Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato selama 32 menit 54 detik pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD. Isu ekonomi dan pamulihan kondisi akibat pandemi menjadi tema yang menonjol dalam pidato.
Oleh
Arita Nugraheni
·2 menit baca
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato selama 32 menit 54 detik pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD. Presiden membacakan teks pidato sepanjang 2.734 kata dalam rangka HUT Proklamasi Kemerdekaan RI pada 16 Agustus 2021.
Dua tema yang menonjol dalam pidato ini terkait dengan pandemi Covid-19 dan ekonomi. Hal tersebut tampak dari munculnya kata-kata kunci dengan jumlah tertinggi bernuansa dua tema tersebut.
Kata pandemi disebutkan sebanyak 31 kali, kesehatan sebanyak 19 kali, Covid-19 sebanyak 9 kali, dan vaksin sebanyak 6 kali. Dalam hal ekonomi, kata ekonomi/perekonomian yang disebut sebanyak 20 kali, UMKM sebanyak 8 kali, dan investasi sebanyak 6 kali.
Pidato tahun ini disampaikan lebih panjang dari tahun sebelumnya, baik dari sisi durasi maupun teks. Meskipun masih dalam suasana pandemi Covid-19, tahun ini kata krisis disebutkan jauh lebih sedikit dibandingkan tahun lalu.
Pidato tahun ini disampaikan lebih panjang dari tahun sebelumnya, baik dari sisi durasi maupun teks. Meskipun masih dalam suasana pandemi Covid-19, tahun ini kata krisis disebutkan jauh lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Di tahun 2020, kata krisis disebutkan sebanyak 14 kali sementara kini hanya tiga kali.
Di tahun sebelumnya, pidato Presiden Jokowi juga menyiratkan hal yang kurang lebih sama terkait pandemi. Di tahun awal pandemi melanda tersebut, dalam pidatonya presiden menggaungkan optimisme untuk bangkit dari krisis akibat pandemi.
Pandemi Covid-19 diharapkan dapat menjadi momentum yang menghasilkan perubahan secara fundamental dalam berbagai lini (Kompas, 15/8/2020).
Di pidato tahun ini, presiden juga mengajak masyarakat untuk peduli kepada sesama. "Penyakit yang diderita oleh seseorang akan menjadi penyakit bagi semuanya", kata Presiden Joko Widodo dalam pidatonya.
Di akhir pidatonya, presiden mengajak semua masyarakat untuk berpegang pada nilai-nilai toleransi, Bhinneka Tunggal Ika, Gotong Royong, dan Pancasila
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kebersamaan sebagai sebuah bangsa akan menjadi kekuatan untuk melewati masa krisis akibat pandemi ini. (LITBANG KOMPAS)