Ridwan Kamil Populer di Kalangan Pemilih Perempuan, Sandiaga Uno di Pemilih Laki-laki
Posisi calon wakil presiden diyakini berpengaruh pada potensi kemenangan pasangan capres-cawapres di Pemilu 2024. Bagaimana peluang nama-nama yang masuk bursa cawapres saat ini?
Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono adalah tiga tokoh yang digadang-gadang pemilih perempuan memiliki prospek menjadi bakal calon wakil presiden. Bagaimana peluang ketiganya untuk mendampingi calon presiden potential saat ini?
Dari beberapa survei periodik yang dilakukan Kompas, elektabilitas calon presiden (capres) pada Pemilu 2024 telah mengerucut pada tiga nama tokoh, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Melihat tren elektabilitas dan kian mepetnya waktu pendaftaran, kecil kemungkinan muncul nama lain di luar ketiganya. Kini, penentuan bakal calon wakil presiden (cawapres) menjadi babak yang kian penting dalam pemilihan presiden.
Setelah ketiga bakal capres resmi dideklarasikan oleh parpol ataupun koalisi parpol, manuver untuk mencari bakal cawapres yang cocok mendampingi capres yang sudah dipilih semakin masif dilakukan.
Lima bulan menjelang pencalonan presiden dan wakil presiden, aktivitas lobi-lobi, saling kunjung antarpartai, dan komunikasi politik pun semakin intens.
Sandiaga Uno, setelah keluar dari Partai Gerindra, pada pertengahan Juni 2023 memutuskan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk mendukung Ganjar sebagai capres.
Selain ditunjuk sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) partai untuk memenangkan PPP pada Pemilu 2024, Sandiaga juga ditunjuk oleh PPP untuk berjuang menjadi bakal cawapres pendamping Ganjar.
Sementara itu, pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Puan Maharani di Gelora Bung Karno pekan lalu disinyalir sebagai manuver politik yang dilakukan Partai Demokrat untuk menekan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang tak kunjung mengumumkan AHY menjadi pasangan bakal capres koalisi itu, Anies Baswedan, sebagai cawapres.
Mengutip Kompas (5/6/2023), Partai Amanat Nasional (PAN) juga terus berupaya untuk menjadikan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir sebagai cawapres 2024.
Setelah melobi PDI-P untuk memasangkan Erick dengan Ganjar, tokoh tersebut juga ditawarkan ke Partai Gerindra untuk mendampingi Prabowo. PAN meyakini Erick merupakan sosok yang bisa melengkapi kekurangan elektoral Ganjar ataupun Prabowo.
Baca juga : Berebut Jadi Cawapres
Pilihan perempuan
Nama-nama tokoh tersebut muncul dengan elektabilitas di papan atas dalam beberapa survei periodik Kompas. Survei terbaru periode Mei 2023 memotret, setidaknya ada 11 nama tokoh bakal cawapres dengan elektabilitas di atas 2 persen. Namun, terpotret adanya perbedaan tokoh yang paling populer dipilih antara pemilih perempuan dan laki-laki.
Hasil survei menunjukkan, Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, paling diidolakan perempuan untuk menjadi bakal cawapres.
Angka keterpilihan Ridwan Kamil yang memutuskan merapat ke Partai Golkar pada Januari 2023 ini sebesar 12,2 persen, mengungguli Sandiaga Uno di urutan kedua yang dipilih 10,3 persen dari kelompok perempuan. Adapun keterpilihan AHY sebagai bakal cawapres di kelompok ini sebesar 4,8 persen dan Erick Thohir 4,3 persen.
Kang Emil, demikian sapaan Ridwan Kamil, dianggap paling layak menjadi cawapres oleh perempuan karena memiliki pengalaman dan prestasi sebagai pemimpin (kepala daerah/menteri/lembaga negara). Sebanyak sepertiga responden perempuan yang diwawancarai dalam survei berpendapat demikian.
Keberhasilan dan prestasi Kang Emil saat memimpin Kota Bandung hingga terpilih kembali sebagai salah satu wali kota terbaik di Indonesia menjadi catatan yang diingat oleh pemilih perempuan.
Ridwan Kamil juga dinilai berhasil memimpin Jawa Barat. Sebanyak 27,8 persen pemilih perempuan juga menilai Ridwan Kamil memiliki pribadi yang sederhana dan merakyat.
Di kelompok responden laki-laki, Sandiaga Uno paling populer. Elektabilitas mantan cawapres pada Pemilu 2019 itu sebesar 13,7 persen. Sementara Kang Emil hanya dipilih 6,7 persen suara di kelompok ini.
Yang menarik, nama Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), cukup tinggi angka keterpilihannya di kalangan laki-laki pemilih sebesar 5,8 persen, sedangkan di kalangan pemilih perempuan hanya 1,7 persen. Sementara Erick dipilih 4,8 persen responden laki-laki dan AHY 3,3 persen.
Perbedaan pilihan tokoh yang dianggap paling cocok menjadi bakal cawapres antara pemilih perempuan dan laki-laki menunjukkan masih dinamisnya proses penentuan cawapres.
Koalisi partai pengusung ketiga capres yang paling dominan saat ini juga masih menimbang-nimbang siapa tokoh cawapres yang paling pas, yang paling berpeluang, turut mendongkrak suara dan memenangi pemilihan presiden nanti.
Baca juga : Hasil Rapimnas, PPP Akan Lobi PDI-P agar Sandiaga Jadi Pendamping Ganjar
Opsi cawapres unggulan
Terbukanya peta politik penentuan bakal cawapres untuk mendampingi ketiga calon presiden potensial membuat dinamika politik akhir-akhir ini kian meningkat. Siapa bakal cawapres yang paling ideal mendampingi capres masing-masing menurut pilihan pemilih perempuan bisa menjadi pertimbangan koalisi partai pengusung capres.
Jika pemilih perempuan ditanya siapa bakal cawapres yang paling cocok untuk mendampingi Prabowo, Ganjar, atau Anies, mengerucut tiga nama figur yang sering disebut di urutan atas, yaitu Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Hasil survei mengungkapkan, apabila Anies maju sebagai bakal capres, sebagian besar responden perempuan (15,3 persen) menilai Ridwan Kamil paling layak untuk mendampinginya sebagai bakal cawapres.
Sementara 10,3 persen responden perempuan lain berpendapat Sandiaga-lah yang paling ideal mendampingi Anies. Suara ini dibayangi cukup ketat oleh pendukung AHY (9,8 persen) di kelompok pemilih perempuan.
Temuan dengan urutan yang sama juga terlihat pada bakal cawapres yang ideal untuk dipasangkan dengan bakal capres Ganjar ataupun Prabowo. Untuk mendampingi Ganjar, suara untuk Ridwan dan Sandiaga tak berbeda jauh dengan suara yang diberikan untuk mendampingi Anies.
Sebanyak 14,8 persen responden perempuan sepakat memilih Ridwan sebagai bakal cawapres Ganjar, diikuti Sandi yang dipilih 11 persen responden. Adapun proporsi AHY untuk mendampingi Ganjar menurut pemilih perempuan hanya 6,3 persen.
Sementara itu, proporsi ketiga bakal cawapres yang potensial saat ini untuk berpasangan dengan Prabowo menurut responden perempuan terpotret bersaing ketat. Ridwan dan Sandiaga diharapkan menjadi cawapres Prabowo oleh sekitar 10 persen responden, sedangkan AHY 8 persen.
Meskipun demikian, peta penentuan bakal cawapres masih bisa berubah mengingat masih ada sejumlah nama tokoh yang juga disebut-sebut layak menjadi cawapres, seperti Erick Thohir, Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Andika Perkasa, Puan Maharani, Tri Rismaharini, Khofifah Indar Parawansa, dan Yenny Wahid. Figur di luar partai pun dilirik oleh pemilih perempuan.
Hitung-hitungan peluang untuk menentukan bakal cawapres yang pas untuk capres yang diusung dan bisa menentukan kemenangan masih bergulir dan terus ”digodok”.
Kelompok responden perempuan masih bisa menyuarakan aspirasinya pada survei-survei selanjutnya untuk mendorong tokoh yang diharapkan menjadi cawapres dipinang oleh koalisi partai pengusung. Apakah Ridwan Kamil masih menjadi figur yang paling diidolakan atau malah sudah kalah oleh popularitas Sandiaga Uno? (LITBANG KOMPAS)
Baca juga : Sandi Politik Sandiaga Uno