Jakarta Fair Kemayoran 2023, Wahana Wisata Kuliner dan Belanja
Jakarta Fair Kemayoran merupakan agenda kegiatan yang banyak menarik minat pengunjung, terutama yang berkeinginan mencicipi aneka kuliner dan berbelanja barang-barang yang dipamerkan.
Jakarta Fair Kemayoran kembali hadir menyemarakkan hari jadi Jakarta tahun ini. Acara tahunan tersebut akan digelar selama 33 hari mulai 14 Juni-16 Juli nanti. Agenda kegiatan ini banyak dinantikan oleh sebagian warga Jakarta dan juga masyarakat di sekitar Ibu Kota.
Ada sejumlah daya tarik yang ditawarkan oleh Jakarta Fair Kemayoran (JFK). Salah satu yang paling banyak diminati pengunjung adalah tersedianya beragam jajanan dan makanan yang dijajakan di area pameran. Salah satu tujuan destinasi favoritnya adalah wisata kuliner, ”Pucuk Coolinary” dengan gerai makanan lebih dari 50 unit.
Ragam kuliner yang dijajakan meliputi kerak telur, dodol betawi, sate madura, sate padang, bakso malang, dan beragam kuliner nusantara lainnya. Selain kuliner nusantara, tersedia pula berbagai jajanan seperti waffle, es krim, es alpukat vital, serta bolu kukus siliwangi (Kompas, 15/6/2023). Hal ini menarik bagi sebagian pelaku usaha makanan untuk mengadu perutungan pada event ini. Bahkan, sebagian pedagang kuliner keberuntungan datang dari berbagai daerah di luar Jabodetabek.
Tersedianya banyak gerai makanan dan minuman tersebut sejalan dengan minat masyarakat dalam menyambangi JFK. Jajak pendapat yang dilakukan Litbang Kompas pada 15-17 Juni 2022 berhasil memotret motivasi pengunjung pada perhelatan Jakarta Fair Kemayoran setahun silam. Survei yang melibatkan 506 responden yang berdomisili di DKI Jakarta mengungkap, 36,6 persen masyarakat datang ke JFK untuk berwisata kuliner.
Bagi pengunjung JFK, berkeliling di area pameran Jakarta International Expo (JIExpo) seluas 44 hektar itu tentu memakan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Hal ini tentu saja turut mendorong pengunjung untuk berhenti sejenak untuk membeli makanan dan minuman sembari beristirahat.
Baca juga: Jakarta Fair 2023 Jadi Momentum Bangkitnya Perekonomian Nasional
Selain motif berkuliner, motivasi terberikutnya yang mendorong masyarakat untuk datang ke JFK adalah kesempatan berbelanja produk dengan harga spesial. Produsen berbagai komoditas biasanya menawarkan produknya dengan harga khusus, mulai dari produk perawatan tubuh, mainan, pakaian, bahkan ada juga sepeda motor dan mobil. Tersedianya wahana wisata belanja ini menarik bagi 34,3 persen responden jajak pendapat Litbang Kompas. Mereka memanfaatkan pagelaran JFK untuk bisa berbelanja produk dengan harga miring.
Di luar dua daya tarik tersebut, keinginan masyarakat untuk mendatangi JFK juga didorong oleh tersedianya wahana pasar malam. Hal ini diungkapkan oleh setidaknya 15,7 persen responden. Sementara itu, pertunjukan hiburan seperti konser musik yang dihelat dengan melibatkan puluhan penampil hanya menarik sekitar 11 persen responden. Walaupun secara proporsi terbilang kecil, konser musik ini menjadi sajian yang mampu menggaet pengunjung, terutama bagi para penggemar pemusik tertentu.
Pada JFK tahun ini, sekitar 90 penyanyi solo dan grup band akan tampil di panggung JFK setiap harinya. Terkecuali pada 28 Juni 2023 saat bertepatan malam takbiran menjelang hari raya Idul Adha.
Nilai belanja
Agenda kegiatan Jakarta Fair itu sarat dengan aktivitas transaksi berbelanja. Para responden mengaku membelanjakan sejumlah uangnya ketika datang ke JFK. Pada kelompok terbanyak (46 persen) menghabiskan anggaran belanja Rp 200.000-Rp 500.000 untuk sekali kesempatan mengunjungi JFK pada tahun 2022. Sementara itu, 33 persen responden lainnya hanya mengalokasikan anggaran kurang dari Rp 200.000. JFK tahun 2022 itu merupakan gelaran perdana setelah pada tahun 2020 dan 2021 ditiadakan akibat pandemi Covid-19.
Jika dikalkulasi, pihak penyelenggara menghitung total transaksi yang dibukukan pada JFK 2022 itu mencapai kisaran Rp 7,3 triliun. Nominal ini lebih rendah jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2019 dengan total transaksi mencapai Rp 7,5 triliun. Padahal, ketika disandingkan, jumlah pengunjung JFK 2019 terhitung 6,8 juta orang, sedangkan pengunjung pada JFK 2022 naik 100.000 orang menjadi 6,9 juta pengunjung. Artinya, terjadi penurunan rata-rata nilai belanja yang dialokasikan.
Baca juga: Ragam Sajian Jakarta Fair Kemayoran 2023
Apabila dihitung rata-ratanya, diperoleh nilai belanja setiap pengunjung sekitar Rp 1,1 juta pada perhelatan JFK 2022. Tentu saja hal ini tidak merepresentasikan pengeluaran setiap individu karena dimungkinkan terjadi perbedaan nilai transaksi yang sangat lebar pada setiap produk yang terjual. Misalnya, pengunjung yang membeli sepeda motor atau mobil akan mendominasi porsi nilai transaksi yang dibelanjakan oleh semua pengunjung.
Angka Rp 1,1 juta itu mewakili daya beli keseluruhan pengunjung JFK pada tahun 2022. Angka rata-rata ini dapat sebagai tolok ukur perbandingan dengan rerata nilai belanja pada pagelaran JFK tahun-tahun sebelumnya.
Data tren menunjukkan pada tahun 2014 nilai transaksi tiap pengunjung menyentuh angka Rp 1 juta. Sementara itu, pada tahun 2019 nilai belanjanya naik menjadi Rp 1,1 juta per orang. Padahal, jumlah pengunjung JFK pada tahun 2019 itu jika dibandingkan dengan JFK 2014 meningkat 1,8 juta pengunjung. Secara tren tampak terjadi stagnansi pada nilai belanja masyarakat di JFK. Peningkatan jumlah pengunjung tidak berbanding lurus dengan peningkatan jumlah uang yang dibelanjakan oleh pengunjung JFK.
Stagnasi nilai belanja itu tampaknya juga terjadi pada tahun 2022. Hal ini disinyalir karena kondisi perekonomian akibat pandemi belum pulih sepenuhnya. Berkaca dari hal tersebut, maka pihak penyelenggara menargetkan tahun 2023 jumlah pengunjung dan nilai transaksi minimum di JKF lebih kurang sama dengan tahun sebelumnya.
Harapan masyarakat
Perhelatan JFK merupakan tradisi tahunan yang menjadi perhatian masyarakat sehingga publik berharap dapat mengunjungi ajang kegiatan itu tanpa harus mengeluarkan biaya banyak. Hasil jajak pendapat Litbang Kompas menangkap suara publik di DKI Jakarta bahwa 3 dari 10 responden berharap harga tiket masuk JFK dapat terus terjangkau. Hal ini mengacu pada kenaikan harga tiket pada tahun 2022, di mana terdapat selisih harga Rp 10.000 yang merupakan nilai kenaikan harga tiket tertinggi sejak tahun 2010. Harapan publik itu terjawab di tahun ini dengan nominal harga tiket yang masih sama dengan tahun lalu. Jadi, tidak ada kenaikan harga yang harus dibayarkan lebih banyak oleh para pengunjung.
Baca juga: Resmi Dimulai, Jakarta Fair Metamorfosis Pasar Malam Jadi Pameran Multiproduk
Selain harga tiket yang terjangkau, sebagian responden sebanyak 27,5 persen juga berharap agar penyelenggara lebih banyak melibatkan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah). Sebab, acara JFK merupakan hajatan besar yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM untuk memperkenalkan produknya ke masyarakat luas. Tujuannya supaya pangsa pasar peminat produk UMKM lebih besar lagi sehingga sektor ekonomi kreatif dan kerakyatan di DKI Jakarta dapat terus tumbuh dan berkembang.
Harapannya, pada setiap penyelenggaraan JFK bisa menjadi berkah bagi kedua belah pihak. Bagi para produsen baik itu pelaku industri besar hingga pelaku UMKM untuk mengenalkan produk-produk dagangannya. Selain itu, juga bagi para konsumen agar bisa menikmati berbagai sajian kuliner yang menarik serta wisata belanja dengan harga khusus di area Jakarta Fair Kemayoran 2023. (LITBANG KOMPAS)