Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, PAN mengutamakan kader sendiri untuk maju dalam pilkada serentak 2024.
Oleh
DENTY PIAWAI NASTITIE
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Partai Amanat Nasional mengutamakan kader sendiri untuk maju dalam pilkada serentak 2024. Namun, PAN juga menyatakan terbuka untuk berkoalisi dengan partai politik mana pun dalam pilkada.
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan, dirinya telah berkoordinasi dengan Dewan Perwakilan Wilayah ( DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN untuk membahas persiapan pilkada. ”Prinsip kami, terbuka untuk koalisi dengan partai mana pun. Tidak ada istilah harus dengan koalisi dalam pilpres kemarin,” tuturnya di DPP PAN, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024).
Koalisi dengan partai politik dinilai cair. Koalisi dengan koalisi parpol pemenang pilpres ataupun di luar parpol pemenang pilpres diharapkan bisa diwujudkan di tingkat provinsi, kabupaten, atau kota. PAN juga membuka pintu seandainya dinamika koalisi parpol di daerah berbeda dengan yang terjadi di tingkat pusat.
”Misalnya PAN koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, PAN koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PAN koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), ya, enggak ada masalah. Tetapi, kalau koalisi dengan Golkar, Gerindra, dan Demokrat bisa diramu, dirajut, ya, bagus juga,” tuturnya.
Prinsip kami, terbuka untuk koalisi dengan partai mana pun. Tidak ada istilah harus dengan koalisi dalam pilpres kemarin.
Jika tak ada kader
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan mengatakan, PAN mengutamakan kader sendiri untuk maju dalam pilkada serentak 2024. Ada beberapa nama kader yang dinilai punya potensi untuk maju, misalnya, Eko Patrio, Lula Kamal, dan Zita Anjani di Jakarta. Selain itu, Bima Arya dan Desi Ratnasari di Jawa Barat.
”Jadi, kami mengutamakan kader-kader sendiri. Kalau tidak ada kader, tentu nanti kami membuka peluang seluas-luasnya kepada pihak eksternal untuk bersama-sama maju di pilkada kabupaten, kota atau gubernur di daerah mana pun,” tuturnya.
Jadi, kami mengutamakan kader-kader sendiri. Kalau tidak ada kader, tentu nanti kami membuka peluang seluas-luasnya kepada pihak eksternal untuk bersama-sama maju di pilkada kabupaten, kota atau gubernur di daerah mana pun.
Pilkada 2024 akan diselenggarakan serentak pada 27 November 2024. Pendaftaran pasangan calon kepala daerah akan dibuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 27-29 Agustus 2024. Kemudian, penetapan pasangan calon dijadwalkan akan dilakukan pada 22 September 2024.
Masa kampanye Pilkada 2024 berlangsung selama 60 hari, terhitung sejak 25 September sampai 23 November 2024. Lalu, masa tenang pada 24-26 November 2024.
Menanggapi namanya disebut oleh Zulkifli Hasan, Bima Arya mengatakan, dirinya harus menyiapkan diri mengingat itu merupakan perintah partai politik. ”Ketua Umum sudah menyampaikan arahan. Sebagai kader partai, saya harus siap-siap. Tetapi, ini masih panjang. Masih ada nama lain yang disebutkan oleh Ketua Umum,” kata dia.
Bima Arya mengatakan, belum ada keputusan apakah ia akan dimajukan sebagai gubernur atau wakil gubernur Jawa Barat. Menurut dia, keputusan tersebut biasanya datang pada menit-menit terakhir. ”Namanya, politik. Pilpres saja kan semuanya di menit-menit terakhir. Saya kira mungkin juga pilkada seperti itu. Walaupun kali ini saya lihat ancang-ancangnya agak berbeda,” ujarnya.
Editor:
SUHARTONO
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.