Survei Litbang Kompas: Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat di Puncak
Dua bulan menjelang pendaftaran Pemilu Presiden 2024, hasil survei Litbang Kompas menunjukkan Ganjar dan Prabowo bersaing ketat di puncak elektabilitas. Adapun suara Anies belum ada perubahan yang signifikan.
Oleh
BAMBANG SETIAWAN
·4 menit baca
KOMPAS
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih menjadi tiga sosok kandidat capres 2024 yang memiliki elektabilitas tertinggi dari hasil survei terbaru Litbang Kompas pada Agustus 2023.
Dalam survei terbaru Litbang Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo di angka 24,9 persen, Prabowo Subianto 24,6 persen, dan Anies Baswedan 12,7 persen. Survei dilakukan dengan tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023, melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia, dengan margin of error +/- 2,65 persen.
Hasil Survei Elektabilitas Ganjar, Prabowo, dan Anies
Perolehan Ganjar kali ini kembali naik setelah pada Mei 2023 turun ke angka 22,8 persen. Posisi keterpilihannya sekarang mendekati elektabilitas pada Januari 2023 yang sebesar 25,3 persen. Sempat tertinggal 1,7 persen dari Prabowo pada Mei 2023, kini Ganjar unggul tipis 0,3 persen.
Meskipun tidak terlalu signifikan, tren kenaikan ini dapat berpengaruh terhadap pergerakan politik ke depan. Terlebih, selama tiga bulan terakhir nyaris tidak ada pergerakan suara yang signifikan pada Prabowo. Elektabilitas Prabowo tercatat hanya berubah naik 0,1 persen dari Mei 2023.
Ganjar juga masih bersaing ketat dengan Prabowo dalam simulasi terhadap 10 nama, lima nama, hingga tiga nama yang diajukan untuk dipilih. Dalam skema 10 nama, Ganjar mendapatkan 29,6 persen, sedangkan Prabowo 27,1 persen dan Anies 15,2 persen. Adapun dalam skema lima nama, perolehan Ganjar 31,8 persen, Prabowo 27,8 persen, dan Anies 15,6 persen.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa hanya suara Ganjar yang tampak menanjak. Perubahan dari 10 ke lima nama itu relatif tidak mengubah suara untuk Prabowo dan Anies sehingga jarak keterpilihan Ganjar semakin lebar dengan Prabowo dan Anies.
Selanjutnya, dalam skema pilihan terhadap tiga nama, Ganjar memperoleh 34,1 persen, sedangkan untuk Prabowo dan Anies mulai ada pergerakan yang lebih besar menjadi 31,3 persen untuk Prabowo dan 19,2 persen untuk Anies. Meski demikian, suara Ganjar dan Prabowo belum bisa dikatakan berbeda secara signifikan alias masih bersaing ketat.
DOKUMENTASI PRIBADI
Bakal calon presiden Ganjar Pranowo (kiri) bertemu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Jakarta, 18 Agustus 2023. Dalam pertemuan tersebut, Ganjar memberikan sepasang burung lovebird kepada Muhaimin.
Berhadapan
Meski elektabilitas Ganjar menempati urutan teratas pada pilihan secara bebas dan pada simulasi 10, lima, hingga tiga nama, saat ini belum cukup menjamin kemenangannya jika berhadapan langsung dengan Prabowo. Hasil survei menunjukkan terjadinya akumulasi perolehan suara untuk Prabowo dalam skema head to head dua calon berhadapan.
Jika pemilu presiden digelar saat survei dilakukan dan jika Ganjar berhadapan hanya dengan Prabowo, maka Prabowo masih unggul atas Ganjar. Prabowo memperoleh 52,9 persen, sedangkan Ganjar 47,1 persen. Perolehan kali ini semakin memperlebar jarak keterpilihan Prabowo dengan Ganjar, yang sebelumnya 2,2 persen pada Mei 2023, menjadi 5,8 persen.
Sementara jika Prabowo berhadapan dengan Anies, Prabowo unggul dengan selisih angka yang besar. Prabowo 65,2 persen dan Anies 34,8 persen. Jarak keduanya yang saat ini 30,4 persen lebih lebar dari sebelumnya, 24 persen.
Jarak elektabilitas Anies juga masih terpaut cukup jauh dari Ganjar, yaitu 20,2 persen. Ganjar di angka 60,1 persen, sedangkan Anies 39,9 persen. Jarak keterpilihan keduanya relatif tak berubah dari sebelumnya yang sebesar 19,8 persen.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Prabowo Subianto saat berpidato pada acara deklarasi sukarelawan Prabowo Budiman (Prabu) di Marina, Kota Semarang, Jawa Tengah, 18 Agustus 2023. Tokoh pergerakan reformasi dan politikus dari PDI-P, Budiman Sudjatmiko, bersama sukarelawannya mendeklarasikan dukungan dan pemenangan bagi calon presiden Prabowo Subianto.
Aliran dukungan
Konsentrasi dukungan kepada Prabowo cenderung meningkat jika pilpres hanya menghadirkan dua calon. Dalam skema pertarungan antara Prabowo dan Ganjar, suara dari kalangan pendukung Anies cenderung semakin besar mengarah ke Prabowo.
Pada Mei 2023, aliran suara Anies ke Prabowo sebesar 60,1 persen, sekarang naik menjadi 69,9 persen. Demikian juga dalam skema Prabowo melawan Anies, dukungan dari pemilih Ganjar yang mengalir ke Prabowo bertambah besar, dari 64,1 persen menjadi 71,6 persen.
Sementara itu, dalam skema Ganjar melawan Anies, nyaris tak ada perubahan yang berarti dari pemilih Prabowo yang terbelah. Suara pemilih Prabowo akan mengalir ke Ganjar sebesar 53,2 persen dan ke Anies 46,8 persen. Pada Mei 2023, suara pemilih Prabowo yang mengalir ke Ganjar 52,3 persen dan ke Anies 47,7 persen.
Yang menarik dalam pemilu kali ini ialah perebutan dalam menarik suara pemilih yang pada Pemilu 2019 memilih Joko Widodo. Sejauh tertangkap dalam survei periodik Litbang Kompas, Ganjar masih mendapatkan aliran suara terbesar dari pemilih Jokowi, yakni 63,6 persen, jika Ganjar hanya berhadapan dengan Prabowo.
Meski demikian, ada kecenderungan kian membesarnya suara pemilih Jokowi yang mengalir ke Prabowo. Pada Januari 2023 masih di angka 27,7 persen, kemudian menjadi 33,9 persen pada Mei, dan kini naik ke angka 36,4 persen.
Sementara itu, pemilih yang pada 2019 mencoblos Prabowo terlihat semakin solid untuk kembali memilih Prabowo dalam Pemilu 2024. Pada Januari lalu, mereka yang kembali memilih Prabowo berada di angka 72,5 persen, lalu naik menjadi 79,3 persen, dan kali ini telah mencapai 85,7 persen.
DOKUMENTASI HUMAS PARTAI DEMOKRAT
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) berjabat tangan dengan bakal calon presiden yang diusung Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS, Anies Baswedan, saat peresmian Museum dan Galeri SBY-Ani di Pacitan, Jawa Timur, 17 Agustus 2023.
Peta geopolitik
Wilayah Pulau Jawa cenderung masih dikuasai Ganjar dengan dukungan saat ini 39,6 persen suara pada skema tiga calon, sementara Prabowo 28,8 persen dan Anies 16,7 persen. Adapun untuk luar Jawa cenderung dikuasai Prabowo dengan persentase 34,7 persen, sementara Ganjar 27 persen dan Anies 22,3 persen. Suara Prabowo di luar Jawa cenderung naik dari sebelumnya 29,3 persen.
Di Pulau Jawa, Ganjar menguasai Jawa Tengah dengan persentase paling tinggi, mencapai 62 persen. Ganjar juga unggul di Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sementara Prabowo menguasai Jawa Barat dan Banten, sedangkan Anies unggul di DKI Jakarta dengan suara 42,5 persen.
Di luar Jawa, Prabowo unggul di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Sejumlah provinsi tercatat menjadi wilayah utama yang memberikan suara besar kepada Prabowo di luar Jawa, yakni Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Papua Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Sementara Ganjar mendapat suara yang signifikan di Provinsi Bali, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Papua Barat Daya, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Tengah. Adapun Anies memiliki basis suara yang kuat di Aceh, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua Pegunungan.
Perubahan masih sangat mungkin terjadi pada elektabilitas Prabowo, Ganjar, dan Anies mengingat pasangan calon wakil presiden masih belum ditentukan untuk mendampingi mereka. Selain itu, sangat mungkin terjadi dinamika koalisi yang berkembang akan memunculkan kesepakatan-kesepakatan baru yang mengubah peta suara. (LITBANG KOMPAS)