Silaturahmi Prabowo di Tengah Isu Tarik Ulur Jatah Kursi Menteri
Prabowo Subianto intens bersilaturahmi ke ketua umum parpol pengusungnya di Pilpres 2024. Sebatas silaturahmi Lebaran?
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
Perayaan Idul Fitri tahun ini menjadi hari yang sibuk bagi Prabowo Subianto. Tak hanya menerima tamu yang silih berganti datang ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta, calon presiden peraih suara terbanyak pada Pemilihan Presiden 2024 itu pun beranjangsana menemui pimpinan partai politik pengusungnya di Koalisi Indonesia Maju.
Kamis (11/4/2024) atau hari kedua Lebaran, Prabowo bersilaturahmi ke Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan di kediaman masing-masing. Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menyempatkan bersilaturahmi ke Ketua Harian Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Tak lupa, Menteri Pertahanan itu pun menyambangi kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor. Pertemuan silaturahmi digelar pada Jumat (12/4/2024) malam.
Dalam setiap kunjungan, Prabowo selalu menepis adanya pembicaraan politik. Pembicaraan disebutnya sepenuhnya untuk silaturahmi Lebaran. Demikian pula disampaikan oleh setiap tamu yang dikunjunginya.
Airlangga Hartarto, misalnya. Meski pertemuan dengan Prabowo di kediamannya berlangsung sekitar dua jam, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu menegaskan sama sekali tak ada pembicaraan soal politik. Perbincangan yang terjadi selama pertemuan menjadi lama karena ia dan Prabowo sama-sama di kabinet pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. ”Sesama di kabinet, jadi pembicaraan pasti panjang lebar,” kata Airlangga.
Melalui akun Instagram-nya, Zulkifli Hasan juga menepis kunjungan Prabowo ke kediamannya membicarakan soal politik pascapemilu. ”Terima kasih Pak @prabowo atas silaturahmi hari ini. Tidak ada pembahasan politik, sepenuhnya tentang Lebaran, kopi, dan persahabatan,” tulis Zulkifli.
Tak lupa ia mengunggah sejumlah foto yang mengabadikan pertemuan itu. ”Sungguh persahabatan yang sejati. Sudah ditetapkan sebagai presiden terpilih masih tetap dengan kerendahan hati dan penuh kehangatan menyambangi kediaman saya,” tulis Zulkifli.
Meski obrolan soal politik ditepis Prabowo dan para pemimpin parpol pengusungnya, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berpandangan, silaturahmi Prabowo tersebut menjadi menarik karena bertepatan dengan suasana pascapemilu dan penyusunan kabinet untuk pemerintahan mendatang. Apalagi, belakangan berembus kabar terjadi tarik-menarik di kalangan internal Koalisi Indonesia Maju terkait alokasi jatah menteri kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.
Untuk itu, demi menjaga kesetaraan antarpartai, Prabowo mengunjungi semua pemimpin partai pengusungnya. Menurut Dedi, Prabowo tidak ingin sampai ada partai di koalisinya yang merasa ditinggalkan atau merasa lebih dekat dengannya dibandingkan dengan yang lain. Sebab, ini akan memunculkan asumsi bahwa yang dekat akan mendapat jatah kursi menteri yang lebih banyak, begitu sebaliknya.
”Suasana itu, kan, bisa terlihat karena belakangan mulai mengemuka wacana setiap partai merasa paling berjasa dalam Pilpres 2024, khususnya pemenangan Prabowo-Gibran,” ucap Dedi.
Konsolidasi kekuatan
Momen Lebaran ini, lanjut Dedi, penting bagi Prabowo untuk mengonsolidasikan kembali kekuatan parpol di koalisinya. Hal ini juga untuk menepis anggapan bahwa ada kekuatan besar lain di luar Prabowo sendiri, yakni Presiden Joko Widodo.
”Dengan demikian, tidak ada lagi nuansa Prabowo berada di bawah kendali Jokowi. Maka, kunjungan personal Prabowo penting untuk mengirim pesan kemandirian, sekaligus memastikan semua mitra koalisi tunduk dan berada di bawah kendalinya,” ucap Dedi.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, sependapat dengan Dedi. Ia melihat, selain menjaga persatuan di antara partai koalisi, road show Prabowo ke para ketua umum partai koalisi ini dalam konteks menjaga kesetaraan satu partai dengan yang lain.
Prabowo, menurut Ujang, sangat menyadari pentingnya persatuan atau soliditas di internal koalisinya sendiri, sebelum akhirnya menggandeng partai-partai kubu lawan untuk diajak masuk dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, Oktober mendatang.
”Jadi, sebelum menjangkau pihak luar, pada saat yang sama partai-partai koalisi pendukung dan pengusung Prabowo harus solid. Harus tetap bersatu dan bersama-sama dalam suka duka. Jangan malah Prabowo sibuk menarik pihak luar, tapi pada saat yang sama partai-partai di koalisinya sendiri rapuh, tidak kompak, kan tidak bagus,” katanya.