logo Kompas.id
Politik & HukumLobi-lobi Prabowo-Gibran...
Iklan

Lobi-lobi Prabowo-Gibran Rangkul Lawan Politik Mulai Dilakukan

Meski baru hitung cepat, Koalisi Indonesia Maju mulai lobi. Upaya lobi ini dinilai karena adanya celah sentimen negatif.

Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU, WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN, HIDAYAT SALAM
· 5 menit baca
Suasana saat Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka naik di panggung dan memberikan pidato kemenangan di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Hasil hitung cepat Pemilu 2024 menunjukkan Prabowo-Gibran unggul atas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Menurut hasil hitung cepat Litbang <i>Kompas</i>, pasangan Prabowo-Gibran memperoleh 58,73 persen suara.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Suasana saat Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka naik di panggung dan memberikan pidato kemenangan di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Hasil hitung cepat Pemilu 2024 menunjukkan Prabowo-Gibran unggul atas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Menurut hasil hitung cepat Litbang Kompas, pasangan Prabowo-Gibran memperoleh 58,73 persen suara.

JAKARTA, KOMPAS — Meskipun baru berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count, Koalisi Indonesia Maju telah memulai lobi-lobi sebagai bagian dari sikap calon presiden yang diusung.

Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang diunggulkan berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, termasuk Litbang Kompas, ingin merangkul semua kekuatan setelah elektabilitasnya unggul dibandingkan dengan dua kompetitor lainnya pada Pemilihan Presiden 2024. Namun, sejumlah partai politik yang mengusung dua pasangan calon presiden-wakil presiden lain belum antusias meresponsnya meski tak menutup peluang bergabung.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Sementara itu, pengamat menilai, upaya merangkul lawan politik yang dilakukan Prabowo-Gibran memperlihatkan kecenderungan untuk menutupi kekurangan dari kemenangan mereka. Meski berpeluang menang satu putaran, masih ada celah dari sentimen negatif yang terus bermunculan. Sentimen negatif itu antara lain pencalonan Gibran berdasarkan putusan Mahkamah Konsitusi tentang batas usia capres dan cawapres yang kontroversial dan dugaan kecurangan pemilu dengan adanya intervensi kekuasaan.

Mengacu pada hasil hitung cepat sejumlah lembaga, perolehan suara pasangan capres dan cawapres Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 unggul atas dua pasangan calon lainnya, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Perolehan suara Prabowo-Gibran lebih dari 50 persen dan diprediksi menang dalam satu putaran.

Prabowo-Gibran menyampaikan pidato kemenangan di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024) malam. Salah satu yang disampaikan Prabowo adalah komitmen untuk merangkul semua pihak dalam pemerintahan yang akan dibangun lima tahun ke depan.

Baca juga: Prabowo Ingin Rangkul Semua Pihak, Gibran Bertekad Temui Kandidat Lain

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani, saat ditemui di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu, bersyukur atas perolehan suara tersebut. Ia tidak menampik bahwa Prabowo-Gibran berupaya untuk berkoalisi dengan lawan-lawan politiknya saat membangun pemerintahan nanti.

Salah satu yang disampaikan Prabowo adalah komitmen untuk merangkul semua pihak dalam pemerintahan yang akan dibangun lima tahun ke depan.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, yang juga Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, saat diwawancarai tim <i>Kompas</i> pada Jumat (19/1/2024) siang di Media Center Prabowo-Gibran, Kebayoran Baru, Jakarta.
KOMPAS/SATRIO PANGARSO WISANGGENI

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, yang juga Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, saat diwawancarai tim Kompas pada Jumat (19/1/2024) siang di Media Center Prabowo-Gibran, Kebayoran Baru, Jakarta.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra itu pun mengakui, lobi-lobi ke sejumlah partai politik untuk bergabung dengan kubu nomor urut 2 telah dilakukan. Namun, ia tak menjelaskan detail parpol mana saja yang diprioritaskan untuk bekerja sama. Begitu pula hasil pembicaraan yang sudah dilakukan. ”Sudah (lobi-lobi politik ke parpol di kubu nomor urut 1 dan 3). Baru omong-omong,” kata Muzani.

Merangkul semua potensi

Dihubungi secara terpisah, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, berterima kasih atas kepercayaan masyarakat terhadap Prabowo-Gibran. Meski demikian, semua pihak masih harus menunggu hasil penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). ”Setelahnya, saya kira karena kita menganut sistem presidensial, hak prerogatifnya ada pada presiden,” ujarnya.

Setelahnya, saya kira karena kita menganut sistem presidensial, hak prerogatifnya ada pada presiden.

Doli melanjutkan, dalam setiap kesempatan, baik pidato kemenangan, debat capres, maupun kampanye dari daerah ke daerah, Prabowo selalu menekankan persatuan, kesatuan, dan kerukunan bangsa. Hal itu perlu diwujudkan dengan merangkul seluruh potensi bangsa dari semua kalangan untuk membangun negara bersama.

”Memang, beberapa kali disampaikan, kalau amanat rakyat diserahkan kepada Pak Prabowo, pasangan 02, Pak Prabowo akan merangkul seluruh potensi yang ada pada bangsa dan negara kita, termasuk potensi-potensi yang ada pada pasangan 01 dan 03,” katanya.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/6/2023).
KOMPAS/NINA SUSILO

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/6/2023).

Namun, kata Doli, Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo sebagian besar adalah bagian dari pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Oleh karena itu, KIM berkomitmen untuk menuntaskan visi, misi, dan program-program pemerintahan saat ini. ”Sambil kita menuntaskan agenda pembangunan Pak Jokowi-Ma’ruf Amin, sambil jalan kita membangun komunikasi dengan semua pihak,” ujarnya.

Iklan

Jangan terburu-buru menyimpulkan

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid, bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies-Muhaimin, mengatakan masih akan menunggu hasil penghitungan suara resmi dari KPU. Menurut dia, semua pihak jangan terburu-buru menyimpulkan hasil Pilpres 2024 berdasarkan hasil hitung cepat.

Semua komunikasi akan kami buka setelah resmi dari hasil KPU.

Terkait dengan kemungkinan berkoalisi dengan kubu Prabowo-Gibran, Jazilul pun tidak menutup peluang itu. Akan tetapi, komunikasi untuk menjajaki kemungkinan tersebut harus dilakukan setelah ada hasil resmi dari penyelenggara pemilu. ”Semua komunikasi akan kami buka setelah resmi dari hasil KPU,” ujarnya.

Calon presiden Anies Baswedan bersama istri, Fery Farhati, menyalurkan hak pilihnya di TPS 60 Kelurahan Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024). Hari ini, warga Indonesia yang telah memiliki hak pilih memberikan suaranya untuk menentukan pemimpin bangsa yang baru.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Calon presiden Anies Baswedan bersama istri, Fery Farhati, menyalurkan hak pilihnya di TPS 60 Kelurahan Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024). Hari ini, warga Indonesia yang telah memiliki hak pilih memberikan suaranya untuk menentukan pemimpin bangsa yang baru.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto mengatakan, hasil hitung cepat yang menempatkan posisi Ganjar-Mahfud tertinggal dari pasangan calon lainnya merupakan anomali demokrasi. Anomali itu terlihat jika hasil hitung cepat dibandingkan antara pemilihan di dalam dan di luar negeri.

Exit poll di luar negeri itu mencerminkan tidak adanya operasi bansos, tidak adanya operasi intimidasi, tidak adanya operasi keterlibatan dari institusi-institusi negara sehingga warga Indonesia bisa menyampaikan pilihannya secara jernih,” ujarnya.

Exit poll di luar negeri itu mencerminkan tidak adanya operasi bansos, tidak adanya operasi intimidasi, tidak adanya operasi keterlibatan dari institusi-institusi negara sehingga warga Indonesia bisa menyampaikan pilihannya secara jernih.

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid, bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies-Muhaimin, mengatakan masih akan menunggu hasil penghitungan suara resmi dari KPU. Menurut dia, semua pihak jangan terburu-buru menyimpulkan hasil Pilpres 2024 berdasarkan hasil hitung cepat.

Oleh karena itu, menurut Hasto, hasil penghitungan cepat tak bisa dijadikan patokan. Begitu juga landasan untuk mengambil keputusan politik. PDI-P pun menunggu penghitungan resmi dari KPU.

Calon presiden Ganjar Pranowo bersama istri, Siti Atikoh Suprianti, dan putranya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar, saat memasukkan surat suara di TPS 11, Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (14/2/2024).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Calon presiden Ganjar Pranowo bersama istri, Siti Atikoh Suprianti, dan putranya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar, saat memasukkan surat suara di TPS 11, Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (14/2/2024).

Menutupi kekurangan

Peneliti senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor melihat upaya merangkul lawan politik yang dilakukan pasangan Prabowo-Gibran memperlihatkan kecenderungan untuk menutupi kekurangan dari kemenangan mereka. Meski berpeluang menang satu putaran, masih ada celah dari sentimen negatif yang terus bermunculan.

Sentimen negatif dimaksud terentang mulai dari problematika pencalonan Gibran berdasarkan putusan Mahkamah Konsitusi tentang batas usia capres dan cawapres yang kontroversial hingga dugaan kecurangan pemilu dengan adanya intervensi kekuasaan.

Upaya merangkul lawan politik yang dilakukan oleh pasangan Prabowo-Gibran memperlihatkan kecenderungan untuk menutupi kekurangan dari kemenangan mereka.

Selain itu, menurut Firman, merangkul lawan politik untuk berada dalam satu koalisi juga bisa memperkuat dukungan pemerintah dari lembaga legislatif. Dengan begitu, benturan antara kebijakan pemerintah dan hal-hal terkait peraturan perundang-undangan lebih mudah dikompromikan.

Meski demikian, Firman mengingatkan, tak mudah untuk merayu lawan politik untuk berkoalisi. Ia memprediksi, upaya tersebut akan menemui sejumlah tantangan, terutama terkait dengan nilai yang dianut parpol serta sejarah pertarungan dari pemilu ke pemilu. ”Semua kader sudah bertarung habis-habisan dan tidak akan mudah untuk dirangkul bergabung dengan lawan politiknya,” ujarnya.

Baca juga: Prabowo-Gibran Rayakan Keunggulan dalam Hitung Cepat

Firman Noor
KOMPAS/INGKI RINALDI

Firman Noor

Firman pun berharap kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud nantinya tetap berada di luar pemerintahan. Sebab, negara demokrasi membutuhkan peran oposisi untuk menjamin adanya mekanisme kontrol dalam penyelenggaraan negara. Tanpa keberadaan oposisi, suara rakyat yang berseberangan dengan pemerintah cenderung tidak bisa terwadahi.

Editor:
SUHARTONO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000