Hadiri Halalbihalal Partai Golkar, Mardiono: KIB Belum Dibubarkan
Menghadapi ketidakpastian global pasca-Pemilu 2024, Airlangga mengajak semua partai politik bersatu. PPP masih menunggu.
Oleh
NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pelaksana Tugas Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Mardiono menghadiri halalbihalal yang diselenggarakan Partai Golkar. Meski Partai Golkar menyatakan terbuka partai lainnya untuk bergabung dalam koalisi pendukung presiden dengan perolehan suara terbanyak Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Mardiono mengatakan belum sampai ke sana.
Di dalam acara halalbihalal Partai Golkar yang diselenggarakan di Kantor DPP Partai Golkar di Jakarta, Senin (15/4/2024) malam, hadir Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, Ketum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, Ketum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep, serta Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani. Sementara Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY disebut tengah dalam perjalanan dari luar negeri.
Selain itu, hadir pula beberapa menteri dan wakil menteri dari Kabinet Indonesia Maju. Mereka, antara lain, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, serta Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury.
Pada acara itu, Mardiono menjadi satu-satunya perwakilan partai politik yang bukan menjadi pengusung pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. ”Karena saya dulu, kan, jadi koordinator KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) dan KIB, kan, sampai sekarang belum dibubarkan secara resmi. Ya, kami masih komunikasi dengan baik dengan Pak Zulkifli dan dengan Pak Airlangga,” ujar Mardiono.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan PPP bergabung ke partai koalisi, Mardiono mengatakan belum bisa menjawab. Mardiono beralasan, hal itu menunggu waktu pelantikan capres-cawapres pada Oktober mendatang. Selain itu, saat ini PPP juga masih fokus mengawal proses sengketa Pemilihan Presiden 2024 di Mahkamah Konstitusi.
Karena saya dulu, kan, jadi koordinator KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) dan KIB, kan, sampai sekarang belum dibubarkan secara resmi.
Hingga saat ini, lanjutnya, belum ada pembicaraan di internal PPP terkait hal itu. Namun, Mardiono memastikan, untuk membangun Indonesia diperlukan persatuan. ”Jadi, kalau koalisi untuk langkah ke depan nanti dengan pemerintahan yang baru, ya, tentu kita akan membicarakan hal itu,” ujarnya.
Forum saling memahami
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartato mengatakan, acara halalbihalal tersebut merupakan forum untuk saling memaklumi. Acara tersebut juga bisa menjadi tempat rekonsiliasi bagi parpol, terutama pendukung pasangan Prabowo-Gibran.
”Bagi yang belum, ya, kita terbuka,” katanya.
Menurut Airlangga, kehadiran Mardiono selaku Plt Ketum PPP dalam acara tersebut karena PPP menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu bersama Partai Golkar dan PAN. Koalisi tersebut, lanjut Airlangga, telah berjalan selama dua tahun meski pada saat pencalonan capres-cawapres terjadi sedikit perpisahan.
”Hanya ujungnya berpisah sedikit. Tetapi, sesudah 14 Februari, janji semua bergabung kembali,” ujarnya.
Hanya ujungnya berpisah sedikit. Tetapi, sesudah 14 Februari, janji semua bergabung kembali.
Pada kesempatan itu, Airlangga juga memaparkan mengenai ketidakstabilan geopolitik dunia yang mengakibatkan ketidakpastian. Hal itu menjadi alasan agar seluruh parpol bersatu demi mengantisipasi dampak negatif yang mungkin ditimbulkan dari situasi ketidakpastian atau keadaan yang tidak biasa tersebut.
Sebelumnya, politikus PPP, Sandiaga Uno, sowan ke rumah calon presiden peraih suara terbanyak, Prabowo Subianto, pada momen Idul Fitri hari pertama. Terhadap kunjungan silaturahmi itu, PPP menyebut, hal itu sebatas silaturahmi hari raya.