logo Kompas.id
RisetMelawan Calon Tunggal di...
Iklan

Melawan Calon Tunggal di Pematang Siantar

Demokrasi yang sehat tanpa konflik elite dan pilihan calon yang beragam dibutuhkan masyarakat Pematang Siantar, yang masih memiliki tantangan untuk menekan jumlah penduduk miskin serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Oleh
Yohanes Advent Krisdamarjati
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zU6GVGOCjShh-h-FTF9pJSZL-fU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F913d7d3e-f333-4a96-a973-747401a686d7_jpg.jpg
KOMPAS/Lasti Kurnia

Pengunjung dari berbagai latar belakang dan keyakinan agama berwisata mengunjungi Wihara Avalokitesvara di Pematang Siantar, Sumatera Utara, 7 Juli 2019.

Demokrasi tanpa konflik berkepanjangan di antara elite dan pilihan calon yang beragam dibutuhkan masyarakat Pematang Siantar. Untuk menjaga asa pada demokrasi yang berkualitas, sukarelawan masyarakat pembela kotak kosong bergerak melawan keberadaan calon tunggal di pilkada tahun ini di kota itu.

Pilkada Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, tahun ini hanya diikuti satu pasangan calon, yaitu pasangan Asner Silalahi dan Susanti Dewayani. Sebelum mencalonkan diri, Asner berkarier sebagai birokrat di Kementerian PUPR. Jabatan terakhirnya Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Sumut. Sementara Susanti merupakan pegawai negeri sipil berlatar belakang dokter. Ia pernah menjadi Direktur Utama RSUD Djasamen Saragih, Kota Pematang Siantar.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000