Jokowi Absen di HUT PDI-P, Ganjar: Kalau Masih Kader, Biasanya Ingin Datang
Capres dari PDI-P, Ganjar Pranowo menilai, jika Presiden Jokowi masih kader PDI-P, seharusnya datang ke HUT Ke-51 PDI-P.
BREBES, KOMPAS - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyinggung absennya Presiden Joko Widodo dalam perayaan hari ulang tahun ke-51 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P. Menurut calon presiden yang diusung oleh PDI-P itu, jika Presiden Jokowi masih kader PDI-P, seharusnya ada keinginan untuk hadir dalam perayaan ulang tahun partai.
Jokowi, kader PDI-P yang dalam dua kali pemilihan presiden, yakni 2014 dan 2019, diusung PDI-P itu absen saat perayaan hari ulang tahun (HUT) Ke-51 PDI-P, Rabu (10/1/2024), di Sekolah Partai PDI-P di Jakarta. Jokowi tengah melakukan kunjungan kerja ke Filipina, Vietnam, dan Brunei Darussalam. Namun, Wakil Presiden Ma’ruf Amin hadir dalam perayaan ulang tahun partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Ganjar Pranowo sempat menghadiri HUT PDI-P di Jakarta, sebelum akhirnya bertolak ke Brebes dan Tegal, Jawa Tengah, untuk melanjutkan kampanyenya. Adapun calon wakil presidennya, Mahfud MD, menghadiri perayaaan melalui daring.
Baca Juga: Megawati: 51 Tahun Kita Bukan karena Elite atau Presiden, Melainkan Rakyat
Ditemui usai berdialog dengan para petani bawang di Desa Kertabesuki, Brebes, Ganjar mengatakan, ia sebenarnya mengharapkan Presiden Jokowi hadir dalam perayaan HUT PDI-P. Namun, Jokowi harus menjalankan tugas kenegaraan ke sejumlah negara. ”Ya iyalah (saya berharap Jokowi datang ke HUT PDI-P). Sampai hari ini sih saya tidak melihat beliau mundur dari partai. Kan tidak. Kalau masih anggota, biasanya juga kepengin datang gitu,” ujar Ganjar.
Ganjar menambahkan Jokowi juga tidak mengirimkan pesan dan ucapan HUT Ke-51 PDI-P. Menurut dia, jika berkaitan dengan partai, Jokowi biasanya akan langsung mengirim pesan ke DPP PDI-P. ”Beliau di Filipina, kok, lupa kali. Biasanya datang, ngucapin (selamat ulang tahun ke partai) kok,” ucap Ganjar.
Turun ke bawah
Seusai menghadiri perayaan HUT PDI-P di Jakarta, Ganjar langsung tancap gas melanjutkan kampanyenya ke Brebes dan Tegal. Kunjungan pertamanya pada Rabu sore, sekitar pukul 16.00, adalah bertemu para petani bawang merah di Desa Kertabesuki, Brebes. Sesampainya di Desa Kertabesuki, Ganjar tampak turun ke sawah dan melihat langsung bawang merah yang hendak dipanen. Setelah mengecek, Ganjar duduk di sebuah gubuk bersama sejumlah petani bawang merah dan berdialog dengan mereka.
Dalam dialog itu, para petani menyampaikan sejumlah keluhannya ke Ganjar, di antaranya kelangkaan pupuk dan harga pupuk yang kian mahal. Ganjar menyebutkan, hal serupa juga sempat dikeluhkan para petani di Sumatera, Lampung, hingga Sulawesi.
”Jadi kalau pupuk, Bapak-Ibu, ya, kalau pupuk ini memang sudah berapa tahun subsidinya dikurangi. Maka tidak hanya di Jawa Tengah. Waktu saya ke Sumatera Utara, sama, saya ke Sumatera Selatan, sama, ke Lampung sama, lalu ke Sulawesi Tengah sama tenggara sama di NTT kita cerita sama. Karena apa? Ya jatahnya dikurangi,” tutur Ganjar.
Ganjar kemudian mengungkapkan, satu-satunya solusi untuk mengatasi kelangkaan pupuk subsidi, yakni menambah jumlah pupuk tersebut. Ia juga menyinggung pentingnya kartu tanda penduduk (KTP) Sakti untuk efektivitas pembagian subsidi pupuk tersebut. Dengan KTP Sakti, yang menjadi program unggulannya, pemberian pupuk subsidi akan lebih akurat.
”Makanya harus ada identitasnya, nah nanti identitasnya ganti saja dengan cukup KTP. Nanti di setiap KTP itu dari nomornya sudah ketahuan, oh ini petani yang memang dia lahannya di bawah 2 hektar maka dia berhak mendapatkan pupuk. Tandanya di mana? Ada di KTP. Semua nanti dilihat nanti dari nomor induk kependudukan,” kata Ganjar.
Ratmi, seorang petani bawang merah mengaku senang bisa bertemu dan berdialog langsung dengan Ganjar. Ia berharap, jika terpilih menjadi presiden nanti, Ganjar bisa menyejahterakan petani bawang di Brebes.
Sementara itu, di Desa Kaliwlingi, Brebres, Ganjar bertemu dengan para nelayan. Dalam dialognya bersama mereka, ia mendapatkan berbagai keluhan, mulai dari sulitnya mendapatkan solar hingga ongkos biaya saat melaut lebih mahal dibanding dengan pendapatannya.
”Ada tadi bagaimana ada kepastian solar, terus kemudian hasil tangkapannya tidak terlalu sebanding. Karena kira-kira modalnya butuh one day fishing 12 jam, dia melaut itu modalnya Rp 1 juta, (tetapi) paling dapatnya sekitar hanya Rp 1,1 juta,” kata Ganjar.
Ia juga berkomitmen untuk menyejahterahkan para nelayan jika terpilih pada Pilpres 2024. Ia akan menghadirkan langkah konkret agar bisa memberikan keadilan bagi para nelayan, salah satunya penghapusan kredit macet bagi para nelayan.
Kegiatan Ganjar pada Rabu ini, kemudian dilanjutkan dengan makan malam bersama para buruh di Rumah Buruh Sekretariat Relawan Buruh Sahabat Ganjar (RBSG) Jagapura, Brebes, dan berdialog dengan para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kebasen, Tegal. Kemudian, Ganjar akan menginap di rumah warga di Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Tegal.
Ganjar mengaku, seusai perayaan HUT ke-51 PDI-P, dirinya bersama seluruh kader PDI-P yang lain, mendapat arahan dari Megawati agar terus mengintensifkan turun ke bawah, bertemu dan berdialog dengan masyarakat. Dengan bertemu langsung dengan rakyat, sebagai capres, Ganjar diyakini bisa semakin memahami kegelisahan, keluhan, dan harapan rakyat.
”Arahan khususnya hari ini semuanya diminta untuk turun ke lapangan, ya, karena konteksnya pemilu gitu, ya. Semua turun ke lapangan dan sekarang secara teknis bisa dicek satu per satu datanya (siapa kader yang turun ke bawah dan yang tidak). Semua data dikirimkan ke pusat dan dipantau,” ucap Ganjar.