Meski Berupaya, Presiden Tak Bisa Janji Bantuan Pangan hingga Akhir Tahun
Komitmen Presiden untuk melanjutkan bantuan pangan tergantung pada ketersediaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menutup rangkaian kunjungan kerja dua hari ke Provinsi Sulawesi Tengah, Presiden Joko Widodo mengunjungi Kabupaten Tolitoli. Di Tolitoli, Presiden meninjau fasilitas kesehatan serta menyerahkan bantuan pangan bagi masyarakat. Presiden menegaskan, bantuan pangan akan berlanjut hingga Juni mendatang dan menyampaikan harapan agar bantuan pangan dilanjutkan hingga akhir tahun.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa komitmennya untuk melanjutkan bantuan pangan sangat bergantung pada ketersediaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Presiden pun berharap bisa melanjutkannya hingga akhir tahun. ”Saya akan berusaha, tetapi saya enggak janji,” ucap Presiden ketika menyerahkan bantuan pangan berupa beras kepada masyarakat di Kompleks Pergudangan Bulog Kalangkangan, Tolitoli, Rabu (27/3/2024).
Di hadapan masyarakat, Presiden pun mengonfirmasi bahwa penerima manfaat sudah menerima bantuan untuk bulan Januari, Februari, dan Maret. Ia pun mengumumkan bahwa distribusi akan berlanjut untuk tiga bulan berikutnya.
”Ini untuk yang 10 kilo, Januari sudah diterima? Februari sudah? Maret sudah, kan sudah diterima. Nanti akan dilanjutkan April, Mei, Juni. Setuju?” ujar Presiden Jokowi yang dijawab masyarakat yang hadir dengan setuju.
Alasan pemberian bantuan beras, menurut Presiden, adalah karena harga beras yang sedikit naik, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain. Dengan menyebutkan bahwa beberapa negara mengalami kekurangan pangan, Presiden ingin menekankan bahwa Indonesia masih dalam posisi yang relatif baik dengan stok beras di Bulog yang mencapai 1,2 juta ton.
Saya akan berusaha, tetapi saya enggak janji.
”Saya kalau ke daerah, kalau datang ke gudang Bulog, pasti saya cek. Kalau terjadi masalah, saya akan segera perintahkan untuk segera stoknya mencukupi,” tuturnya.
Yeyen, salah satu warga penerima manfaat, merasa senang mendapatkan bantuan pangan dari pemerintah. Ini merupakan kali keempatnya mendapatkan beras 10 kilogram. ”Sangat bersyukur sekali dapat bantuan seperti ini dari Pak Jokowi. Berharap bantuannya bisa dilanjutkan lebih berkembang lagi biar bantu masyarakat yang kurang mampu,” ujarnya.
Warga penerima lainnya, Maryani, juga bersyukur bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah seraya berharap program bantuannya bisa terus dilanjutkan. ”Sudah dapat tiga kali dengan ini. Alhamdulillah senang, merasa terbantu. Semoga bisa berlanjut bantuannya,” ungkapnya.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan tersebut ialah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Badan Pangan Arief Prasetyo Adi, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, dan Bupati Tolitoli Hi Amran Hi Yahya.
Layanan kesehatan
Seusai menyerahkan bantuan pangan, Presiden juga mengunjungi RSUD Mokopido Tolitoli untuk meninjau fasilitas dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sesaat setelah tiba, Presiden Jokowi langsung meninjau fasilitas pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan fasilitas kesehatan yang ada.
Sejumlah masyarakat pengguna fasilitas dari RSUD Mokopido Tolitoli mengapresiasi pelayanan yang diterima selama ini. Meski demikian, mereka juga memberikan masukan yang konstruktif untuk peningkatan kualitas dan ketersediaan fasilitas kesehatan di rumah sakit.
Salah satunya, Sukma, pasien BPJS di RSUD yang memberikan penilaian positif terhadap pelayanan kesehatan yang selama ini diterima. Namun, Sukma berharap RSUD dapat meningkatkan fasilitas kesehatan yang ada. ”Kalau sama di rumah sakit ini, barangkali fasilitasnya bisa ditambah, seperti periksa darah tidak rujuk lagi ke Palu cuci darahnya,” kata Sukma.
Pasien BPJS lainnya, Yunike, juga menyampaikan harapannya agar fasilitas kesehatan di RSUD Mokopido Tolitoli dapat bertambah sehingga pelayanan kepada pasien makin optimal. Peningkatan fasilitas kesehatan tersebut juga diharapkan mampu meminimalisasi rujukan ke kota/kabupaten lain apabila ada kasus gawat darurat.
”Jadi, kalau ada pasien yang gawat atau apa itu, harus dirujuk, rujuknya ke ibu kota kabupaten yang jarak tempuh kurang lebih 12 jam. Itu pun kalau kami lewat darat 12 jam jalanannya luar biasa,” ucap Yunike.
Penambahan dokter spesialis
Lebih lanjut, Yunike juga berharap tenaga medis, seperti dokter ahli di rumah sakit, dapat diperbanyak jumlahnya. ”Dokter-dokter ahli mungkin makin bertambah lagi untuk rumah sakit di sini karena ini baru tipe C rumah sakitnya,” lanjutnya.
Dari Tolitoli, Presiden kembali terbang menuju Bandara Mutiara SIS Al-Jufri, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, dengan pesawat ATR 72-600. Setelah itu, Presiden Jokowi berganti pesawat dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 untuk kemudian lepas landas menuju Jakarta.
Tampak melepas keberangkatan Presiden Jokowi menuju Jakarta, yaitu Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Candra Wijaya, Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Agus Nugroho, Kajati Sulawesi Tengah Agus Salim, dan Kepala Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Rudi Richardo.