JAKARTA, KOMPAS — Partai Gerindra menjanjikan bakal ada kejutan rekonsiliasi seusai Ramadhan. Tidak diungkapkan apa isi kejutan tersebut. Namun, pasca-Pemilu 2024, Gerindra gencar menjajaki komunikasi dengan kubu rival, salah satunya merencanakan pertemuan calon presiden pemenang Pemilu 2024, Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Upaya membangun rekonsiliasi dengan kubu rival sebenarnya sudah mulai dijajaki oleh Prabowo, beberapa hari setelah Pemilu 2024. Salah satunya dengan partai pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Partai Nasdem. Prabowo sempat bertemu Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. Dalam pertemuan itu, Prabowo menawari Nasdem untuk bergabung dalam pemerintahan yang dipimpinnya mulai Oktober mendatang. Atas tawaran itu, Surya Paloh belum memutuskan.
Belakangan, mulai muncul wacana pertemuan antara Prabowo dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. PDI-P merupakan salah satu partai pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pemilihan Presiden 2024.
Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui seusai Rapat Paripurna Penutupan Masa Sidang IV Tahun Sidang 2023-2024, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/4/2024), mengatakan, rekonsiliasi politik terus diupayakan karena dibutuhkan kebersamaan dalam membangun bangsa ini. Untuk mewujudkan itu, pihaknya selalu menjalin komunikasi yang baik dengan kubu rival, baik PDI-P, Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), maupun Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Boleh dicek, kami selalu melakukan komunikasi-komunikasi, baik dalam hal tertentu di DPR maupun komunikasi-komunikasi mengenai hal lain, seperti waktu pemilu. Kami juga tetap melakukan komunikasi-komunikasi dan tidak ada hambatan sama sekali.
”Boleh dicek, kami selalu melakukan komunikasi-komunikasi, baik dalam hal tertentu di DPR maupun komunikasi-komunikasi mengenai hal lain, seperti waktu pemilu. Kami juga tetap melakukan komunikasi-komunikasi dan tidak ada hambatan sama sekali,” ujar Dasco.
Dasco membeberkan, khusus dengan PDI-P, hampir setiap hari dirinya berkomunikasi dengan putri Megawati yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Puan Maharani. Ini termasuk mendiskusikan rencana pertemuan Prabowo dan Megawati.
Komunikasi ini pun diklaim berjalan dengan baik karena memang sejatinya tidak ada masalah pribadi antara Prabowo dan Megawati. Karena itu, Dasco meyakini, pertemuan di antara keduanya akan segera terlaksana dalam waktu dekat atau bisa saja diawali dengan pertemuan antara Prabowo dan Puan.
Ya bahwa pertemuan Pak Prabowo dengan Mbak Puan, Pak Prabowo dengan Bu Mega, tentunya akan direncanakan, akan dibicarakan bersama dan nanti pada saatnya akan diberi tahu kepada wartawan.
”Ya bahwa pertemuan Pak Prabowo dengan Mbak Puan, Pak Prabowo dengan Bu Mega, tentunya akan direncanakan, akan dibicarakan bersama dan nanti pada saatnya akan diberi tahu kepada wartawan,” tutur Dasco.
Namun, Dasco tak ingin mengungkapkan kapan pertemuan tersebut bakal dilakukan. Yang pasti, ujarnya, bakal ada banyak kejutan seusai Ramadhan. ”Akan banyak kejutan nanti setelah Lebaran. Pokoknya kejutan-kejutan,” katanya.
Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman menambahkan, nantinya dalam pertemuan antara Prabowo dan Puan ataupun Prabowo dan Megawati, akan ada ajakan terhadap PDI-P pula agar bergabung dengan koalisi dari Partai Gerindra. ”Ya sepertinya, kurang lebih ada,” ucapnya.
Siap bersilaturahmi
Sementara itu, Puan menyambut baik rencana pertemuan antara Prabowo dan Megawati. ”Insya Allah selalu akan dilakukan silaturahmi dengan siapa pun. Insya Allah (setelah Lebaran),” ujarnya.
Insya Allah selalu akan dilakukan silaturahmi dengan siapa pun. Insya Allah (setelah Lebaran).
Menurut Puan, komunikasi perlu dibangun dengan pihak mana pun. Karena itu, beberapa waktu lalu, ia juga ikut menghadiri acara berbuka puasa di rumah Rosan Roeslani, Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Puan menjelaskan, pertemuan dirinya dengan Rosan merupakan ajang silaturahmi, terutama di bulan puasa Ramadhan.
Ini, kan, bulan Ramadhan, bulan untuk selalu bisa bersilaturahmi. Jadi, sebagai sahabat sebagai teman silaturahmi itu tidak akan pernah salah, apalagi bulan Ramadhan.
Puan mengaku telah bersahabat sejak lama dengan Rosan. Meski demikian, ia tidak menjawab tegas pertemuannya tersebut sebagai langkah rekonsiliasi pasca-Pemilu 2024. ”Ini, kan, bulan Ramadhan, bulan untuk selalu bisa bersilaturahmi. Jadi, sebagai sahabat, sebagai teman silaturahmi itu tidak akan pernah salah, apalagi bulan Ramadhan,” tutur Puan.
Terlepas dari itu, Puan menekankan, semua pihak saat ini masih fokus mengikuti sidang gugatan perselisihan hasil pemilihan umum di Mahkamah Konstitusi. ”Kita hormati proses yang sedang berjalan di MK sampai tanggal 22 April. Ya, kita ikuti semua proses tersebut sampai selesai,” katanya.