Konferensi Nasional Umat Katolik Indonesia Hasilkan 4 Rekomendasi
Oleh
·1 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Konferensi Nasional Umat Katolik Indonesia 2017 resmi ditutup Sabtu (12/8) malam. Konferensi ini membahas strategi merevitalisasi Pancasila dari aspek politik, generasi muda, dan landasan filosofis. Sebanyak empat poin hasil pemikiran dari konferensi ini akan diusulkan ke Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila.
Ketua Pengarah Konferensi Nasional Umat Katolik Indonesia Adrianus Meliala saat membacakan hasil pemikiran konferensi mengatakan, Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) hendaknya bekerja secara sinkron dengan berbagai lembaga negara yang juga mengkaji kebangsaan dan studi tentang ideologi Pancasila. Sebagai lembaga baru, kata Meliala, UKP-PIP mesti bersifat perlu bersikap terbuka atas apa yang pernah dilakukan lembaga lain.
"Selain itu, untuk menjadikan Pancasila sebagai praksis kehidupan sehari-hari, sangat penting mengisahkan Pancasila melalui strategi seni dan budaya," kata Meliala.
Sangat penting mengisahkan Pancasila melalui strategi seni dan budaya
Rekomendasi kedua, setiap perguruan tinggi hendaknya memiliki pusat studi laboratorium Pancasila. Laboratorium bertugas mengeksplorasi, mengevaluasi, dan mencari visi baru untuk pengembangan substansi dan metode pendidikan Pancasila.
"Tanpa ada pengkajian ilmiah maupun kefilsafatan secara berkesinambungan, ideologi Pancasila dapat kehilangan dimensi aktualitasnya sehingga dapat ditinggalkan masyarakat," kata Meliala.
Lebih lanjut Meliala mengatakan, dalam pendidikan politik Pancasila, setiap orang perlu secara bersama-sama membangun program aksi menyangkut masalah kemasyarakatan. (DD10)