Ketua Umum Projo Pastikan Kaesang dan Erina Tak Akan Maju Pilkada
Keputusan Kaesang dan Erina tidak maju Pilkada 2024 diyakini dapat meredam isu negatif yang menerpa keluarga Jokowi.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Umum Pro Jokowi atau Projo Budi Arie Setiadi memastikan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, beserta istrinya, Erina Gudono, tidak akan maju mengikuti Pemilihan Kepala Daerah 2024. Keputusan keduanya untuk tidak turut berkontestasi dinilai sebagai langkah baik untuk meredam isu negatif yang tengah menerpa keluarga besar Presiden Joko Widodo.
Nama Kaesang sempat muncul dalam riset Solo Raya Populi sebagai bakal calon Wali Kota Surakarta. Partai Solidaritas Indonesia (PSI), partai politik yang dipimpin Kaesang saat ini, juga mengusulkan ketua umumnya tersebut maju dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Sementara itu, Erina disebut-sebut cocok sebagai kandidat bakal calon Bupati Sleman. Usulan itu sempat dibahas dalam internal Partai Gerindra sebagai upaya balas jasa terhadap keluarga Presiden Jokowi dalam pemenangan pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Budi Arie, seusai mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024), menegaskan, Kaesang tidak akan maju dalam Pilkada Kota Surakarta. Hal yang sama berlaku untuk Erina di Pilkada Kabupaten Sleman.
”Enggak, enggak. Itu (isu bakal maju) enggak. Mas Kaesang dan istrinya (Erina Gudono) enggak akan maju pilkada. Itu spekulatif,” ujar Menteri Komunikasi dan Informasi itu.
Bantahan itu dituturkan Arie berkali-kali. Saat ditanya soal alasan di balik Kaesang dan Erina yang tak maju pilkada, ia hanya meminta publik untuk percaya dengan pernyataannya.
Enggak, enggak. Itu (isu bakal maju) enggak. Mas Kaesang dan istrinya (Erina Gudono) enggak akan maju pilkada. Itu spekulatif.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, kakak Kaesang, sempat buka suara soal isu adiknya yang bakal menggantikannya memimpin Kota Surakarta. Pada Rabu (13/3/2024), ia menerangkan bahwa pencalonan adiknya dalam pilkada perlu didiskusikan dengan warga sekaligus pendukung Kaesang.
”Ya, itu nanti yang menentukan warga, ya. Yang mendukung, yang menilai, yang menentukan itu warga, bukan kakaknya,” kata cawapres pendamping Prabowo itu.
Saat ditanya apakah PSI terbuka dengan pencalonan Kaesang di Surakarta, Gibran pun menjawab dengan pernyataan senada, yakni meminta publik untuk bertanya ke PSI. Sejauh ini, belum ada komunikasi terkait majunya Gibran.
Sementara soal isu adik iparnya yang bakal maju sebagai kandidat Bupati Sleman, Gibran mengaku tidak tahu-menahu. Ia juga meminta wartawan untuk bertanya kepada pihak-pihak terkait mengenai hubungan pencalonan dan status Erina yang termasuk keluarga besar Presiden Jokowi.
”Tanya Gerindra. Tanya warga Sleman. Saya tidak berhak untuk ikut campur,” ucapnya.
Efek negatif
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menuturkan, tidak majunya Kaesang dan Erina merupakan hal yang bagus untuk membendung isu negatif yang tengah menerpa keluarga Jokowi. Pasalnya, majunya dua anggota keluarga Presiden malah menambah panas isu dinasti politik.
Meski sudah dibantah Budi Arie, salah satu tokoh militan pendukung Jokowi, Kaesang dan Erina tetap ada peluang untuk maju. ”Masih simpang siur memang. Namun, peluangnya tetap 50 banding 50,” ujarnya.
Ia menduga dua orang tersebut bisa tidak maju karena melihat isu negatif yang bermunculan, seperti politik dinasti, pemakzulan presiden, hak angket, dan kecurangan pemilu. Dengan demikian, isu soal Presiden Jokowi berupaya melanggengkan kekuasaan lewat keluarga dan kerabatnya tidak memicu amarah publik.