Filosofi Rabu Pon dalam "Reshuffle" Kabinet Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo me-"reshuffle" kabinet bertepatan dengan hari Rabu Pon dalam kalender Jawa
Oleh
KHAERUDIN
·3 menit baca
Hari ini adalah hari Rabu (21/02/2024) Pon dalam penanggalan kalender Jawa. Presiden Joko Widodo tercatat sering memilih hari Rabu Pon sebagai waktu untuk merombak kabinet yang dia pimpin. Hari Rabu Pon ini ada rencana Presiden Jokowi melantik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional menggantikan Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto yang akan bergeser sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan. Rabu Pon adalah weton atau hari lahir Presiden Jokowi.
Dari catatan Kompas, sejak periode pertama saat Presiden Jokowi berpasangan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, hingga periode kedua kepemimpinannya bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin, keputusan penting seperti pengumuman kabinet dan perombakannya diumumkan atau dilaksanakan pada hari Rabu. Memang tidak melulu pada hari Rabu Pon. Tetapi kebanyakan keputusan penting diambil Presiden Jokowi pada hari Rabu Pon.
Saat Presiden Jokowi mengumumkan dan menetapkan susunan Kabinet Indonesia Maju dalam periode kedua pemerintahannya misalnya, Presiden melakukannya pada hari Rabu Legi tanggal 23 Oktober 2019. Pada periode pertama kepemimpinannya, Presiden Jokowi tercatat empat kali merombak kabinet dan selalu tiga kali di antaranya dilakukan pada hari Rabu.
Perombakan pertama pada 12 Agustus 2015 bertepatan dengan Rabu Pon, perombakan kedua 27 Juli 2016 juga bertepatan dengan Rabu Pon, dan perombakan ketiga pada Rabu Paing, 17 Januari 2018. Hanya perombakan kabinet keempat pada Jumat, 15 Agustus 2018 (Kompas, 21/4/2021).
Dalam periode keduanya, Presiden Jokowi bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin merombak kabinet pada bulan Desember 2020. Saat itu Presiden Jokowi melantik enam menteri dan lima wakil menteri pada hari Rabu Pon (23/12/2020). Enam menteri yang mendapat berkah hari istimewa, Rabu Pon, pilihan Presiden Jokowi saat itu adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Perdagangan M Lutfi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, serta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Sementara itu, lima wakil menteri yang mendapat berkah Rabu Pon dan dilantik Presiden Jokowi saat itu adalah Letnan Jenderal M Herindra sebagai Wakil Menteri Pertahanan, Edward Omar Sharif Hiariej sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM, Dante Saksono Harbuwono sebagai Wakil Menteri Kesehatan, Harfiq Hasnul Qolbi sebagai Wakil Menteri Pertanian, dan Pahala Nugraha Mansury sebagai Wakil Menteri BUMN.
Pada Hari Rabu Pon yang sama itu juga Presiden Jokowi melantik Hartono Prawiraatmadja sebagai Kepala Badan Restorasi Gambut dan Inspektur Jenderal Petrus Reinhard Golose sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional.
Jika hari Rabu Pon ini Presiden Jokowi jadi melantik AHY menjadi Menteri ATR/Kepala BPN dan Hadi Tjahjanto menjadi Menkopolhukam menggantikan Tito Karnavian yang menjabat pelaksana tugas sejak Mahfud MD mengundurkan diri, maka ini akan menambah panjang daftar Rabu Pon dalam pengambilan keputusan penting Istana.
Weton dan Neptu
Orang Jawa memadukan dua jenis penanggalan yakni kalender Saka dari India dengan kalender Hijriyah dalam tradisi Islam. Adalah Sultan Agung, raja Mataram Islam paling masyhur yang pertama kali menciptakan kalender Jawa pada 1633 Masehi. Sebelum itu, masyarakat Jawa mengenal kalender Saka sebagai sistem penanggalan mereka.
Kalender Jawa memadukan siklus tujuh harian kalender gregorian dari Senin sampai Minggu yang dikenal dengan Saptawara dengan siklus lima hari pasaran yakni Legi, Pahing, Pon, Wage dan Kliwon yang dikenal dengan Pancawara. Orang Jawa mengenal istilah Neptu untuk menggambarkan nilai atau bobot suatu hari. Neptu menggabungkan bobot hari dalam Saptawara dengan hari pasaran dalam Pancawara
Bobot dalam Saptawara adalah Senin (4), Selasa (3), Rabu (7), Kamis (8), Jumat (6), Sabtu (9), Minggu (5). Sementara bobot dalam Pancara adalah Legi (5), Pahing (9), Pon (7), Wage (4), Kliwon (8).
Neptu digunakan untuk menggambarkan nasib seseorang dari hari lahir atau atau dalam istilah Jawa disebut sebagai weton. Weton seseorang dilihat dengan menggabungkan hari dalam kalender gregorian dengan hari pasaran Jawa. Jadi, weton seseorang itu akan dilihat dari pada hari apa dia lahir menurut kalender gregorian (Senin-Minggu) dan hari apa dia lahir berdasarkan kalender Jawa.
Neptu seseorang kemudian bisa diketahui dengan menjumlahkan bobot wetonnya. Dalam Neptu ada nilai/bobot yang dianggap baik dan kurang baik. Misalnya, nilai 14 dianggap sebagai baik.
Hari Rabu Pon memiliki neptu 14 hasil dari penjumlahan Rabu (7) dengan Pon (7). Maka bagi yang percaya dengan perhitungan hari baik dalam kalender Jawa, hari Rabu Pon dianggap sebagai hari baik.