Ibu Negara Minta Hentikan Pemborosan Pangan, Ibu Mendagri Imbau Jangan Ambil Makanan Berlebih Saat Pesta
Panen raya akan segera terjadi dalam satu bulan ke depan. Karena itu, harga beras diprediksi akan semakin turun.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN, NINA SUSILO
·4 menit baca
Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa persiapan-persiapan terkait ketersediaan bahan pangan pokok sangat penting. Sebagai bagian dari upaya turut menyukseskan program pemerintah, Ibu Iriana Jokowi dan Ibu Wury Ma’ruf Amin bersama anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju atau OASE KIM menyerukan gerakan untuk menghentikan pemborosan pangan hingga tanam cabai.
Gerakan sosialisasi untuk ketahanan pangan oleh para istri anggota KIM ini digelar di Alun-alun Cirimekar, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Senin (4/3/2024). Tiba sekitar pukul 08.30, Ibu Iriana, Ibu Wury, dan para anggota OASE KIM langsung menuju acara sosialisasi pertama, yaitu gerakan stop boros pangan.
Bersama para siswa sekolah dasar (SD), Ibu Iriana, Ibu Wury, dan para anggota OASE melakukan gerak stop boros pangan sebelum memberikan sosialisasi kepada siswa. Rangkaian kegiatan sosialisasi ini merupakan kolaborasi antara Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) pusat dan daerah, serta pemerintah dalam hal ini Badan Pangan Nasional.
Ketua Umum TP PKK Pusat Ibu Tri Tito Karnavian menyebut bahwa gerakan stop boros pangan merupakan salah satu bentuk sosialisasi kepada masyarakat untuk mengonsumsi makanan secukupnya. Masyarakat diajak untuk tidak semena-mena membuang makanan.
”Kalau kita pergi ke restoran, kita pergi ke undangan, kita mengambil makanan secukupnya. Jangan sampai kita membuang sampah pangan begitu besar. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat lain yang masih membutuhkan,” kata Ibu Tri Tito.
Kalau kita pergi ke restoran, kita pergi ke undangan, kita mengambil makanan secukupnya. Jangan sampai kita membuang sampah pangan begitu besar. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat lain yang masih membutuhkan.
Inflasi turun dan tanam cabai
Setelahnya, Ibu Iriana dan Ibu Wury pun melakukan gerakan tanam cabai nasional bersama dengan TP PKK seluruh Indonesia melalui konferensi video. Gerakan penanaman cabai nasional diharapkan mampu membantu mencukupi kebutuhan cabai skala rumah tangga.
”Diharapkan dengan penanaman cabai nasional ini, kita bisa membantu menurunkan inflasi di mana harga cabai sekarang cukup tinggi,” ujar Tri Tito.
Diharapkan dengan penanaman cabai nasional ini, kita bisa membantu menurunkan inflasi di mana harga cabai sekarang cukup tinggi.
Selain kedua kegiatan tersebut, Ibu Iriana, Ibu Wury, dan para anggota OASE KIM juga menebar benih ikan bersama masyarakat di Situ Citatah, Alun-alun Cirimekar. Kegiatan penaburan benih ikan juga merupakan bentuk sosialisasi kepada masyarakat dalam memanfaatkan kolam atau lahan yang ada untuk budidaya ikan.
Masyarakat diajak agar bisa mempunyai kolam-kolam sendiri. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan halaman rumah sendiri apabila memang luasannya mencukupi. ”Tidak hanya punya lahan, tapi juga punya sistem memakai ember dan lain-lain,” ucapnya.
Ibu Tri Tito pun berharap kegiatan sosialisasi oleh Ibu Iriana, Ibu Wury, dan anggota OASE KIM dapat memberikan edukasi ketahanan pangan kepada masyarakat. Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa TP PKK turut menyukseskan program pemerintah.
”Pejuang PKK ini berdasarkan Perpres Nomor 99 Tahun 2017 yang dikeluarkan oleh pemerintah, tim penggerak PKK adalah mitra pemerintah dalam menyukseskan program-program pemerintah,” tambahnya.
Beras tersedia
Secara terpisah, Presiden Joko Widodo menilai ketersediaan beras tak ada masalah. ”Untuk beras, saya kira stoknya enggak ada masalah dan bahan-bahan lainnya akan secara detail saya lihat di lapangan,” katanya kepada wartawan sebelum bertolak ke Australia untuk menghadiri KTT Khusus ASEAN-Australia, Senin (4/3/2024).
Sebelum ini, rapat terbatas persiapan Ramadhan dan Idul Fitri pun pernah dilangsungkan di Istana Merdeka. Namun kini, Presiden meyakini harga beras mulai turun. ”Beras di Pasar Cipinang, Pasar Johar Karawang mulai turun karena panen raya ini akan dilakukan di lapangan,” tutur Presiden Joko Widodo.
Untuk beras, saya kira stoknya enggak ada masalah dan bahan-bahan lainnya akan secara detail saya lihat di lapangan.
Presiden menambahkan, panen raya akan segera terjadi dalam satu bulan ke depan. Karena itu, harga beras akan semakin turun. Sejauh ini, Presiden mengatakan mendapat informasi bahwa harga gabah sudah turun di lapangan. Namun, Presiden mengakui harga di Pasar Cipinang dan Pasar Johar Karawang tidak merepresentasikan harga di seluruh Tanah Air.
”(Harga) gabah, saya dapat informasi di lapangan sudah turun, tapi turunnya juga jangan drastis karena petani juga perlu diberikan ruang keuntungan,” tambahnya.
Kenyataannya, harga beras masih di kisaran Rp 18.000 per kilogram. Pada situs Pusat Informasi Beras Cipinang, harga beras IR 64 memang sedikit menurun menjadi Rp 13.408 per kilogram dan beras muncul dicantumkan dengan harga Rp 14.933 per kilogram dan beras pandan wangi Rp 19.050 per kilogram.
Namun di pasaran, harga beras masih tinggi. Harga beras di situs Paskomnas menunjukkan beras setra ramos berjenama Burung Hong dijual seharga Rp 462.000 untuk 25 kilogram, beras premium Rojolele 25 kg Rp 451.000, dan beras medium cap Kembang 25 kilogram Rp 440.000. Karena itu, beras dijual dengan kisaran harga Rp 17.600 sampai Rp 18.480 per kilogram. Harga beras di toko-toko di Pasar Bogor pun masih di kisaran Rp 90.000 per 5 kilogram.
Lonjakan harga beras ini tak hanya memukul warga kelas menengah. Para petani pun mulai kelimpungan mencari beras untuk makan sehari-hari. Seperti di Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, petani bahkan ikut mengantre untuk mendapatkan beras operasi pasar. Beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dijual seharga Rp 52.000 per 5 kilogram. Harga ini jauh lebih murah ketimbang harga beras di pasaran (Kompas, 4 Maret 2024).