Menghitung Dampak Ekonomi MotoGP dan Superbike Mandalika
Seberapa besar dampak ekonomi MotoGP dan Superbike Mandalika? Dalam kalkukasi Litbang ”Kompas”, kejuaraan MotoGP dapat memberi dampak ekonomi hingga Rp 4,5 triliun, sedangkan Superbike Rp 17,44 miliar.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F03%2F05%2F734bc0f4-4cda-4b26-9697-1ec25918d384_jpg.jpg)
Pebalap sesaat setelah start pada sesi balapan superpool WSBK Mandalika 2023 di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika di Kuta, Pujut, Lombok Tengah, NTB, 5 Maret 2023. Pebalap Pata Yamaha Prometeon WorldSBK, Toprak Razgatlioglu, memenangi sesi ini.
Penyelenggaraan MotoGP 2022 dan Superbike 2022-2023 di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, memberikan dampak ekonomi lokal dan nasional. Perputaran uang selama penyelenggaraan ajang tersebut sangat signifikan membangkitkan geliat pariwisata serta usaha mikro, kecil, dan menengah.
Kejuaraan balap motor dunia, seperti MotoGP dan Superbike, punya daya tarik besar bagi penggemar dan masyarakat dunia untuk datang langsung menyaksikan aksi para pebalap kelas dunia. MotoGP 2022 mampu mendatangkan 102.801 penonton ke Sirkuit Mandalika Kedatangan mereka membawa dampak bagi perekonomian Provinsi NTB.
Perputaran uang penonton selama tiga hari penyelenggaraan MotoGP 2022 mencapai Rp 697,88 miliar, yang antara lain dihitung dari pengeluaran mereka untuk akomodasi, transportasi lokal, penjualan makanan dan minuman, wisata, serta belanja suvenir.
Demikian pula dengan penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) 2022-2023 yang juga dilakukan di Sirkuit Mandalika. Total ada 51.629 penonton yang menyaksikan WSBK 2022 dan 59.251 penonton WSBK 2023. Perputaran uang penonton pada momentum WSBK 2023 mencapai Rp 17,44 miliar.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F03%2F26%2Fbb54cc36-1785-41a4-a1ac-628b6b00f9a5_jpg.jpg)
Pebalap Red Bull KTM, Miguel Oliveira (kanan), memimpin rombongan selepas start dalam trek basah karena hujan pada ajang MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, NTB, 20 Maret 2022.
Di luar kedatangan penonton dan perputaran uang dari para fans balap motor ini, ajang MotoGP dan Superbike juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di berbagai sektor, seperti konstruksi, jasa, event, dan transportasi. Setidaknya ada 7.778 tenaga kerja yang terserap selama penyelenggaraan MotoGP 2022 dan Superbike 2022-2023.
Dampak lain dari ajang balap motor dunia ini juga datang dari kegiatan promosi. Ajang MotoGP 2022, misalnya, mengeluarkan biaya promosi yang mencapai Rp 25,86 miliar untuk iklan, pemasangan baliho, dan launching acara.
Baca juga Kompaspedia: Sirkuit Mandalika, Profil Sirkuit yang Dikelilingi Destinasi Wisata
Secara total, berdasarkan kajian Litbang Kompas, penyelenggaraan MotoGP 2022 dapat memberikan dampak ekonomi secara nasional sebesar Rp 4,5 triliun dan memberikan dampak ekonomi lokal bagi Provinsi NTB Rp 3,57 triliun.
Penghitungan ini dilakukan dengan mengambil tujuh indikator yang memberikan kontribusi ekonomi, mulai dari jumlah penonton, serapan tenaga kerja, estimasi belanja penonton, perputaran uang penonton, biaya promosi, akomodasi, hingga penjualan makanan dan minuman UMKM.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F03%2F20%2F146e29d0-c269-491c-93d4-f751dd862b2c_jpg.jpg)
Penonton memadati area tribune kategori premium (di depan paddock) untuk menonton jalannya balapan MotoGP di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, NTB, 20 Maret 2022. Pada hari ketiga atau hari balapan MotoGP, total penonton yang hadir mencapai 62.923 penonton.
Demikian pula pada Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK). Menggunakan indikator yang sama, kalkulasi dampak ekonomi nasional pada penyelenggaraan WSBK 2023 mencapai Rp 85,39 miliar dan dampak ekonomi bagi NTB sebesar Rp 66,77 miliar. Dampak ekonomi pada WSBK 2023 ini sedikit menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya. Ajang WSBK 2022 mampu mendatangkan dampak ekonomi nasional Rp 114,37 miliar dan dampak lokal bagi NTB Rp 89,81 miliar.
Penurunan dampak ekonomi WSBK 2023 dibandingkan WSBK 2022 ini disebabkan dua faktor. Pertama, karena jeda waktu penyelenggaraan WSBK antara November 2022 dan Maret 2023 yang terlalu dekat, hanya empat bulan. Jeda waktu yang terlalu dekat ini mengurangi potensi datangnya penonton dari luar daerah, seperti Jakarta dan kota besar lainnya. Bagi penonton dari luar NTB, untuk menyaksikan secara langsung WSBK di Sirkuit Mandalika tentu butuh persiapan dana, seperti untuk membeli tiket, biaya perjalanan, dan penginapan.
Baca juga Kompaspedia: Kejuaraan Dunia Superbike: Statistik, Pebalap Juara, Pabrikan, dan Seri Indonesia
Faktor kedua disebabkan gelaran WSBK 2023 di Sirkuit Mandalika merupakan seri awal musim sehingga perebutan gelar juara dunia masih panjang. Berbeda dengan Kejuaraan Dunia Superbike 2021 dan 2022 di Sirkuit Mandalika yang merupakan seri penentuan juara dunia sehingga animo penonton luar daerah untuk menyaksikan secara langsung WSBK 2021 dan 2022 jauh lebih besar.
Kejuaraan MotoGP dan WSBK di Sirkuit Mandalika diselenggarakan oleh Mandalika Grand Prix Association (MGPA) bersama Dorna Sport. Setiap tahun, Sirkuit Mandalika diagendakan oleh Federasi Balap Motor Internasional (FIM) dan Dorna Sport menggelar dua jenis event tersebut.

Dampakekonomi
Besarnya dampak ekonomi dari ajang dunia ini tidak dapat dilepaskan dari efek berganda atau multiplier effect kegiatan. Efek berganda sebagai dampak ekonomi penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Superbike 2023 juga dirasakan pelaku usaha pariwisata dan UMKM setempat. Dalam skala nasional, maskapai penerbangan juga merasakan dampak signifikan penambahan jumlah penumpang.
Secara sederhana, multiplier effect merupakan pengaruh meluas yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan ekonomi di mana terjadi peningkatan pengeluaran nasional yang memengaruhi peningkatan pendapatan dan konsumsi, baik nasional maupun lokal.
Dari sektor pariwisata, berdasarkan wawancara kepada pengelola hotel di kawasan Kuta Mandalika, tingkat hunian hotel berbintang mencapai 100 persen dari kapasitas kamar yang disediakan pada saat ajang MotoGP dan WSBK. Hal ini disebabkan tim dan kru balap sudah jauh-jauh hari memesan kamar di hotel berbintang di kawasan Kuta Mandalika sebelum event MotoGP dan Superbike berlangsung.
Bahkan, untuk ajang MotoGP pada 13-15 Oktober 2023, para pengelola hotel berbintang di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika menyatakan kamar sudah 100 persen terisi. Tingkat hunian kamar penuh karena telah dipesan oleh tim balap MotoGP jauh-jauh hari sebelum MotoGP Mandalika 2023 digelar. Para pengelola homestay dan penginapan juga menyatakan hal senada, untuk event MotoGP mendatang, mereka menyatakan sudah penuh dipesan calon tamu.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F03%2F08%2F5df93ef5-c9e9-4704-ba17-6ca33d135f87_jpg.jpg)
Penumpang menunggu keberangkatan pesawat di terminal penumpang di Bandara Lombok, Praya, Nusa Tenggara Barat (6/3/2023). Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) Mandalika berdampak pada meningkatnya volume penumpang di Bandara Lombok.
Dalam kajian Litbang Kompas, penghitungan dari kombinasi data sekunder dan data survei diketahui potensi pendapatan dari penonton yang menginap selama WSBK 2023 berkisar Rp 113,9 juta hingga Rp 1,1 miliar. Jumlah ini menjadi potensi pendapatan bagi pelaku usaha akomodasi di Lombok.
Sementara pada penyelenggaraan WSBK pada November 2022, potensi pendapatan dari penonton yang datang ke WSBK 2022 untuk penginapan dan akomodasi berkisar Rp 339,99 juta hingga Rp 1,136 miliar selama periode event.
Di sektor UMKM yang bergerak di bidang kuliner terdapat sejumlah tempat makan favorit bagi penggemar, penonton, dan tim balap. Di Jalan Pariwisata Kuta, Mandalika, misalnya, sejumlah restoran yang menyajikan menu khas Eropa, seperti piza dan pasta, selalu ramai dikunjungi tim ataupun kru balap serta wisatawan mancanegara.
Untuk kuliner khas Nusantara, salah satu tempat makan favorit penonton dan pelaku dunia otomotif nasional selama event adalah Warung Sulawesi di Kuta Mandalika. Warung makan ini bahkan selalu penuh saat gelaran MotoGP 2022 dan WSBK 2022-2023.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F03%2F04%2Fb1fd10a8-2d57-4538-8aeb-90c20b718363_jpg.jpg)
Pebalap Aruba.it Ducati, Alvaro Bautista (kiri), ditempel pebalap Pata Yamaha Prometeon WorldSBK, Toprak Razgatlioglu (tengah), dan pebalap Motocorsa Racing, Alex Bassani, pada balapan pertama (race 1) WSBK Mandalika 2023, 4 Maret 2023.
MotoGPMandalika
Dampak ekonomi MotoGP pada 18-20 Maret 2022 di Sirkuit Mandalika jauh lebih besar dibandingkan dampak ekonomi Kejuaraan Dunia Superbike 2021-2023. Kajian Litbang Kompas terhadap dampak ekonomi MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika menunjukkan estimasi total belanja oleh penonton mencapai Rp 545,22 miliar.
Sementara pada WSBK 2022, estimasi total belanja penonton sebesar Rp 15,69 miliar yang menimbulkan dampak perputaran uang penonton sebesar Rp 24,38 miliar. Selanjutnya, pada event WSBK 2023, estimasi total belanja penonton Rp 12,03 miliar.
Perputaran uang penonton menggambarkan geliat ekonomi selama tiga hari perhelatan MotoGP 2022 dan WSBK Mandalika 2022-2023 yang diukur berdasarkan pengeluaran penonton dan tidak termasuk belanja tim balap ataupun biaya penyelenggaraan event. Perhitungan estimasi total belanja diperoleh dari rata-rata pengeluaran penonton dalam membeli tiket MotoGP atau WSBK, biaya akomodasi, konsumsi, transportasi lokal, dan belanja suvenir dikalikan dengan jumlah penonton sesuai dengan jumlah tiket yang terjual.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F03%2F05%2Ff8add49b-8722-4f7c-9132-4392e5ea9e80_jpg.jpg)
Pebalap Aruba.it Ducati, Alvaro Bautista, bersiap untuk balapan kedua (race 2) WSBK Mandalika 2023 di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika di Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, 5 Maret 2023.
Survei penonton dan pelaku usaha
Hasil survei Litbang Kompas terhadap penonton WSBK pada 3-5 Maret 2023 yang tersebar secara proporsional di semua kategori grandstand atau tribune penonton di Sirkuit Mandalika menunjukkan 41,6 persen penonton pernah menyaksikan MotoGP 2022 secara langsung di Sirkuit Mandalika. Sementara 20,8 persen responden pernah menonton WSBK 2021 dan 35,6 persen menonton WSBK 2022.
Alasan yang dikemukakan penonton menyaksikan langsung WSBK ataupun MotoGP di Sirkuit Mandalika adalah sensasi yang sangat berbeda saat menonton langsung di sirkuit dibandingkan menonton di televisi. Penonton juga menyatakan ada perasaan bangga bisa menyaksikan event secara langsung. Faktor lainnya adalah karena penonton memang hobi menyaksikan kejuaraan WSBK ataupun MotoGP.
Secara umum, mayoritas responden menyatakan puas terhadap penyelenggaraan WSBK 2023 dan 2022. Tingkat kepuasan tertinggi ada pada aspek keamanan dan kebersihan penyelenggaraan.
Litbang Kompas juga mewawancarai para pelaku usaha terkait ajang WSBK 2023. Sebanyak 23,2 persen responden UMKM dan restoran melakukan persiapan khusus untuk menyambut WSBK 2023, misalnya menggencarkan promosi usaha melalui media sosial, seperti Instagram dan Facebook.
Jika dilihat perbandingan event MotoGP 2022 serta WSBK 2021, 2022, dan 2023, mayoritas pelaku usaha menyatakan dampak ajang MotoGP 2022 sangat signifikan bagi peningkatan pendapatan usaha mereka. Dampak ekonomi WSBK 2021, 2022, dan 2023 pun turut dirasakan para pelaku usaha.
Baca juga: Menelusuri Penjuru Sirkuit Pertamina Mandalika
Hal terpenting yang perlu ditindaklanjuti penyelenggara WSBK dan MotoGP, yakni MGPA, dan pemerintah pusat ataupun daerah, adalah upaya meningkatkan promosi event MotoGP dan WSBK. Hal itu juga ditekankan oleh para pelaku usaha yang melihat perlunya promosi lebih luas dan gencar pada kedua ajang tersebut.
Ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika yang kedua akan berlangsung 13-15 Oktober 2023. Ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika mendatang akan menjadi pembuktian persiapan event, promosi, dan penyelenggaraan yang diharapkan menimbulkan dampak ekonomi serta pariwisata yang lebih luas. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga: "Event" Internasional Mendongkrak “Country Branding” Indonesia