Siapkan Operasi Ketupat 2024, Polri Pastikan Keamanan Warga dan Pemudik
Masyarakat diperkirakan mudik pada 5-8 April 2024. Operasi Ketupat pun digelar untuk menjaga dan melindungi warga.
Oleh
HIDAYAT SALAM, AGUIDO ADRI
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Negara RI akan melaksanakan Operasi Ketupat 2024 untuk menjaga keamanan dan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran. Sebanyak 155.165 personel disiagakan selama 13 hari berlangsungnya operasi ketupat. Inti dari Operasi Ketupat ini adalah kemanusiaan, terutama untuk melindungi serta menjaga keselamatan dan keamanan warga yang mudik dan balik, tetapi juga bagi yang tidak mudik.
Seusai Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Operasi Ketupat 2024 di Jakarta, Senin (25/3/2024), Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, Polri akan segera menggelar Operasi Ketupat 2024 dalam rangka pengamanan dan persiapan lalu lintas pada Lebaran mendatang. Operasi Ketupat 2024 tersebut merupakan operasi kemanusiaan.
”Operasi ketupat merupakan operasi untuk melayani program arus mudik dan arus balik. Dilaksanakan selama 13 hari mulai 4-16 April 2024,” kata Listyo saat konferensi pers.
Dalam rapat tersebut hadir Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, dan sejumlah pemimpin lembaga dan instansi terkait.
Listyo melanjutkan, sebanyak 155.165 personel baik dari Polri mupun instansi lainnya akan disiagakan, yang tersebar di 55.784 titik pos. Mereka akan bertugas untuk memberi pelayanan baik di jalan tol, rest area, maupun di jalur arteri termasuk untuk wilayah wisata saat libur Lebaran.
”Di jalur-jalur yang lain juga kita siapkan, mereka akan memberikan pengamanan termasuk di wilayah-wilayah wisata,” ujarnya.
Operasi ketupat merupakan operasi untuk melayani program arus mudik dan arus balik. Dilaksanakan selama 13 hari mulai 4-16 April 2024.
Potensi pergerakan masyarakat yang akan melaksanakan mudik Lebaran 2024 diketahui sebesar 71,7 persen atau sebanyak 193,6 juta orang. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan mudik Lebaran 2023, yakni sebesar 123,8 juta orang. Dengan peningkatan pergerakan masyarakat saat mudik, Polri telah mengantisipasi titik-titik rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Bahkan, sejumlah jalur dari wilayah Banten menuju Jawa Timur yang mengalami kerusakan akan diperbaiki. Selain itu, untuk meminimalkan terjadi kecelakaan lalu lintas, Polri akan menambahkan marka jalan dan tanda-tanda lalu lintas lainnya.
”Meski secara statistik terjadi penurunan kecelakaan lalu lintas arus Lebaran pada 2023 dibandingkan pada 2022, namun karena yang mudik meningkat, kita harapkan laka lantas dan juga kemacetan lalu lintas di tahun 2024 betul-betul bisa kita kelola dengan baik,” kata Listyo.
Masyarakat diperkirakan mulai mudik pada 5-8 April 2024. Sementara arus balik diperkirakan terjadi pada 13-16 April 2024.
Rekayasa lalu lintas
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Direktur Jenderal Bina Marga Nomor: SKB/67/II/2024 tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan Serta Penyeberangan Selama Arus Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran Tahun 2024/1445 Hijriah, ada penerapan rekayasa lalu lintas dengan penerapan sistem satu arah (one way).
Rekayasa itu akan berlaku pada 5 April 2024 pukul 14.00 sampai dengan 7 April 2024 pukul 24.00 di Kilometer 72 Tol Cipali hingga Km 414 Tol Semarang-Batang. Lalu pada 8 April 2024 pukul 08.00 sampai dengan pukul 24.00 di Km 72 Tol Cipali hingga Km 414 Tol Semarang-Batang. Pada 9 April 2024 sampai dengan pukul 24.00 di Km 72 Tol Cipali hingga Km 414 Tol Semarang-Batang.
Adapun dari ruas Tol Cisumdawu menuju arah Cikampek atau Jakarta keluar dari Gate Tol Cimalaka dan Gate Tol Cisumdawu Jaya, pelaksanaan penerapan one way berlangsung pada 12 April 2024 pukul 14.00 sampai dengan pukul 24.00 di Km 414 Tol Semarang-Batang hingga Km 72 Tol Cipali.
Pada 13 April 2024 pukul 08.00 sampai dengan pukul 24.00 di Km 414 Tol Semarang-Batang hingga Km 72 Tol Cipali, pada 14 April 2024 pukul 14.00 sampai dengan 16 April 2024 pukul 08.00 di Km 414 Tol Semarang-Batang sampai dengan Km 72 Tol Cipali.
Sementara itu, dari ruas Tol Cisumdawu yang akan menuju arah Cikampek-Jakarta keluar dari Gate Tol Cimalaka dan Gate Tol Cisumdawu Jaya, pelaksanaan penerapan contra flow pada arus mudik berlangsung pada 5 April 2024 pukul 14.00 sampai dengan 11 April 2024 pukul 24.00 di Km 36 Ruas Tol Jakarta Cikampek hingga Km 72 Tol Cipali.
Adapun pelaksanaan penerapan contra flow pada arus balik berlangsung pada 12 April 2024 pukul 14.00 sampai dengan 16 April 2024 pukul 08.00 di Km 72 Tol Cipali hingga Km 36 Tol Jakarta Cikampek. Polisi juga menyiapkan alternatif sistem ganjil genap pada ruas jalan tertentu. Alternatif ini nantinya akan disesuaikan dengan kondisi lalu lintas yang ada.
”Kita juga akan mengevaluasi buffer zone, khususnya yang akan memasuki wilayah penyebrangan melalui Pelabuhan Merak. Biasanya terjadi kepadatan sehingga masyarakat mau tidak mau harus menunggu beberapa jam untuk masuk ke Pelabuhan Merak. Jadi, buffer zone juga menjadi evaluasi kami, baik yang ke arah Merak maupun sebaliknya, dan juga Ketapang-Gilimanuk dan sebaliknya,” ujar Listyo menambahkan.
Imbauan bagi pemudik
Pada kesempatan yang sama, Menko PMK Muhadjir Effendy meminta para pemudik untuk mempersiapkan segala keperluan mudik agar lancar dan aman. Ia mengimbau para pemudik untuk memeriksa keamanan dan kelayakan kendaraan pribadi. Pastikan pula bahan bakar minyak terisi cukup dan saldo elektronik tol cukup.
”Pengemudi harus dalam keadaan bugar dan istirahatnya cukup. Kemudian supaya lapor ke RT-RW dan petugas keamanan setempat, bhabinkamtibmas sebelum meninggalkan rumah,” katanya.
Muhadjir juga mengimbau agar memperhatikan kapasitas isi penumpang dalam kendaraan. Untuk menjaga keselamatan, diharapkan jangan melebihi kapasitas. Dalam perjalanan, para pemudik juga diimbau untuk tidak berhenti dan parkir di bahu jalan tol karena berisiko ditabrak dari belakang. ”Kemudian, segera meninggalkan rest area setelah terpenuhi keperluannya dan istirahat cukup. Maksimal 30 menit,” ujarnya.
Imbauan selanjutnya, manfaatkan fasilitas layanan mudik gratis dari TNI/Polri dan instansi lainnya. Terakhir, pemudik yang akan menggunakan fasilitas penyeberangan antarpulau menggunakan kapal feri agar membeli tiket jauh-jauh hari secara daring.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan, warga diminta menghindari puncak mudik atau bisa mudik lebih awal. Selanjutnya, yang perlu diantisipasi, seperti masalah pasar tumpah. Oleh karena itu, kapolda dan jajarannya untuk bisa segera berkoordinasi mengatasi masalah itu.
Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu konektivitas laut dan udara. Semua kapolda untuk bisa memberikan atensi pada konektivitas laut dan udara.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan potensi banjir di sejumlah wilayah yang akan dilalui para pemudik. BMKG akan menyiapkan teknologi modifikasi cuaca untuk zona-zona rawan banjir yang akan menghambat perjalanan para pemudik.
”Mohon bagi para pemudik terus memantau info BMKG, terus monitor informasi tersebut agar pemudik bisa merencanakan dan menghindari zona rawan,” katanya. (DYT/GIO)