Semifinal Piala Dunia U-17, Ajang Pembuktian Calon Juara
Jerman, Argentina, Perancis, dan Mali akan membuktikan diri jadi tim paling layak melenggang ke final Piala Dunia U-17.
Partai semifinal Piala Dunia U-17 yang akan digelar pada Selasa (28/11/2023) selayaknya berjalan seru. Empat tim tersisa telah membuktikan diri sebagai kesebelasan paling layak menjadi kandidat juara, yakni Jerman, Argentina, Perancis, dan Mali. Jerman akan berebut tiket final dengan Argentina. Sementara Perancis akan berjibaku dengan Mali, tim kuda hitam kompetisi kali ini.
Jika dilihat berdasarkan peringkat FIFA, maka berturut-turut kekuatan semifinalis di atas adalah Argentina (1), Perancis (2), Jerman (5), dan Mali (47).
Mali memang menjadi anomali dalam kompetisi kali ini. Di satu sisi, tim asal Benua Afrika ini memiliki gap ranking FIFA cukup jauh dengan tiga semifinalis lain. Di sisi lain, tim Mali U-17 memiliki catatan baik dalam mencetak gol, bahkan melebihi Jerman dan Perancis.
Baca juga : Piala Dunia U-17 Jadi Langkah Awal Sepak Bola Nasional Mendunia
Statistik
Sejak babak penyisihan hingga perempat final, Mali sudah mencetak 14 gol atau setara dengan rasio 2,8 gol per pertandingan. Catatan ini melebihi Jerman dengan jumlah gol 13 atau 2,6 gol per pertandingan dan Perancis dengan delapan gol atau 1,6 gol per pertandingan. Mali hanya kalah dengan Argentina yang berhasil mencetak 13 gol atau 3,2 gol per pertandingan.
Akan tetapi, menarik untuk melihat Perancis. Tim ini memang merupakan semifinalis dengan rasio mencetak gol terkecil, tetapi situasi berbalik ketika melihat barisan pertahanan.
Tim Perancis U-17 sama sekali belum kebobolan selama kompetisi. Tak ada semifinalis lain yang mampu menyamai catatan apik Perancis dalam bertahan. Jerman menjadi tim dengan kebobolan terbanyak, yakni 4 gol; Argentina 3 gol; dan Mali 2 gol.
Namun, Jerman memiliki catatan terbaik dalam menorehkan kemenangan. Kesebelasan berkostum putih ini selalu menang dalam pertandingannya hingga babak perempat final.
Perancis sebenarnya juga belum pernah terkalahkan selama kompetisi sejauh ini. Namun, Perancis sempat ditahan imbang Senegal dalam 90 menit waktu normal. Pada akhirnya, tim ”Ayam Jantan” muda ini mampu menjungkalkan Senegal lewat adu penalti pada babak 16 besar.
Sementara itu, catatan Mali dan Argentina sama. Kedua tim belia ini sama-sama pernah sekali menelan kekalahan. Argentina kalah dalam pertandingan perdana melawan Senegal dengan skor 1-2. Sementara Mali, dengan satu permainnya terkena kartu merah, takluk di tangan Spanyol 0-1 pada fase grup.
Dari sekilas catatan statistik performa keempat semifinalis Piala Dunia U-17 kali ini tampak bahwa tidak ada tim yang menonjol. Keempat tim ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Akan tetapi, dengan mencoba hitungan di atas kertas, siapa yang paling berpeluang juara dari keempat tim ini?
Memperhitungkan probabilitas kemenangan dan rasio gol, termasuk jumlah memasukkan dan kemasukan gol, maka Argentina menjadi tim dengan probabilitas juara tertinggi, yakni 35,5 persen.
Secara mengejutkan, dengan hanya menghitung indikator di atas, Mali mengekor Argentina dengan probabilitas 28,7 persen. Pada posisi ketiga, Jerman mengikuti Mali dengan probabilitas juara 24,9 persen dan terakhir Perancis dengan kemungkinan 10,9 persen.
Akan tetapi, probabilitas ini menjadi berbeda jika memasukkan indikator peringkat FIFA sebagai pembobot. Dengan perhitungan ini probabilitas juara tetap dipegang Argentina, tetapi dengan persentase yang lebih tinggi, yakni mencapai 76,2 persen. Sementara Perancis mengekor dengan kemungkinan 11,7 persen.
Jerman berada di urutan ketiga dengan probabilitas 10,7 persen. Mali menjadi semifinalis dengan probabilitas juara terkecil, yakni 1,3 persen. Akan tetapi, hitungan di atas kertas ini tak lantas serta-merta membuat Argentina akan dengan mudah menjuarai Piala Dunia U-17 kali ini.
Baca juga : Tampil Dewasa, Bocah Perancis ke Semifinal
Pembuktian
Tim asal Amerika Latin ini harus menghadapi Jerman terlebih dahulu di semifinal hari Selasa, 28 November 2023. Laga ini akan menjadi ajang pembuktian lebih lanjut penyerang Argentina, Echeverri, yang sementara ini menjadi pencetak gol terbanyak kompetisi kali ini dengan torehan lima gol.
Tak hanya itu, Echeverri sedang dalam motivasi tinggi mengingat tiga golnya disarangkan ke gawang rival abadi Argentina, yaitu Brasil, pada babak perempat final.
Namun, pembuktian Echeverri dan Argentina akan menghadapi benteng kuat Jerman. Berkaca pada kemenangan 1-0 atas Spanyol, Jerman lebih memilih rapi dan disiplin dalam mengatur posisi pemain di tengah dan belakang.
Daya tahan pemain Jerman dalam meredam umpan-umpan pendek pun membuat Spanyol frustrasi, bahkan tak mampu mencetak gol sebiji pun meskipun lebih banyak memegang bola.
Artinya, meskipun memiliki catatan di atas kertas sangat baik, Argentina tidak lantas bisa dengan mudah menang melawan Jerman. Jika tidak menyiapkan berbagai skema melawan daya tahan tim Jerman yang kokoh, bukan tak mungkin tim ”Tango” muda harus puas untuk tidak mencapai klimaks kompetisi ini, yakni menginjakkan kaki di final.
Pemain Tim Argentina U-17 Claudio Echeverri
Di kubu lain, Perancis juga berpotensi besar akan direpotkan oleh Mali. Tim asal Benua Afrika ini menunjukkan fisik, kecepatan, dan juga mencetak peluang yang efektif dalam bermain.
Puncak dari aksi Mali adalah melumat tim Meksiko dengan skor 5-0. Terakhir, alotnya pertahanan Maroko di babak perempat final pun mampu ditembus dengan sebuah gol menjelang akhir pertandingan.
Padahal, Perancis sudah merasakan sulitnya menaklukkan tim asal Afrika, yakni Senegal. Perancis tak mampu mencetak gol melawan Senegal dan harus memenangi pertandingan lewat adu penalti.
Sementara itu, produktivitas juga menjadi catatan Perancis. Tim ”Biru Muda” hanya mampu mencetak delapan gol sekaligus yang paling sedikit di antara semifinalis lain.
Moral sebagai tim dengan peringkat kedua FIFA dan status sebagai negara yang pernah menjuarai kompetisi Piala Dunia U-17 tahun 2001 adalah bekal semangat yang dimiliki Perancis.
Motivasi ini dapat menambah suntikan semangat untuk membuktikan juga kuatnya pertahanan mereka yang sejauh ini belum tersentuh gol satu pun. Sementara Mali ditantang untuk meruntuhkannya.
Akhirnya, laga semifinal Selasa nanti seakan menjadi ajang pembuktian tiap-tiap tim. Laga semifinal akan semakin seru, mengingat siapa pun yang akhirnya melenggang ke final akan ada juara baru.
Brasil, juara bertahan Piala Dunia U-17 2019, sudah ditaklukkan oleh Argentina. Selain pembuktian tim, tiap-tiap individu pemain juga akan membuktikan diri di panggung semifinal edisi kali ini bahwa regenerasi pemain sepak bola dari tiap-tiap negara ini memiliki harapan cerah. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga : Dua Sukses di Piala Dunia U-17