Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Targetkan 55 Persen Suara di Madura
Anies dan Muhaimin yakin masyarakat Madura berada di barisan perubahan berkat dukungan para ulama.
SUMENEP, KOMPAS — Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, menargetkan memperoleh suara minimal 55 persen di Pulau Madura, Jawa Timur. Mereka yakin masyarakat Madura sejalan dengan gagasan perubahan yang mereka usung.
Antusiasme warga Madura terlihat sejak Anies dan Muhaimin tiba di Adi Poday, Sumenep, Rabu (31/1/2024). Warga rela berdesak-desakan demi bisa bersalaman serta foto bersama dengan Anies dan Muhaimin.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Melihat antusiasme tersebut, seusai acara deklarasi, Muhaimin menyampaikan target bisa memperoleh minimal 55 persen di Madura. Menurut dia, masyarakat Madura membutuhkan perubahan.
Di dalam orasinya, Muhaimin menyampaikan, dukungan dari para ulama dan kerja keras bersama bisa mewujudkan perubahan nasib rakyat Indonesia. Ia menyebutkan sejumlah perubahan yang akan dilakukan jika menang dalam Pemilu 2024. ”Petani-petani harus mendapatkan bantuan dan pupuk. Para santri mendapatkan beasiswa yang baik. Kita buka lapangan kerja sebanyak-banyaknya,” ujarnya.
Muhaimin menjelaskan, perubahan merupakan agenda rakyat. Perubahan bukan agenda Anies dan Muhaimin atau partai politik saja. Perubahan merupakan hak yang harus diberikan kepada rakyat Indonesia.
Anies dan Muhaimin juga mengikuti deklarasi ulama, habib, dan ibu nyai Madura untuk pemenangan Anies dan Muhaimin di pondok pesantren Gunung Sari, Pamekasan.
Seusai deklarasi, Anies mengatakan, dukungan dari para ulama adalah bentuk kepercayaan kepadanya dan Muhaimin. Dukungan itu juga menjadi amanah yang ia yakini masyarakat Madura memilih tetap berada di barisan perubahan. Hal itu membuatnya yakin bisa merealisasikan semangat perubahan di Madura dan Jawa Timur.
Baca juga: Anies-Muhaimin Minta Pendukungnya Amankan Suara di TPS
Ia yakin masyarakat Madura konsisten selalu berada di rombongan perubahan meskipun calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, berasal dari Madura.
Ia menawarkan gagasan perubahan, yakni mengembalikan kehidupan bernegara yang berlandasan pada hukum, tata aturan, serta pemerintahan yang baik dan benar. Anies menilai, masyarakat Madura terbuka, lugas, loyal, berani, tegas, dan berani melakukan perubahan. Itulah sebabnya masyarakat Madura tidak hanya ada di Pulau Madura, tetapi tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Puncak rangkaian kegiatan Anies dan Muhaimin di Madura adalah kampanye akbar di Lapangan Garuda, Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, Pamekasan. Ribuan pendukung Anies dan Muhaimin membanjiri lapangan meskipun becek usai hujan. Selain di Sumenep dan Pamekasan, Anies dan Muhaimin juga hadir di Pondok Pesantren Syaichona Moh Cholil Bangkalan.