logo Kompas.id
RisetCenderung Tanpa Anosmia,...
Iklan

Cenderung Tanpa Anosmia, Gejala Omicron Sulit Dideteksi Penderita

Penularan varian Omicron memang lebih cepat dibandingkan dengan varian sebelumnya. Kehilangan penciuman dan atau perasa (anosmia) tak lagi dapat dijadikan acuan untuk deteksi diri.

Oleh
Yohanes Mega Hendarto
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7JO-5vxnJuygVg-BDe6ooR_BRwQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F6d5faed1-b11b-4d39-bf20-8024019cac23_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Karyawan melintasi jalur pedestrian di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan (28/11/2021). Kementerian Kesehatan mengumumkan satu kasus transmisi lokal virus korona varian Omicron di Indonesia. Tambahan satu pasien transmisi lokal ini membuat kasus Omicron di Indonesia menjadi 47 kasus.

Pertempuran Indonesia melawan Covid-19 masih akan berjalan panjang. Temuan kasus Omicron yang mulai bermunculan di Tanah Air menjadi sinyal bagi pemerintah untuk memperkuat penelusuran dan pengetesan (tracing and testing). Masyarakat pun diimbau untuk waspada dan tetap menaati protokol kesehatan secara ketat.

Sejak 26 November 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah merilis varian Omicron sebagai mutasi yang mungkin lebih menular, lebih ganas dari varian Delta, dan dapat membuat vaksin atau tindakan pencegahan lainnya menjadi kurang efektif. Peringatan ini dikeluarkan lantaran ditemukannya kasus pertama varian Omicron pada seorang pasien di Botswana pada tanggal yang sama.

Editor:
Yoga Prasetyo
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000