Megawati Berharap NU dan Muhammadiyah Selalu Berperan Jaga Perdamaian
Megawati berharap agar NU dan Muhammadiyah terus berperan dalam menjaga persaudaraan, kemanusiaan, dan perdamaian.
Oleh
DENTY PIAWAI NASTITIE
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengucapkan selamat kepada Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah atas penghargaan Zayed Award for Human Fraternity 2024 atau Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan Kemanusiaan 2024. Penghargaan itu diberikan karena kedua lembaga ini dinilai banyak memberikan sumbangsih penting pada perdamaian, persaudaraan, dan persatuan.
Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF) merupakan sebuah penghargaan bagi tokoh yang berkontribusi dalam persaudaraan kemanusiaan di dunia. Penghargaan itu merupakan salah satu program yang lahir dari pertemuan Imam Besar Al-Azhar Ahmed al-Tayeb dengan Paus Fransiskus di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, beberapa waktu lalu. Megawati Soekarnoputri merupakan satu dari enam juri ZAHF 2024.
Dua organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, ditetapkan sebagai penerima penghargaan tersebut. ”Semoga kedua lembaga terus ikut berperan dalam menjaga persaudaraan, kemanusiaan, dan perdamaian. NU dan Muhammadiyah selalu menjaga solidaritas, mendukung keberagaman, serta memiliki peran aktif di dunia pendidikan,” ujar Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah mengutip pernyataan Megawati, Minggu (4/2/2024).
NU dan Muhammadiyah selalu menjaga solidaritas, mendukung keberagaman, serta memiliki peran aktif di dunia pendidikan.
Dewan juri memilih empat pemenang untuk dua kategori. NU dan Muhammadiyah mendapat anugerah untuk kategori organisasi kemasyarakatan. Dalam kategori individu, pemenangnya adalah dokter bedah jantung dari Mesir, Sir Magdi Yacoub, dan biarawati Katolik dari Chile, Suster Nelly Leon Correa.
Basarah mengatakan, sejatinya Megawati ingin menghadiri secara langsung pengumuman pemenang Zayed Award 2024 pada 5 Februari 2024 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Meskipun tak bisa hadir secara langsung, Megawati, kata Basarah, menyambut gembira pelaksanaan penganugerahan Zayed Award tersebut kepada para pemenangnya.
”Ibu Megawati sejak awal menjadi juri ZAHF sudah mempromosikan dan menjelaskan peran dan sumbangsih Muhammadiyah dan NU dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia dan menanamkan persamaan hak antarwarga negara, persaudaraan kemanusiaan dan kebangsaan serta toleransi kehidupan antarumat beragama di Indonesia dan forum-forum dunia,” kata Basarah.
Basarah mengutip pernyataan Megawati saat berkunjung ke Roma, Italia, untuk menghadiri rapat dewan juri. Saat itu Megawati menyebutkan dirinya mendapatkan kehormatan luar biasa dipilih menjadi juri. ”Dijelaskannya, ini bukan hanya sebagai orang Indonesia, melainkan juga membawa Indonesia yang selalu menginginkan perdamaian dunia, salah satunya konsisten selalu membela Palestina,” katanya.
Perjuangkan NU dan Muhammadiyah
Basarah mengatakan, dirinya bersama politisi PDI-P, Zuhairi Misrawi, menyaksikan secara langsung dalam beberapa kali rapat virtual, bahkan saat rapat fisik dewan juri di Roma, Italia, Desember 2023, Megawati konsisten memperjuangkan agar kedua lembaga tersebut mendapat Zayed Award.
”Proses menuju pemenang, baik lembaga maupun individu, melewati sejumlah tahapan dari ratusan calon nominasi hingga mengerucut melalui sejumlah rapat dan diskusi baik secara virtual maupun fisik antarjuri. Ibu Megawati konsisten menyampaikan argumentasi mengapa kedua lembaga keagamaan itu layak sebagai pemenang,” ujar Basarah.
Selain Megawati, untuk Zayed Award 2024, juri lainnya adalah Kardinal Leonardo Sandri (Prefect Emeritus of the Holy See Dicastery for Oriental Churches), Rebeca Grynspan Mayufis (Secretary General of the United Nation Conference on Trade and Development/UNTAC), dan mantan Director General of UNESCO Irina Bokova.
Lalu, Rabbi Abraham Cooper (Chair of the US Commission on International Religious Freedom) dan Mohamed Abdelsalam (Secretary General of Zayed Award for Human Fraternity and Secretary General of the Muslim Council of Elders).
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafiq Mughni mengatakan bahwa Pimpinan Pusat Muhammadiyah sangat senang dan terhormat menerima penghargaan ini. ”Penghargaan ini akan sangat berdampak terhadap kerja-kerja Muhammadiyah. Muhammadiyah bekerja berdasarkan ajaran Islam rahmatan lil alamin,” tutur Syafiq dalam konferensi pers yang digelar panitia Zayed Award for Human Fraternity pada Jumat (2/2/2024).