logo Kompas.id
Politik & HukumDi Balik Pesan Blacius...
Iklan

Di Balik Pesan Blacius "Semar" kepada Ganjar

Pemeran Semar meninggal dunia seusai pentas dalam kampanye Ganjar-Mahfud, di Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).

Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
· 3 menit baca
Pertunjukan wayang orang yang ditampilkan di sela-sela kampanye pamungkas pasangan capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, di Plaza Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024). Pemeran Semar dalam pentas itu, Blacius Subono, meninggal dunia seusai pentas.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Pertunjukan wayang orang yang ditampilkan di sela-sela kampanye pamungkas pasangan capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, di Plaza Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024). Pemeran Semar dalam pentas itu, Blacius Subono, meninggal dunia seusai pentas.

SURAKARTA, KOMPAS — Blacius Subono, maestro gamelan asal Surakarta, meninggal dunia dalam usia 70 tahun, seusai pentas dalam kampanye pamungkas calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024). Pada pentas itu, ia berperan menjadi Semar yang memberikan sejumlah wejangan kepada pasangan tersebut.

Kepergian Subono cukup mengejutkan. Laki-laki berbadan gempal itu ambruk lemas setelah tampil memainkan lakon wayang orang berdurasi pendek di hadapan Ganjar dan Mahfud, di depan Balai Kota Surakarta.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

”Itu pas adegan terakhir. Waktu itu sudah selesai sebetulnya. Beliau juga sempat bersalaman dengan Pak Ganjar dan Pak Mahfud,” kata budayawan asal Surakarta, ST Wiyono, yang berperan sebagai narator dalam pentas itu.

Baca juga: Megawati Ingatkan Jangan Pilih Pemimpin Hanya karena Bagikan Bansos

Para simpatisan pendukung capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, memerahkan Jalan Slamet Riyadi, di Kota Surakarta, Jateng, jelang kampanye pamungkas pasangan tersebut, Sabtu (10/2/2024).
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Para simpatisan pendukung capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, memerahkan Jalan Slamet Riyadi, di Kota Surakarta, Jateng, jelang kampanye pamungkas pasangan tersebut, Sabtu (10/2/2024).

Lakon yang dimainkan Subono dan seniman lainnya berjudul ”Durga Mendhak, Sang Kala Sirna”. Sewaktu pentas, ia masih tampak energik. Di akhir pentas, ia memberikan pesan selaku Semar.

Kepada Ganjar dan Mahfud, Semar mengingatkan agar jangan lupa bahwa tuan seorang kepala negara adalah rakyat. Jabatan yang dipegang merupakan mandat dari rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.

”Separuh dari kerusakan dunia ini karena ulah orang-orang yang merasa penting. Tetapi, separuhnya akibat orang-orang yang serakah,” kata Semar, yang diperankan Subono.

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyapa para pendukungnya di depan Balai Kota Surakarta dalam kampanye pamungkas pasangan capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyapa para pendukungnya di depan Balai Kota Surakarta dalam kampanye pamungkas pasangan capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).

Dalam kesempatan itu, Ganjar dan Mahfud bakal diberi wayang dengan tokoh Semar dan Wisanggeni. Semar diberikan kepada Mahfud, sedangkan Wisanggeni diberikan kepada Ganjar. Wisanggeni menggambarkan sosok ksatria yang berpihak kepada rakyat, sedangkan Semar menggambarkan sosok rakyat yang jujur dan bijaksana.

Iklan

Dia selalu serius menggarap isen-isen (pesan). Isi setiap value dan dialog yang ada dalam karya beliau itu cukup teliti dan bernas isinya.

Sembari menanti momen pemberian wayang, tiba-tiba saja Subono ambruk. Kebetulan Subono berdiri di belakang Ganjar. Ganjar pun sempat sejenak menahan badan almarhum bersama dengan orang-orang lain yang berada di dekatnya.

”Latihannya itu setiap hari, tetapi justru persiapan pada malam harinya. Gamelan itu miliknya Mas Bono. Baru datang sekitar jam 03.00, sedangkan beliau harus sampai lokasi untuk kumpul bersama dan dandan Semar,” kata Wiyono.

Warga menyaksikan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sedang berpidato dari layar yang terpampang dalam kampanye pamungkas pasangan capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, di Benteng Vastenburg, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Warga menyaksikan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sedang berpidato dari layar yang terpampang dalam kampanye pamungkas pasangan capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, di Benteng Vastenburg, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).

Seniman andal

Menurut Wiyono, Subono adalah seorang seniman andal dalam bidang karawitan maupun pedalangan. Sebagai seniman karawitan, kata dia, begitu banyak karya Subono yang digunakan dalang-dalang lainnya. Subono juga dinilai serius memikirkan pesan bagi penonton dalam karya-karya yang dibuatnya.

”Dia selalu serius menggarap isen-isen (pesan). Isi setiap value dan dialog yang ada dalam karya beliau itu cukup teliti dan bernas isinya,” kata Wiyono.

Dihubungi terpisah, Rektor Institut Seni Indonesia Surakarta I Nyoman Sukerna mengungkapkan, Subono adalah seorang seniman pedalangan dan karawitan yang hebat. Oleh karena itu, kata dia, segenap keluarga besar perguruan tinggi tersebut merasa sangat kehilangan atas berpulangnya sosok tersebut.

Baca juga: Kemeriahan Kampanye Pamungkas Anies, Prabowo dan Ganjar Dimulai

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyapa para pendukungnya di depan Balai Kota Surakarta dalam kampanye pamungkas pasangan capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyapa para pendukungnya di depan Balai Kota Surakarta dalam kampanye pamungkas pasangan capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).

”Banyak naskah, iringan pakeliran, yang diciptakan beliau juga digunakan oleh seniman dalang hebat lainnya, seperti Ki Mantep, Ki Anom, sampai Ki Enthus,” kata Sukerna.

Sukerna menyampaikan, Subono telah pensiun dari perguruan tinggi tersebut lima tahun lalu. Namun, almarhum disebut tetap aktif berkegiatan. Tidak hanya di kampus, tetapi juga menciptakan beberapa karya. Untuk itu, ISI Surakarta menjadikannya empu pedalangan dan karawitan.

”Beliau juga aktif mengajar di sanggarnya. Banyak mahasiswa pedalangan itu nyantri langsung ke beliau. Jadi langsung diajar beliau entah itu menjadi sinden, dalang, dan vokal. Beliau punya banyak peran,” kata Sukerna.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000