Pemungutan Suara Ulang di Kota Cirebon, Partisipasi Menurun
Partisipasi warga dalam pemungutan suara ulang di lima TPS di Kota Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (24/2/2024), menurun.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Pemungutan suara ulang digelar di lima tempat pemungutan suara di Kota Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (24/2/2024). Berbeda dengan pencoblosan pada Pemilihan Umum Rabu (14/2/2024) lalu, partisipasi pemilih kali ini diprediksi menurun.
Pemungutan suara ulang atau PSU berlangsung di TPS 02 Kelurahan Kesambi, Kecamatan Kesambi; TPS 27 Karyamulya (Kesambi); TPS 05 Kejaksan (Kejaksan); serta TPS 08 dan 17 di Kesenden (Kejaksan). PSU itu sesuai rekomendasi panitia pengawas kecamatan setempat.
Dalam temuan Panwascam Kejaksan, terdapat sejumlah warga yang mencoblos tidak sesuai ketentuan. Harusnya, mereka hanya mendapatkan satu surat suara untuk pemilihan presiden dan wakil presiden (PPWP) karena termasuk dalam daftar pemilih tambahan (DPTb).
Di TPS 02 Kesambi, petugas menemukan warga yang tidak memiliki hak pilih, tetapi mencoblos surat suara PPWP. Oleh sebab itu, PSU di TPS itu hanya mencakup PPWP. Adapun di TPS 27, PSU dilakukan untuk lima surat suara karena terdapat warga yang mencoblos meski tak punya hak pilih.
Hingga Sabtu, sekitar pukul 12.50, pencoblosan masih berlangsung. Namun, partisipasi pemilih tidak sebanyak sebelumnya, yakni Rabu (14/2/2024). Di TPS 02 Kesambi, misalnya, tercatat 135 warga yang hadir. Padahal, daftar pemilih tetap di TPS itu mencapai 254 orang.
Pada pencoblosan sebelumnya, terdapat 221 orang yang menggunakan hak pilihnya atau sekitar 87 persen. Sementara hingga Sabtu siang, baru 135 warga yang datang atau sekitar 53 persen. Kurangnya partisipasi warga juga tampak dari sejumlah kursi yang kosong.
Suasana pemungutan suara ulang di Tempat Pemungutan Suara 02, RW Karanganyar, Kelurahan Kesambi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (24/2/2024).
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS M Ramdhani mengakui, partisipasi warga dalam PSU menurun. Meskipun digelar pada akhir pekan, tidak semua warga bisa hadir karena bekerja serta keluar kota. Undangan yang disebar dan diterima pun tercatat 219 surat.
”Sebagian lagi, ada warga yang tidak di tempat, dinas luar kota, dan meninggal,” ujar Ramdhani.
Padahal, pihaknya telah berupaya mengajak warga meramaikan PSU. Selain melalui undangan dari pintu ke pintu, pemberitahuan juga dilakukan via pengumuman di masjid.
”Memang antusias masyarakat untuk PSU kurang. Itu terlihat saat kami mengantarkan undangan. Banyak yang bertanya kenapa harus diulang lagi,” ungkapnya. Sebagai penyelenggara, pihaknya memastikan PSU yang digelar sudah sesuai ketentuan.
Suasana pemungutan suara ulang di Tempat Pemungutan Suara 02, RW Karanganyar, Kelurahan Kesambi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (24/2/2024).
Nur Ratulangi (43), warga Kesambi, sempat mempertanyakan alasan pengulangan pemungutan suara. ”Penjelasannya karena ada (warga) yang bukan domisili sini, tapi memilih. Kebetulan hari ini kan libur. Jadi, saya sekalian ikut memilih,” ungkap Nur yang datang bersama suami dan anaknya.
Menurut dia, warga memiliki hak pilih dalam PSU sehingga sebaiknya dipergunakan. ”Harus dong ikut (pemungutan suara) lagi. Kan kita punya hak suara, itu wajib. Harapannya, semoga semua sudah beres sesuai aturan, enggak usah ada ramai-ramai lagi, dan diulang lagi (PSU),” ungkapnya.
Anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Cirebon Hasan Basri mengatakan, PSU di lima TPS hingga siang ini berjalan lancar. Selain menyiapkan logistik pemilu dan undangan pencoblosan, pihaknya juga telah menggelar bimbingan teknis untuk KPPS menjelang PSU di TPS tersebut.
Anggota Bawaslu Kota Cirebon, Mohamad Joharudin; Ketua Bawaslu Kota Cirebon Devi Siti; Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi Bawaslu Jabar Fereddy; dan anggota Bawaslu Kota Cirebon, Nurul Fajri (dari kanan ke kiri), bersiap memberikan keterangan kepada awak media di kantornya di Cirebon, Jawa Barat, Kamis (15/2/2024).
KPU Kota Cirebon mengakui, kehadiran warga saat PSU tidak sebanyak pada pencoblosan awal, yang rata-rata mencapai sekitar 80 persen. ”Partisipasinya memang seperti itu (menurun). Tapi, kami sudah menyebar undangan (pencoblosan). Kami berharap, partisipasi tetap tinggi,” ungkapnya.
Pada pencoblosan sebelumnya, terdapat 221 orang yang menggunakan hak pilihnya atau sekitar 87 persen. Sementara hingga Sabtu siang, baru 135 warga yang datang atau sekitar 53 persen.
Anggota Badan Pengawas Pemilu Kota Cirebon, Nurul Fajri, mengatakan, pelaksanaan PSU di lima TPS relatif lancar. Pihaknya memastikan, pengawasan terhadap penyelenggara PSU tetap berjalan dari persiapan, pencoblosan, hingga penghitungan suara tuntas.
”PSU ini bagian dari upaya perbaikan. Jangan dimaknai PSU ini sesuatu yang horor atau menakutkan. Ini bagian dari perbaikan sesuai undang-undang karena ada kekeliruan kemarin,” ungkap Fajri.
Bawaslu Kota Cirebon juga berharap, PSU ini menjadi evaluasi bagi penyelenggara, peserta pemilu, dan warga.