“Arah Bisnis Energi” dan Ketahanan Energi Masa Depan
Teropong bauran energi pada 2025 dan 2050 yang diulas buku ini mengingatkan perlunya kerja sama untuk memastikan ketersediaan energi di masa depan, terutama energi baru dan terbarukan.

Kawasan Senayan, Jakarta Pusat, terlihat gelap dengan latar belakang gedung-gedung di kawasan Jalan Sudirman, Minggu (4/8/2019) pukul 19.06 WIB. Sebagian gedung bertingkat memiliki pasokan listrik cadangan dari genset. Padamnya aliran listrik di hampir separuh wilayah Jawa, termasuk Jakarta, telah mengganggu operasionalisasi KRL, MRT, komunikasi, transaksi keuangan, air bersih, dan berbagai aktivitas warga lainnya.
Ketersediaan energi sangat penting untuk mendukung putaran roda perekonomian dan aktivitas masyarakat dunia. Memastikan ketersediaannya di masa depan akan menjamin terpenuhinya kebutuhan negara bangsa dan kesejahteraan penduduknya.
Ketersediaan energi listrik menjadi gagasan awal yang diangkat dalam buku Arah Bisnis Energi, publikasi yang ditulis oleh Ibrahim Hasyim, praktisi bidang energi dan pernah menjadi Komisioner Badan Pengatur Hilir Migas. Jaminan ketersediaan energi bukan hanya di bidang kelistrikan semata, melainkan juga sumber energi.