SEMARANG, KOMPAS — Pasangan petahana Ganjar Pranowo didampingi Taj Yasin, Selasa (9/1) sore, akhirnya secara resmi mendaftar untuk mengikuti Pemilihan Gubernur Jawa Tengah di Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah, Kota Semarang. Diantarkan ribuan simpatisan dan kader partai politik pendukung, mereka berdua berjalan kaki dari Jalan Pahlawan, Semarang, menuju KPU setelah menaiki andong dari Panti Marhaen.
Pantauan Kompas, keberangkatan pasangan ini diawali dari Panti Marhaen kantor DPD PDI-P Jateng dengan naik andong. Mereka diikuti para pengurus parpol pendukung, yakni PDI-P, PPP, Demokrat, dan Nasdem. Sesampainya di Jalan Pahlawan atau depan Kantor Gubernur Jateng, ribuan pendukung sudah menyambutnya.
Beragam kesenian rakyat dan lantunan salawat menyertai iring-iringan rombongan. Selain kader parpol pendukung, mereka terdiri dari relawan Dulur Ganjar, petani tembakau Temanggung, kelompok-kelompok kesenian, pegiat wisata, hingga pelaku UMKM.
Ganjar mengatakan, ”Warna-warni menjadi tanda persatuan. Tanda kami berdua jadi temanten. Semua demi kebaikan Jateng.”
Pasangan ini memang ibarat perkawinan kaum ”abangan” yang direpresentasikan PDI-P lewat Ganjar Pranowo dengan kelompok ”santri” lewat Taj Yasin yang merupakan putra salah satu ulama besar Nahdlatul Ulama di Jawa Tengah, KH Maimoen Zubair.
Sekitar pukul 15.30, rombongan sampai di KPU Jateng. Ganjar mengenakan celana bahan dan baju batik merah bermotif hitam, sedangkan Taj Yasin yang merupakan putra ulama karismatik Rembang, KH Maimoen Zubair, memakai peci, kemeja putih lengan panjang, dan sarung.
Mereka memasuki areal Gedung KPU diiringi lantunan rebana dari para santri. Turut mendampingi istri tiap calon, yaitu Siti Atikoh Ganjar Pranowo dan Nawal Nur Arafah.
Tampak pula sejumlah bupati dan wali kota. Mereka antara lain Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan wakilnya, Hevearita G Rayahu; Bupati Grobogan Sri Sumarni; Bupati Purbalingga Tasdi; Bupati Kudus Musthofa, dan Bupati Jepara Ahmad Marzuki. Tampak pula Bupati Rembang Abdul Hafiz, Wakil Bupati Brebes Narjo.
Setelah itu, mereka memasuki Gedung KPU untuk menyerahkan syarat pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur.
Selama pendaftaran berlangsung, ribuan pendukung memadati halaman Gedung KPU. Mereka menyanyikan lagu-lagu nasional dan religius. Ratusan polisi bersenjata menjaga areal KPU.
Kepada wartawan, Yasin berharap Jawa Tengah menjadi contoh daerah lain tentang pentingnya menjaga kedamaian dan kententeraman dalam sebuah proses politik. ”Ketika ada kesalahan-kesalahan dari kami kelak, harapannya bukan cacian, melainkan peringatan dan teguran yang santun dan damai,” katanya.