Laga Final Paling Menarik dalam Sejarah Piala Dunia
Pertandingan Argentina vs Perancis banyak disebut warganet sebagai final terbaik sepanjang sejarah Piala Dunia.
Oleh
Yohanes Mega Hendarto
·5 menit baca
AP/RODRIGO ABD
Fans menyambut pulang para pemain tim sepak bola Argentina yang menjuarai Piala Dunia setelah mereka mendarat di bandara Ezeiza di Buenos Aires, Argentina, Selasa, 20 Desember 2022. (AP Photo/Rodrigo Abd)
Antusiasme masyarakat terhadap Piala Dunia 2022 terlihat tinggi pada dua laga terakhir, perebutan posisi ketiga dan laga final. Meskipun tidak ada lagi pertemuan antara Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, pertandingan Argentina vs Perancis menjadi peristiwa besar yang menyedot animo masyarakat Indonesia. Obrolan warganet terpantau sangat tinggi membahas laga pamungkas tersebut.
Piala Dunia Qatar 2022 telah berakhir dan Argentina keluar sebagai juara. Dengan capaian ini, Argentina menambah gelar juara Piala Dunia menjadi tiga kali setelah sebelumnya menjadi juara di tahun 1978 dan 1986. Warganet di media sosial dan media massa digital menyorot Lionel Messi yang akhirnya mengangkat trofi juara Piala Dunia.
Perhatian kepada Messi bukanlah tanpa alasan. Setelah mendapatkan berbagai penghargaan individu dan capaian di tim (klub dan negara), gelar Piala Dunia ini menjadi penyempurna perjalanan karirnya. Di medsos, sosok Messi kerap disandingkan dengan Cristiano Ronaldo untuk menyandang julukan GOAT (greatest of all time).
Sosok lainnya yang juga tak luput dari sorotan ialah kiper Argentina Emiliano Martinez yang menjadi penyelamat di babak adu penalti. Emiliano Martinez tampil gemilang meski kebobolan tiga gol oleh Kylian Mbappe sepanjang 90 menit dan dua babak tambahan waktu. Kepiawaian menebak arah bola dan kepercayaan dirinya kembali diperlihatkan seperti ketika melawan Belanda di babak delapan besar.
Dalam fase akhir Piala Dunia 2022, Litbang Kompas memantau percakapan di medsos melalui aplikasi Talkwalker selama empat hari (16-19 Desember 2022). Kata kunci yang digunakan ialah “piala dunia OR world cup” dengan saringan publikasi di Indonesia. Hasilnya, kata kunci tersebut digunakan sebanyak 296.300 kali dengan jumlah jangkauan ke 912.800 pengguna medsos.
Antusiasme warganet di fase akhir Piala Dunia mulai terlihat sejak pertandingan perebutan juara ketiga antara Kroasia vs Maroko. Percakapan terlihat meningkat pada 18 Desember 2022 pukul 00.00-01.00 WIB. Saat itu, pertandingan sudah berakhir dengan kemenangan 2-1 untuk Kroasia.
Ada dua hal yang menjadi perhatian besar warganet. Pertama, penampilan terakhir dari Luka Modric yang saat ini sudah menginjak usia 37 tahun dan tidak akan membela Kroasia di Piala Dunia berikutnya. Modric telah berhasil membawa Kroasia mencapai final Piala Dunia 2018. Kedua, warganet memberikan apresiasi kepada tim Maroko yang telah menghadirkan kejutan dan penampilan apik pada Piala Dunia kali ini.
Menjelang laga final (18 Desember 2022), percakapan warganet makin masif. Salah satu pemicunya ialah akun Tiktok milik Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang mengunggah video singkat untuk menunjukkan dukungan terhadap Argentina dan Lionel Messi. Konten tersebut mendapatkan 16.600 engagement dari 1,2 juta pengikutnya.
Terpantau pada pukul 22.00-23.00 WIB atau sepanjang babak pertama pertandingan final, warganet merasa sudah yakin bahwa Messi akan mengangkat trofi Piala Dunia setelah Argentina unggul 2-0 atas Perancis. Namun, sejam berikutnya (23.00-00.00 WIB) percakapan justru menurun dan sejumlah akun warganet di Twitter mengunggah cuitan bahwa laga final ini menjadi dramatis setelah Perancis membuat skor imbang 2-2.
Puncak percakapan terjadi pada 19 Desember 2022, pukul 01.00-02.00 WIB dengan total 58.000 percakapan. Lini masa percakapan dipenuhi dengan ucapan selamat kepada Argentina dan Messi yang telah memenangkan trofi Piala Dunia. Sejumlah akun medsos yang mengulas dunia sepak bola, menyebut-nyebut bahwa laga final kali ini merupakan final terbaik dalam sejarah Piala Dunia.
Nobar di medsos
Seperti pertandingan-pertandingan di Piala Dunia 2022 sebelumnya, warganet memanfaatkan medsos sebagai sarana untuk saling mengobrol sembari menikmati siaran laga perebutan juara ketiga dan final. Seperti pantauan Litbang Kompas sebelum-sebelumnya pada pembukaan Piala Dunia hingga babak kualifikasi 16 besar, akun medsos yang khusus mengulas sepak bola mengisi deretan akun terpopuler. Kali ini akun Extra Time Indonesia (@idextratime) menduduki peringkat satu terpopuler dengan jumlah 58 konten di Twitter selama empat hari.
Pada saat pertandingan final, akun Extra Time Indonesia (@idextratime) dibanjiri cuitan warganet yang ikut mengomentari jalannya pertandingan. Dalam pantauan Litbang Kompas, akun Youtube dari pengamat sepak bola juga menggelar acara “nobar” tapi hanya diisi dengan komentar langsung (live commentary) yang mengulas jalannya pertandingan.
Melihat animo penggemar sepak bola, fenomena “nobar” di medsos ini sebenarnya dapat dibaca sebagai peluang bagi para pengamat sepak bola lainnya dan media massa digital demi mendapatkan atensi publik. Para aktor yang memberikan komentar langsung dapat menyajikan ulasan yang makin membuat seru jalannya pertandingan. Peran komentator tidak lagi memandu dari satu arah melainkan dapat terjalin komunikasi dua arah dengan peserta “nobar”.
Skemanya, akun medsos penyelenggara “nobar” mengadakan siaran langsung di salah satu platform, bisa berupa tayangan video atau sekadar siniar. Para pelanggan yang menjadi peserta “nobar” atau audience dapat ikut mengomentari jalannya pertandingan di kolom komentar ataupun mengajukan pertanyaan yang dapat memancing diskusi. Bisa jadi di Piala Eropa 2026 nanti, fenomena ini dapat dimanfaatkan dan dikonversi menjadi keuntungan bagi bisnis media digital.
AFP/JUAN MABROMATA
Penyerang #10 Argentina Lionel Messi bereaksi dengan penyerang #22 Argentina Lautaro Martinez pada peluit akhir pertandingan sepak bola Grup C Piala Dunia 2022 Qatar antara Argentina dan Meksiko di Stadion Lusail di Lusail, utara Doha pada 26 November 2022. (Foto oleh JUAN MABROMATA/AFP)
Kembali ke pantauan medsos, khusus menjelang laga final warganet seakan terbelah antara menjagokan Argentina dan Perancis. Selain soal tim, ada juga kubu yang mendukung Lionel Messi dan kubu pendukung Cristiano Ronaldo sebagai pemain sepak bola terbaik sepanjang masa. Perdebatan antara Messi dan Cristiano Ronaldo sudah berlangsung selama satu dekade sejak keduanya masih merintis karir di klubnya masing-masing.
Perhatian warganet terhadap Lionel Messi ditunjukkan dengan populernya tagar #Messi yang digunakan sebanyak 959 kali apalagi Argentina telah berhasil meraih trofi juara. Tagar tersebut menjadi yang terpopuler kedua setelah tagar #FIFAWorldCup yang digunakan warganet dan media massa digital. Selain Messi, sosok Mbappe pun tidak kalah menariknya di mata warganet dengan tagar #Mbappe yang berada di posisi keenam.
Dinikmati umum
Dengan sarana medsos, konten-konten Piala Dunia tidak hanya tersaji dan diikuti oleh para penggemar sepak bola, tetapi juga oleh masyarakat umum yang sekadar mengikuti tren. Untuk sebaran konten, platform Twitter masih mendominasi dibandingkan kanal medsos lainnya. Aplikasi Talkwalker melaporkan, sebanyak 92,2 persen konten seputar Piala Dunia tersebar di platform berlogo burung biru tersebut.
Meskipun demikian, akun-akun pemengaruh (influencers) yang memiliki tingkat interaksi (engagement) tertinggi tidak hanya berasal dari Twitter. Dalam 10 akun terpopuler, hanya tiga akun dari Twitter dan sisanya tiga dari kanal Youtube, tiga dari Tiktok, dan satu akun dari situs berita daring. Artinya, konten seputar Piala Dunia memiliki jangkauan yang luar dari pengguna medsos di kanal apapun.
Universalitas konten seputar Piala Dunia dapat dilihat dari deretan konten terpopuler di medsos. Misalnya, akun Youtube Windah Basudara yang memainkan gim daring FIFA 22 Mobile dan menduduki peringkat kedua di antara konten terpopuler lainnya. Padahal, para pengikut Windah Basudara di Youtube mayoritas anak-anak yang gemar bermain gim daring dan belum tentu menyukai sepak bola.
Oleh sebab itu, Piala Dunia 2022 kali ini dapat dikatakan berhasil menyajikan tontonan yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan secara luas. Aspek hiburan dan kejutan kental terasa selama ajang yang kurang lebih berjalan selama satu bulan ini. Momen seperti ini patut ditunggu di 2026 nanti, apalagi jumlah pertandingan akan makin banyak seiring jumlah tim peserta yang bertambah. (LITBANG KOMPAS)