logo Kompas.id
RisetMerunut Terbentuknya ”Party...
Iklan

Merunut Terbentuknya ”Party ID” PDI-P

Sejak sistem pemilu legislatif dengan pemilihan langsung dijalankan pada Pemilu 2004, pemilih menjadikan ketokohan sebagai pertimbangan dalam memilih parpol. Pola itu menguat dalam Pemilu 2009.

Oleh
Toto Suryaningtyas
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5FrywX2ykcf6Fl0rHUqNDgUlugw=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F20190404DKA_Jokowi-di-Purwokerto-3_1554357045.jpg
KOMPAS/MEGANDIKA WICAKSONO

Capres Nomor Urut 01 Joko Widodo naik jip saat berkampanye di GOR Satria, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, 4 April 2019.

Dalam hal penguatan ”party ID”, aspek identifikasi partai politik dan identifikasi tokoh menjadi corak umum perilaku pemilih pemilu sejak era pemilu langsung tahun 2004. Di sejumlah daerah basis massa loyalis parpol, ”party ID” juga disebabkan aspek kesejarahan.

Sejak sistem pemilu legislatif dengan pemilihan langsung dilakukan pada Pemilu 2004, pemilih sudah mengalami asosiasi ketokohan dalam memilih parpol. Pilihan terhadap Partai Demokrat di Pemilu 2004, misalnya, sangat terasosiasi dengan sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sang Ketua Dewan Pembina. Melalui pencitraan sosok yang masif, parpol baru ini langsung meraih 8,45 juta suara pemilih atau 7,45 persen di pemilu perdana.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000