Pangdam Jaya Pastikan Ledakan Berasal dari Gesekan Amunisi Kedaluwarsa
Pangdam Jaya memastikan tidak ada korban jiwa serta luka dalam ledakan di gudang amunisi daerah Kodam Jaya, Sabtu malam.
Oleh
ANITA YOSSIHARA, NINA SUSILO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pangdam Jaya Mayor Jendral Mohaman Hasan memastikan kebakaran disertai ledakan berasal dari gudang penyimpanan amunisi yang sudah kedaluwarsa. Diduga, ledakan terjadi akibat gesekan zat kimia yang terkandung dalam amunisi yang sudah kedaluwarsa karena sistem pengamanan gudang sudah sangat aman dan sesuai prosedur.
Dalam konferensi pers di sekitar lokasi ledakan, Sabtu (30/3/2024), Pangdam Jaya mengungkapkan, ledakan terjadi di gudang amunisi daerah milik Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ledakan terjadi di gudang nomor 6, tempat penyimpanan amunisi yang sudah kedaluwarsa.
Diduga, ledakan terjadi akibat gesekan material kimia yang terkandung dalam amunisi kedaluwarsa tersebut. ”Kemungkinan bahan kimia di dalam amunisi itu labil dan saling bergesekan sehingga menimbulkan asap. Kemungkinan seperti itu,” ujar Hasan.
Menurut Hasan, di dalam gudang tersebut tersimpan 160.000 jenis amunisi dan bahan peledak. Seluruh amunisi yang sudah kedaluwarsa itu berasal seluruh wilayah Kodam Jaya yang siap dimusnahkan.
Hasan juga memastikan sistem pergudangan milik Kodam Jaya sudah sangat aman. Tempat penyimpanan amunisi berupa bunker yang di atasnya terdapat tanggul-tanggul yang bisa mengamankan jika terjadi ledakan ke samping. Gudang amunisi itu juga tidak memiliki sistem kelistrikan sehingga tidak mungkin ledakan berasal dari luar.
”Kami pastikan prosedur dan sistem pengamanan di gudang ini sudah sedemikian rupa dirancang sehingga sangat aman,” tuturnya.
Sampai saat ini, api yang berkobar di gudang amunisi itu belum bisa dipadamkan. Pihak Kodam Jaya masih menunggu kondisi aman 1-2 jam ke depan.
Kami pastikan prosedur dan sistem pengamanan di gudang ini sudah sedemikian rupa dirancang sehingga sangat aman.
Sementara itu, Hasan juga memastikan, tidak ada korban jiwa dan luka dalam peristiwa itu. Warga sekitar hanya terdampak bunyi ledakan dari gudang amunisi daerah tersebut.
Meski demikian, hingga pukul 22.30, masih terdengar suara ledakan dari gudang amunisi daerah Kodam Jaya. Masyarakat diimbau untuk tidak mendekati lokasi ledakan.
”Masih terjadi (ledakan) dan memang kami anjurkan untuk tidak mendekat karena gudang amunisi ini memuat amunisi beberapa macam jenis peluru termasuk kaliber besar juga ada di sana sehingga dikhawatirkan terjadi ledakan-ledakan yang justru dapat membahayakan,”kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi.
Komandan Kompi Peleton A Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Haryanto mengatakan, anggotanya memang diminta untuk tidak melakukan operasi pemadaman terlebih dahulu mengingat kemungkinan terjadinya ledakan susulan yang dapat membahayakan. Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi ikut mengirimkan tiga mobil pemadam kebakaran ke lokasi terjadinya ledakan meski lokasi terjadinya ledakan berada di Kabupaten Bogor.