Malam Tarawih Perdana, Wapres Pilih Bersama Keluarga
Malam pertama bulan Ramadan 1445 Hijriah, Senin (11/3/2024), Wakil Presiden Ma’ruf Amin melaksanakan shalat Tarawih.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Malam pertama bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah, Senin (11/3/2024), Wakil Presiden Ma’ruf Amin melaksanakan shalat Tarawih perdana secara berjemaah bersama keluarganya di kediaman resminya di Jalan Diponegoro, Jakarta. Pemerintah, melalui Kementerian Agama, menetapkan awal Ramadhan 1445 H jatuh pada hari Selasa (12/3/2024).
Saat shalat Maghrib dan Isya, Wapres Amin bertindak sebagai imam. Namun, untuk shalat Tarawih dan Witir diimami oleh salah satu menantunya, yakni H. Muhammad Syahid.
Tampak mengikuti shalat di barisan makmum yang terpisah antara laki-laki dan perempuan, Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin bersama anak dan cucu, serta segenap perangkat melekat Wapres, seperti ajudan dan anggota Paspampres. Berdiri di sebalah Wapres Amin selain menantunya, di antaranya juga Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi.
Sebelum shalat tarawih, Wapres Amin juga merayakan ulang tahunnya yang ke-81 bersama keluarganya.
Sebelumnya, saat menghadiri acara Tarhib Ramadhan di kantor Setwapres pada Kamis (7/3/2024), Wapres berpesan kepada segenap umat Islam di Tanah Air agar mempersiapkan fisik dan mental untuk menyambut Ramadhan. Menurut dia, persiapan fisik penting terutama karena umat Islam akan menunaikan ibadah puasa sebulan penuh. Adapun persiapan mental untuk menyucikan niat agar berbagai ibadah yang dilakukan di bulan suci menjadikan umat Islam sebagai kaum bertakwa (muttaqin).
”Persiapan fisik maupun mental perlu dilakukan umat Islam dalam menyambut bulan Ramadhan karena umat Islam akan berpuasa dan mengoptimalkan ibadah kepada Allah SWT,” ujarnya.
Persiapan fisik maupun mental perlu dilakukan umat Islam dalam menyambut bulan Ramadhan karena umat Islam akan berpuasa dan mengoptimalkan ibadah kepada Allah SWT.
Selain itu, pada kesempatan ini, Wapres juga memaparkan tiga manfaat ibadah puasa yang dilaksanakan umat Islam selama Ramadhan.
”Pertama, manfaat kejiwaan atau spiritual (fa'idah ruhiyyah) di mana kita melakukan pembiasaan diri untuk bersikap sabar dan menahan hawa nafsu. Hal ini penting karena semua manusia mempunyai nafsu dan nafsu akan membawa manusia untuk melakukan perbuatan yang buruk (innan-nasa la'ammaaratum bis-su'),” sebut Wapres.
”Keshalihan manusia, kebaikan manusia tergantung dari kemampuannya untuk mengendalikan nafsu dan puasa adalah salah satu cara yang efektif untuk mengendalikannya,” imbuhnya.
Manfaat puasa yang kedua, lanjut Wapres Amin, adalah manfaat sosial kemasyarakatan (fa'idah itimaiyyah), yaitu pembiasaan diri untuk bersikap tertib, disiplin, dan setara dengan orang lain tanpa melihat status sosialnya.
”Dan ketiganya, manfaat kesehatan (fa'idah shihhiyyah) di mana kita melakukan pembiasaan diri untuk membersihkan organ-organ,” tuturnya.
Ramadhan juga merupakan madrasah bagi umat Islam untuk melakukan tarbiyyatun nafs (pendidikan diri) dalam rangka mencapai tazkiyyatun nafs (penyucian jiwa) dan tashfiyatun nafs (pemurnian jiwa).
Selain manfaat puasa tersebut, menurut Wapres, Ramadhan secara umum juga memiliki manfaat yang besar bagi umat Islam, yakni sebagai tempat menempa diri.
”Ramadhan juga merupakan madrasah bagi umat Islam untuk melakukan tarbiyyatun nafs (pendidikan diri) dalam rangka mencapai tazkiyyatun nafs (penyucian jiwa) dan tashfiyatun nafs (pemurnian jiwa),” ujarnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo, yang ditulis dalam Kompas.id, hari ini akan melakukan shalat Tarawih perdana di salah satu masjid di Bogor, disebutkan tidak jadi. Pasalnya, Presiden Jokowi baru mendarat dari Solo, Jawa Tengah, sekitar pukul 19.00.