pemilu. Aturan yang jelas tentang batasan pemberian materi saat kampanye dapat mencegah terjadinya praktik politik iming-iming atau semacam politik uang untuk menggaet dukungan suara.
Tanpa aturan yang lebih detail bukan tidak mungkin akan muncul pemberian materi-materi dalam bentuk lain yang dapat memengaruhi psikologi pemilih.
Dalam penjelasannya, KPU menyampaikan bahwa konsumsi yang dibagikan kepada peserta pemilu harus mengikuti Keputusan KPU RI Nomor 1622 Tahun 2023. Dalam regulasi tersebut, KPU menetapkan biaya makan, minum, dan transportasi yang diberikan kepada peserta kampanye harus sesuai dengan standar daerah setempat. KPU juga melarang pembagiannya dalam bentuk uang.
Baca juga: Kampanye Pilpres Lebih Menarik Perhatian Masyarakat
Catatan penting perlu diberikan dalam hal dugaan kebocoran data pemilih. Meski masih dalam penyidikan aparat negara, dugaan kebocoran ini patut menjadi perhatian seluruh pihak. Dari sisi internal pemilih, beredarnya data pribadi ini membuat identitas pemilih tersebar secara luas dan rentan dimanfaatkan pihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab.
Dalam konteks lain, yaitu suasana menjelang pencoblosan, peredaran data identitas pribadi tersebut berpotensi digunakan untuk kepentingan kecurangan pemilu, seperti pemalsuan KTP elektronik yang dapat digunakan untuk pemungutan suara.
Harapan warganet agar kampanye dan pemilu dapat berjalan fair ini melengkapi asa Pemilu 2024 dapat berjalan damai.
Atensi pengguna media sosial terhadap pemilu damai ini tecermin dari atensi terhadap unggahan konten deklarasi damai dari akun Tiktok Metro TV pada 27 November 2023. Konten yang menampilkan acara Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024 sehari sebelum pelaksanaan kampanye ini sudah dilihat 517.100 kali dan menghasilkan 11.200 interaksi selama satu pekan terakhir.
Atensi menurun
Selain harapan akan penegakan aturan kampanye sesuai ketentuan, masa kampanye pada pekan pertama ini juga mendapat tantangan penurunan atensi warganet. Sejak mencapai puncak interaksi tertinggi pada 28 November 2023 pukul 14.00-pukul 15.00 dengan menghasilkan 9.200 interaksi, atensi warganet cenderung menurun.
Hanya terlihat satu puncak interaksi lagi pada 1 Desember 2023 pukul 13.00-pukul 14.00. Sepanjang satu jam tersebut, terdapat 6.300 interaksi warganet terhadap konten pembagian makan siang gratis dan rencana penganggaran program tersebut.
Mencermati pola atensi yang muncul di media sosial, penurunan ini setidaknya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu konten yang diangkat dalam kampanye pilpres dan masih terbatasnya akun pemengaruh.
Dari sisi konten, terlihat program-program para capres-cawapres belum banyak mengelaborasi kebutuhan riil masyarakat. Hasil survei Kompas, Agustus 2023, menemukan empat persoalan yang paling mendesak untuk segera diselesaikan menurut publik saat ini, yaitu masalah ekonomi, korupsi, lapangan pekerjaan, dan kemiskinan.
Adapun dari sisi akun pemengaruh, konten-konten tersebut masih terbatas berada di tataran capres dan tim kampanye. Melihat lima akun pemengaruh yang banyak muncul sepanjang satu pekan terakhir, influencer konten kampanye pilpres ini masih didominasi para capres ataupun tim kampanyenya.
Baca juga: Kampanye Pemilu Berkeadaban
Konten-konten tersebut belum mampu menggerakkan daya pemengaruh warganet lainnya untuk mendistribusikan dan berinteraksi lebih mendalam. Selain itu, konten-konten kampanye sepanjang satu pekan terakhir ini juga masih terbatas pada problematika persaingan antarcapres dan perang tagar.
Belum terlihat adanya muatan kampanye dengan tagar besar yang mengusung gagasan yang menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat saat ini. Jarak kebutuhan masyarakat dan gagasan capres-cawapres ini menjadi tantangan yang harus ditingkatkan dalam masa-masa kampanye selanjutnya. Hal ini agar kampanye dan pemilu menjadi bukan sekadar berorientasi untuk kemenangan, melainkan juga bertujuan meningkatkan atensi publik untuk terlibat dalam diskursus pembangunan bangsa. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga: Kampanye Mendidik, Bukan Sekadar Gimik