Siapa Unggul, Ridwan Kamil atau Ahmad Sahroni Saat Cek Ombak Menjelang Pilkada DKI
Kandidat yang bakal maju di Pilkada DKI Jakarta mulai tes ombak tunggu respons publik. Siapa dekat Presiden dan kuat?
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dua kandidat potensial di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni, saling bersahutan di media sosial. Perang pernyataan keduanya dianggap sebagai upaya cek ombak untuk melihat respons masyarakat sebelum benar-benar maju menjadi calon orang nomor satu di DKI Jakarta.
Sahut-sahutan di antara dua politikus itu terjadi setelah baliho Ridwan Kamil atau RK yang seolah pamit dari Bandung menuju Jakarta viral di media sosial. Pesan itu ditafsirkan publik sebagai tanda majunya RK di Pilkada DKI Jakarta. Selang beberapa saat, Sahroni pun ikut mengunggah gambar baliho dengan interpretasi senada. Pesan dalam gambar baliho itu berbunyi, ”Dari Tanjung Priok untuk Jakarta”.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Bahkan, RK di sebuah media massa mengeluarkan pernyataan resminya, ”Tunggu 29 Februari”. Ada apa pada tanggal tersebut, publik pun menanti apa yang akan dilakukan oleh kurator Ibu Kota Nusantara (IKN), yang notabene boleh dibilang ”dekat” dengan Presiden Joko Widodo, itu. Asal tahu saja, Ridwan juga dipercaya Presiden Jokowi menjadi ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jabar yang diperkirakan meraup besar perolehan suara untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Tunggu 29 Februari.
Dimulai dari pasang baliho
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, berpandangan, RK dan Sahroni—baik sengaja maupun tidak—sama-sama berupaya mengecek ombak untuk menguji respons publik apabila mereka maju di Pilkada DKI Jakarta. Apalagi, sahut-sahutan itu memecah dan menjadi pembeda dari keriuhan Pemilu 2024.
”Tentu hari ini mereka cek ombak dulu karena belum ada elektabilitas dan indikator pengukuran tiap kandidat yang bakal maju di Pilkada DKI. Maka dari itu pasang baliho dulu, mengecek respons publik seperti apa,” ujarnya saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (23/2/2024).
Baik RK maupun Sahroni dinilai sudah meraup keuntungan karena sudah mulai lebih dulu memasukkan nama mereka di bursa kandidat. Ini bakal berdampak pada nilai tambah saat lobi-lobi koalisi di Pilkada DKI Jakarta.
Menurut Ujang, perebutan kursi DKI 1 itu akan diwarnai komposisi koalisi yang cukup beragam. Selain RK dan Sahroni, Menteri Sosial sekaligus mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga dinilai berpotensi maju lewat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Tentu hari ini mereka cek ombak dulu karena belum ada elektabilitas dan indikator pengukuran tiap kandidat yang bakal maju di Pilkada DKI. Maka dari itu pasang baliho dulu, mengecek respons publik seperti apa.
Untuk diketahui, RK sejak tiga bulan lalu sudah menerima surat tugas untuk maju di Pilkada DKI Jakarta dan Pilkada Jawa Barat. Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu hampir dipastikan bakal maju di salah satu gelanggang tersebut. Sementara itu, Sahroni sudah beberapa kali menyinggung soal mimpinya untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta di media sosial.
Meskipun begitu, Ujang menyinggung politikus Partai Golkar, Ahmed Zaki Iskandar, juga berpotensi maju di Pilkada DKI Jakarta. Hingga kini, Zaki sudah mengantongi bekal sebagai mantan Bupati Tangerang, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi DKI Jakarta, dan ketua tim kampanye daerah (TKD) pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
”Tetapi, publik tampaknya masih harus menunggu untuk kandidat yang lebih pasti. Pengusung tentu mempertimbangkan kapasitas, elektabilitas, dan ’isi tas’ dari calon-calonnya nanti. Sementara calonnya juga masih harus menyiapkan tiga hal itu,” tambahnya.
Setidaknya, ucap Ujang, RK dan Sahroni sudah mendapatkan publisitas dan menaikkan popularitas mereka. Tindakan mereka perlu diikuti lobi kepada partai politik, pemodal, dan menarik simpati masyarakat.
Menunggu
Merespons tafsir publik yang menyebut dirinya bakal maju di Pilkada DKI Jakarta, Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk sabar dan menunggu. Sebab, masih ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan. Langkah politiknya bakal terungkap pada akhir bulan Februari.
”Terima kasih atas dukungan dan antusiasme masyarakat. Namun, saya harap masyarakat bersabar. Mohon tunggu di 29 Februari 2024,” ujar RK seperti tertulis di keterangan resminya, Jumat.
Terima kasih atas dukungan dan antusiasme masyarakat. Namun, saya harap masyarakat bersabar. Mohon tunggu di 29 Februari 2024.
Saat ditemui di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis, Sahroni membantah foto baliho di Instagram-nya merupakan sinyal dirinya akan maju di Pilkada DKI Jakarta. Ia juga membantah unggahannya tersebut untuk membalas gambar baliho RK. Ia pun mengaku belum tahu akan maju atau tidak dalam pemilihan gubernur itu.
Hanya, Wakil Ketua Komisi III DPR ini menganggap jalannya bakal lebih mulus jika maju di Pilgub DKI Jakarta karena dia dari Jakarta. Ia pun berseloroh, jika pesaingnya RK, tak sulit untuk mengalahkannya. ”Kalau RK doang, mah, gampang, dah. Lawannya terlalu mudah,” ujar Sahroni sambil tersenyum.