Perumusan Kabinet, Gerindra: Prabowo Tak Akan Kecewakan Partai Koalisi
Prabowo Subianto masih merumuskan kabinet, mendiskusikannya dengan ketua umum parpol pengusung dan tokoh luar koalisi.
Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perumusan komposisi kabinet yang akan dipimpin calon presiden pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto, masih belum final. Prabowo disebut masih menunggu hingga proses persidangan sengketa hasil pemilu di Mahkamah Konstitusi rampung. Kendati demikian, elite Partai Gerindra memastikan bahwa Prabowo tidak akan mengecewakan partai-partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju dalam pembagian jatah kursi menteri.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, komposisi kabinet 2024-2029 terus dimatangkan. Prabowo yang juga telah mengadakan sejumlah pertemuan dengan para ketua umum parpol anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM). Ketua Umum Partai Gerindra itu juga sudah bertemu dengan sejumlah tokoh untuk membicarakan perihal komposisi kabinet, beberapa hari belakangan.
”Tipis-tipis setidaknya sudah dibahas. Namun, secara official, kan, akan bertahap. (Proses sengketa hasil pemilu) MK (Mahkamah Konstitusi) tinggal dua minggu lagi, setelah itu penetapan capres terpilih. Nah, dari situ bisa akan ada percepatan (pembahasan komposisi kabinet), transisinya juga enak nanti,” ujar Habiburokhman ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (26/3/2024).
Meski tak menyebut detail soal pembagian jatah kursi menteri yang telah dirancang Prabowo, ia menekankan, dibutuhkan kabinet yang bisa menunjang kinerja presiden untuk memenuhi target, visi dan misi, serta program-program yang telah direncanakan. Ada pula beberapa penekanan program, seperti makan siang gratis, penguatan pertahanan, dan penegakan hukum. Untuk memastikan itu semua berjalan efektif, Prabowo disebut akan mencari sosok yang kompeten baik dari parpol maupun kelompok sukarelawan yang mendukungnya.
Habiburokhman tidak memungkiri, kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terwujud atas dukungan banyak parpol dan kelompok sukarelawan. Dengan demikian, kursi kabinet juga akan dibagikan kepada banyak pihak. Namun, ia meyakini tidak akan ada masalah yang timbul karena Prabowo dipastikan akan membagi kursi menteri secara proporsional tanpa mengecewakan pihak mana pun.
Pada Pilpres 2024, Prabowo-Gibran diusung oleh KIM yang terdiri dari sejumlah parpol, di antaranya Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Solidaritas Indonesia. Selain itu, ada pula beberapa parpol pendukung, yakni Partai Gelora, Partai Garuda, dan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima). Sejumlah kelompok sukarelawan juga mendukung, salah satunya Projo (Pro Jokowi) yang merupakan kelompok pendukung Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2014 dan 2019.
Tipis-tipis setidaknya sudah dibahas. Namun, secara official, kan, akan bertahap. (Proses sengketa hasil pemilu) MK (Mahkamah Konstitusi) tinggal dua minggu lagi, setelah itu penetapan capres terpilih. Nah, dari situ bisa akan ada percepatan (pembahasan komposisi kabinet), transisinya juga enak nanti.
”Perlu diingat, kalau dalam konteks power sharing, Pak Prabowo itu, kan, tidak pernah mengecewakan rekan koalisinya, rekam jejaknya begitu,” tuturnya.
Berkaca pada periode 2014-2019, kata Habiburokhman, saat Koalisi Merah Putih (KMP) yang mengusung Prabowo-Hatta Radjasa pun diklaim mendapatkan pembagian kekuasaan yang sesuai kendati kalah pada Pilpres 2014. Parpol-parpol anggota koalisi itu mendapatkan sejumlah kursi pimpinan alat kelengkapan DPR. Bahkan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dijadikan Ketua MPR saat itu.
”Ibarat kata kalau kata teman-teman PAN, diminta tiga dikasih lima. Diminta sesuatu, pasti yang diberikan Pak Prabowo lebih dari yang diminta,” kata Habiburokhman.
Rangkul kubu lawan
Gibran Rakabuming Raka seusai acara buka puasa bersama pembubaran Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Jakarta, Senin (25/3/2024) malam, mengakui, ihwal pembentukan kabinet sudah dibahas sejak jauh-jauh hari oleh Prabowo. Ia merupakan salah satu pihak yang diajak bicara. Namun, Gibran tak mau mengungkap sejauh mana proses pembahasan yang telah dilakukan.
Gibran menuturkan, tidak tertutup kemungkinan kabinet nantinya akan diisi oleh parpol dari kubu lawan politik pada Pilpres 2024. Pendekatan kepada parpol pendukung kubu lawan pun telah dilakukan, salah satunya dengan Partai Nasdem. ”Bisa jadi (mengajak lawan politik ke kabinet),” katanya.
Prabowo memang bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower pada Jumat (22/3/2024) siang. Prabowo kemudian bertemu Gibran pada Jumat petang. Gibran mengaku, ada banyak hal yang mereka bicarakan, tetapi ia tak mau membeberkannya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia meyakini, Prabowo sudah memiliki rumusan mengenai konfigurasi kabinet mendatang. Konfigurasi dimaksud mulai dari jumlah jatah menteri untuk setiap parpol dan kalangan profesional. Oleh karena itu, dirinya memercayakan keputusan akhir kepada Prabowo. Apalagi, itu semua selalu dibicarakan dengan ketua-ketua umum parpol anggota KIM.