Pileg DPRD Indramayu, Kursi PDI-P dan PKB Bertambah, tetapi Golkar Berkurang
Kursi PDI-P dan PKB di DPRD Indramayu berpeluang bertambah. Sebaliknya, kursi Partai Golkar dapat berkurang.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
INDRAMAYU, KOMPAS — Perebutan kursi untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tahun 2024 semakin ketat. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa berpeluang menambah kursi. Sebaliknya, kursi Partai Golkar berkurang.
Berdasarkan data sementara Komisi Pemilihan Umum yang diakses Sabtu (24/2/2024) pagi, Golkar meraih suara terbanyak untuk pemilihan legislatif Indramayu, yakni 148.150 suara atau 23,97 persen. Di posisi kedua terdapat PKB dengan 18,13 persen, disusul PDI-P yang mengumpulkan 17,44 persen suara.
Mengacu data tersebut, perolehan suara PDI-P dan PKB lebih tinggi daripada perolehan pada Pileg 2019. Saat itu, kedua partai ini mengumpulkan 11,6 persen suara dan masing-masing mendapatkan tujuh kursi di DPRD Indramayu.
Baca juga: Suara Ono Tertinggi, PDI-P Optimistis Raih Tiga Kursi DPRD Jabar 12
Sebaliknya, perolehan suara Golkar justru menurun dibandingkan dengan perolehan pada pileg sebelumnya. Pada 2019, partai berlambang pohon beringin ini meraup 38,51 persen suara. Golkar pun meraih 22 kursi dari total 50 kursi DPRD Indramayu.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI-P Jabar Ono Surono meyakini, perolehan kursi untuk DPRD Indramayu meningkat. ”Dari laporan teman-teman DPC (Dewan Pimpinan Cabang PDI-P), kursi di (DPRD) Indramayu naik dari tujuh menjadi 12 (kursi). Di Cirebon juga naik dari delapan menjadi 14 (kursi),” ujar Ono.
Menurut Ono, penambahan kursi untuk PDI-P di Indramayu menunjukkan respons positif masyarakat terhadap partai berlambang kepala banteng itu. Selain itu, kerja struktur partai, para calon legislator, hingga sukarelawan turut meningkatan perolehan kursi di DPRD setempat.
Sejumlah caleg PDI-P yang mendapatkan suara cukup tinggi adalah H Sirojudin di Dapil Indramayu 1 dengan 4.636 suara serta Sutaryono dari Dapil Indramayu 4 dengan 4.178 suara. Bahkan, Edi Fauzi dari Dapil Indramayu 6 meraih 5.119 suara.
”Menariknya, Golkar turun sampai delapan kursi dari 22 menjadi 14 (kursi). Ini fenomena yang sangat menarik juga. Walaupun Golkar tetap menjadi pemenang di Kabupaten Indramayu, sudah ada pergeseran pemilih untuk pemilu legislatif,” ungkap anggota DPR RI Dapil Jabar VIII ini.
Saat dikonfirmasi mengenai potensi penurunan kursi Golkar di DPRD Indramayu, Ketua Harian DPD Golkar Jabar Daniel Mutaqien meyakini partainya meraih suara tertinggi. Ia optimistis partainya memenangi pileg. ”Tren Golkar di Indramayu itu sebagai partai pemenang, termasuk di Jabar,” ujarnya.
Di Jabar, Golkar memimpin perolehan suara dengan 16,81 persen. Daniel yang maju sebagai caleg DPR RI Dapil Jabar VIII (Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Indramayu) juga meraup suara tertinggi. Data sementara KPU menunjukkan, ia meraih 51.185 suara.
Pengamat politik dari Universitas Wiralodra Indramayu Iman Soleh menilai, Golkar tetap menjadi partai terbesar di Indramayu seperti pada pemilu sebelumnya. ”Kalaupun (kursinya) menurun, orang-orang tetap berkeyakinan Golkar sebagai partai panutan dan punya legenda,” ucapnya.
Perolehan suara PDI-P dan PKB lebih tinggi dibandingkan dengan perolehan suara pada Pileg 2019. Saat itu, kedua partai ini mengumpulkan 11,6 persen suara dan masing-masing mendapatkan tujuh kursi di DPRD Indramayu.
Apalagi, hampir dua dekade, Indramayu dikuasai Irianto MS Syafiuddin atau Yance, politikus Golkar, dan istrinya, Anna Sophanah. Yance menjadi bupati pada 2000-2010 dan Anna pada periode 2010-2020. Namun, dengan alasan keluarga, ibu Daniel itu mengundurkan diri pada akhir 2018. Wakilnya, Supendi, dari Golkar, kemudian menjabat bupati.
Namun, pada 2020, Golkar gagal mempertahankan kursi bupati setelah Daniel dan Taufik Hidayat kalah oleh pasangan Nina Agustina-Lucky Hakim, yang diusung PDI-P. Saat itu, kata Iman, persoalan soliditas internal Golkar menjadi salah satu pemicu gagalnya partai itu menjadi pemimpin daerah.
Meski demikian, kata Iman, Golkar tetap patut diperhitungkan dalam pileg dan pemilihan kepala daerah nanti. ”Mesin politik yang paling efektif di Indramayu, ya, Golkar. Anggapan orang, Golkar itu partai terbesar,” ucapnya.
Baca juga: Hari Jadi Ke-495 Indramayu, Bupati dan Wakilnya Belum ”Jadian”