Daya Ungkit MXGP Sumbawa-Lombok terhadap Pariwisata dan Ekonomi Lokal
Indonesia telah sukses menggelar dua seri Kejuaraan Dunia Motokros atau MXGP di Sumbawa serta Lombok, Nusa Tenggara Barat, tahun ini. Perhelatan akbar itu memberikan daya ungkit pariwisata dan ekonomi.
Oleh
Topan Yuniarto
·4 menit baca
Kejuaraan Dunia Motokros atau MXGP yang digelar secara berturut-turut di Samota, Sumbawa (24-25 Juni 2023), dan di Mataram, Lombok (1-2 Juli 2023), merupakan bentuk kepercayaan dunia melalui Federasi Balap Motor Internasional atau FIM kepada Indonesia.
Dari 20 rangkaian seri MXGP 2023, Indonesia mendapatkan dua seri kejuaraan, sementara negara lain yang sebagian besar negara Eropa hanya satu seri kejuaraan. Kepercayaan FIM kepada Indonesia tidak terlepas dari animo penonton dan keindahan alam di Sumbawa dan Lombok.
Digelarnya dua seri kejuaraan MXGP secara berurutan dengan jeda waktu hanya sepekan memberi kesempatan para pebalap dan kru balap yang mayoritas dari mancanegara menikmati pariwisata di Nusa Tenggara Barat. Alhasil, para pebalap mancanegara berkesempatan mengenalkan pariwisata Indonesia melalui akun media sosial milik mereka.
Berdasarkan data PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Lombok, penumpang pesawat mengalami pertumbuhan 19 persen pada semester I-2023 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022.
Jumlah penumpang pesawat Januari-Juni 2023 yang berangkat dan tiba di bandara ini sebanyak 1.103.215 orang. Pada Januari-Juni tahun lalu tercatat 924.933 penumpang. Hal ini menunjukkan minat wisatawan datang ke Lombok meningkat setahun terakhir.
Pergerakan pesawat udara juga mengalami peningkatan, dari 9.688 pada semester I-2022 menjadi 11.702 pergerakan pada periode yang sama tahun ini, atau tumbuh sekitar 20 persen. Pada Juni 2023, misalnya, rata-rata penumpang di Bandara Lombok sekitar 6.700 orang per hari. Angka ini berada di atas rata-rata harian pada Januari 2023, yakni 5.400 penumpang per hari.
Tren positif ini kian didongkrak dengan ajang berkelas internasional di Sumbawa dan Lombok pada pergelaran MXGP. Penerbangan internasional yang membawa pebalap beserta ratusan anggota tim balap—ditambah logistik MXGP yang meliputi sepeda motor, suku cadang sepeda motor, dan kargo untuk peralatan balapan MXGP di sirkuit—berkontribusi bagi pendapatan sektor penerbangan serta logistik.
Daya tarik
MXGP Sumbawa-Lombok tidak sekadar balapan motor. Di balik kejuaraan dunia motocross ini, terdapat terobosan yang mampu mengubah beragam potensi di NTB menjadi bernilai tinggi serta berdampak ekonomi.
Tahun lalu, data BPS NTB menunjukkan dampak perhelatan MXGP Samota Sumbawa 2022 menghasilkan peredaran uang hingga Rp 154,03 miliar di NTB. Dampak terbesar pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum yang mencapai Rp 34,99 miliar. Dampak ekonomi lain ialah pengembangan kawasan.
Wilayah Samota di Sumbawa, misalnya, sebelumnya merupakan lahan tandus. Setelah disulap menjadi sirkuit MXGP sejak tahun 2022, kini sepanjang jalur menuju Sirkuit Samota tumbuh berbagai usaha, seperti kuliner, hotel, penginapan, dan hunian perumahan warga.
CEO Infront David Luongo, selaku penyelenggara MXGP, memuji Samota di Sumbawa sebagai salah satu sirkuit dengan lintasan terbaik di dunia. ”Samota memiliki daya tarik pesona alam yang fantastis. Pulau Moyo dengan air terjunnya serta Teluk Saleh dengan spot hiu paus,” kata David Luongo di sela-sela MXGP di Sirkuit Selaparang, Lombok, Sabtu (1/7/2023).
Fungsi lahan bekas Bandara Selaparang di Kota Mataram, yang sudah lama tak dipergunakan untuk pendaratan pesawat, diubah sehingga memberikan manfaat bagi perekonomian masyarakat kota Mataram setelah digelarnya MXGP Lombok. Secara countrybranding, nama Samota di Sumbawa dan Sirkuit Selaparang di Mataram semakin dikenal di kancah internasional. Bahkan, kedua event MXGP akan terus digelar dalam beberapa tahun mendatang.
”Kejuaraan Dunia MXGP tidak sekadar balapan, tetapi pemicu untuk mengubah berbagai hal di Provinsi NTB,” kata Gubernur NTB Zulkieflimansyah di Kota Mataram, Minggu (2/7). ”Ajang internasional seperti MXGP akan terus kita gelar dengan memberdayakan anak muda serta putra daerah NTB untuk menyelenggarakannya,” ujar Zulkieflimansyah.
Dampak ekonomi
Berdasarkan data Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah NTB, terdapat 200 UMKM yang meramaikan pergelaran MXGP di kota Mataram. Sebanyak 150 pelaku UMKM atau 75 persen dari total kuota merupakan binaan dari Pemkot Mataram.
Ada 50 lapak yang diberikan kepada pelaku usaha dari berbagai kabupaten di Pulau Lombok termasuk pelaku usaha di Pulau Sumbawa. Sebanyak 50 UMKM diberikan fasilitas tenda untuk turut berjualan di sekitar sirkuit, tempatnya tak jauh dari lokasi parkir. Selain itu, terdapat UMKM binaan perbankan sehingga jika ditotal terdapat 500 UMKM selama MXGP berlangsung.
Seorang pemilik UMKM, Deden, yang jauh-jauh datang dari Bandung, menyatakan antusiasme dan daya beli masyarakat cukup besar dalam acara MXGP Lombok ini. Seminggu sebelumnya, Deden turut meramaikan UMKM saat di Sirkuit Samota, Sumbawa. Deden menjual apparel, seperti jersey, poloshirt, dan kaus bertema MXGP.
”Alhamdulillah, banyak yang beli produk kami. Mereka sangat suka dengan barang yang kita jual. Event MXGP membawa berkah,” ungkap Deden di Sumbawa, Minggu (2/7/2023).
Senada dengan Deden, Zuleha, pelaku UMKM di bidang makanan dan minuman di Sirkuit Selaparang, mengungkapkan, MXGP membantu perekonomian usahanya. ”Di hari pertama saya mendapatkan keuntungan lebih dari satu juta rupiah. Pada hari kedua balapan, jumlahnya lebih banyak lagi,” kata Zuleha.
Pentingnya sinergi
Sinergi antara pemangku kepentingan di level pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan guna mendukung setiap pergelaran yang membawa nama harum bangsa Indonesia di tingkat internasional. Selain itu, acara semacam ini memberikan dampak ekonomi dan pariwisata yang signifikan, baik lokal maupun nasional.
Event balap motor internasional, seperti MXGP, World Superbike, dan MotoGP, merupakan investasi jangka panjang bagi negeri ini. Dengan country branding di kancah global, Indonesia semakin dikenal. Tidak menutup kemungkinan event internasional tersebut mampu mendatangkan investor dari mancanegara untuk menanamkan investasinya. (LITBANG KOMPAS)