Demi Cegah Kemacetan Arus Balik, ASN Boleh Kerja dari Rumah
Puncak arus balik diprediksi terjadi pada 14-15 April. Dengan demikian, ASN bisa balik ke kantor sedikit lebih lama.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah membolehkan maksimal 50 persen aparatur sipil negara atau ASN untuk bekerja dari rumah pada 16-17 April 2024. Hal ini demi mencegah kemacetan pada puncak arus balik Lebaran. Meski begitu, ASN di bidang pelayanan publik tetap bekerja dari kantor.
Aturan itu tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Pan dan RB) Nomor 1 Tahun 2024 untuk pejabat pembina kepegawaian di seluruh instansi pemerintah. Pengaturan kerja dari rumah (work from home/WFH) dan kerja dari kantor (work from office/WFO) diterapkan secara ketat.
Menpan dan RB Abdullah Azwar Anas mengatakan, penyesuaian kerja ASN dibutuhkan sebagai bagian dari manajemen arus mudik. Dengan demikian, arus balik bisa semakin lancar dan tidak menimbulkan kemacetan panjang.
”Dengan antusiasme mudik yang luar biasa besar, dipandang perlu untuk melakukan penyesuaian kerja ASN. Karena itu, arus balik bisa semakin lancar, tidak ada penumpukan yang menimbulkan kemacetan panjang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/4/2024).
ASN yang bekerja dari rumah paling banyak 50 persen dari jumlah pegawai, yang secara teknis diatur instansi masing-masing. Bidang-bidangnya, antara lain, kesekretariatan, keprotokolan, perumusan kebijakan, penelitian, dan analisis.
Sementara itu, instansi yang berkaitan langsung dengan publik, seperti bidang kesehatan, keamanan dan ketertiban, penanganan bencana, energi, logistik, pos, transportasi dan distribusi, obyek vital nasional, proyek strategis nasional, konstruksi, dan utilitas dasar tetap bekerja dari kantor seperti biasa.
Dengan antusiasme mudik yang luar biasa besar, dipandang perlu untuk melakukan penyesuaian kerja ASN.
”Jadi, pelayanan yang langsung ke publik akan tetap berjalan optimal sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan kinerja pelayanan publik selalu baik dalam segala situasi,” ucap Anas.
Adapun pemerintah menetapkan libur dan cuti bersama Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H sebanyak enam hari. Apabila ditambah dengan libur akhir pekan empat hari, total libur ASN mencapai 10 hari.
Selain itu, Anas juga meminta instansi pemerintah untuk membuka kanal konsultasi dan pengaduan, termasuk pelayanan selama libur Lebaran. ”Untuk itu, tercipta kontrol yang baik dari publik terhadap layanan pemerintah. Publik juga bisa menyampaikan pengaduan ke portal Lapor atau Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat apabila menemukan pelayanan publik yang kurang optimal, termasuk selama musim libur Lebaran,” tuturnya.
Puncak arus balik
Di sisi lain, pemerintah memprediksi puncak arus balik Lebaran 2024 akan terjadi pada Minggu sampai dengan Senin (15/4/2024). Ini mengingat waktu libur dan cuti bersama nasional akan berakhir dan masyarakat mulai kembali bekerja mulai Selasa (16/4/2024) depan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, titik rawan kemacetan akan terjadi di sepanjang jalan Tol Trans-Jawa, terutama yang berada di Solo hingga Semarang, Jawa Tengah. Sebab, dua daerah ini merupakan titik pertemuan kendaraan dari Solo, Yogyakarta, Magelang, dan sekitarnya dengan kendaraan dari arah Jawa Timur.
”Arus balik mulai Jumat (12/4/2024) sampai hari Senin, puncaknya akan terjadi pada Minggu dan Senin karena Selasa (16/4/2024) sudah masuk kerja. Kami menganjurkan masyarakat kembali lebih awal. Kalau bisa, mulai besok,” katanya seusai rapat koordinasi arus balik Lebaran di Pos Pantau Cikampek Jasa Marga, Karawang, Jawa Barat, Kamis (11/4/2024).
Sementara itu, PT Jasa Marga memprediksi sebanyak 1,87 juta kendaraan akan kembali ke Jabodetabek dalam periode 10-18 April 2024. Angka ini naik 1,4 persen dari Lebaran 2023 dan naik 56,2 persen dari keadaan lalu lintas normal.
Prediksi ini didapat dari kumulatif arus lalu lintas dari empat gerbang tol masuk Jabodetabek, yakni Gerbang Tol Cikupa, Gerbang Tol Ciawi, Gerbang Tol Cikampek Utama, dan Gerbang Tol Kalihurip Utama. Paling banyak akan berasal dari arah Tol Trans-Jawa dan Bandung sebesar 1,06 juta kendaraan (Kompas.id, 11/4/2024).