logo Kompas.id
RisetDanse Macabre, Seni Menghadapi...
Iklan

Danse Macabre, Seni Menghadapi Epidemi

Sebagaimana virus korona, kehadiran epidemi selalu menghantui perjalanan hidup umat manusia. Percaya pada spekulasi akan wabah, justru menjadi cara menanggapi yang gegabah.

Oleh
YOHANES MEGA HENDARTO
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/E0ReyrwRBT1IOWXGLOflVZTJgus=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F4fa12034-bf70-492e-81c4-c039e037a97b_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Petugas keamanan memeriksa suhu badan tamu yang hendak masuk ke hotel berbintang di kawasan Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020). Kewaspadaan terhadap masuknya virus korona diantisipasi tidak hanya di bandara dan pelabuhan, tetapi juga di sejumlah hotel di Ibu Kota.

Cara menghadapi epidemi dari masa-masa mengalami perkembangan tersendiri. Salah satunya dengan karya seni. Lahirnya alegori Danse Macabre (Tarian Kematian) justru terinspirasi dari bencana wabah penyakit.

Tahun kemunculan awal alegori ini memang sulit dipastikan, tetapi ide ini memberikan napas bagi seni lukis, puisi, musik, dan drama hingga saat ini. Salah satu yang paling terkenal ialah goresan lukisan dari Guyot Marchant.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000