logo Kompas.id
Politik & HukumPeneliti CSIS: Capres Saling...
Iklan

Peneliti CSIS: Capres Saling Serang, Gagasan Kurang Muncul dalam Debat

Sibuk saling serang dalam debat capres dinilai merugikan masyarakat karena publik jadi tidak mengetahui gagasan capres.

Oleh
DENTY PIAWAI NASTITIE
· 3 menit baca

Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menilai debat ketiga calon presiden dalam Pilpres 2024 masih didominasi dengan isu pertahanan. Hal itu disampaikan dalam Media Briefing “Menanggapi Debat Ketiga Capres-Cawapres dan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri” yang diadakan oleh CSIS di Jakarta, Senin (8/1/2024).
DENTY PIAWAI NASTITIE

Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menilai debat ketiga calon presiden dalam Pilpres 2024 masih didominasi dengan isu pertahanan. Hal itu disampaikan dalam Media Briefing “Menanggapi Debat Ketiga Capres-Cawapres dan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri” yang diadakan oleh CSIS di Jakarta, Senin (8/1/2024).

JAKARTA, KOMPAS — Debat ketiga calon presiden dalam Pilpres 2024 masih didominasi dengan isu pertahanan, sedangkan isu lain seperti hubungan internasional dan geopolitik masih minim elaborasi. Selain itu, ketiga kandidat dinilai sibuk saling serang dan kurang menjelaskan gagasan mereka.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

”Hampir semua calon presiden tidak menguasai (hubungan internasional). Semua fokus membahas alokasi anggaran pertahanan, kinerja Kementerian Pertahanan, ada juga yang menyoroti penurunan performa atau kekuatan pertahanan,” kata Ketua Departemen Hubungan Internasional CSIS Lina Alexandra di Jakarta, Senin (8/1/2024).

Lina menyampaikan hal itu dalam Media Briefing ”Menanggapi Debat Ketiga Capres-Cawapres dan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri” yang diadakan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) di Jakarta, Senin (8/1/2024). Hadir pula sebagai pembicara peneliti Hubungan Internasional CSIS Andrew Mantong dan Muhammad Habib; serta Wakil Direktur Eksekutif Bidang Studi CSIS Shafiah Muhibat.

Menurut Lina, tidak ada calon presiden yang mampu menjelaskan tantangan global yang akan dihadapi Indonesia, yaitu meningkatnya rivalitas superpower dunia, khususnya Amerika Serikat dan Tiongkok, serta bagaimana kebijakan luar negeri akan diambil atau diarahkan untuk mengatasi dampak rivalitas itu. Padahal, dampaknya akan merambah bidang lain, selain konflik militer, terdapat persaingan teknologi dan energi.

Menurut Wakil Direktur Eksekutif Bidang Studi CSIS Shafiah Muhibat, tanpa adanya pemahaman mengenai tantangan global, sulit menemukan implikasi dan merumuskan strategi untuk menghadapi tantangan itu. ”Kita berharap Indonesia bisa meminimalisir dampak negatif ekonomi dari adanya rivalitas superpower dunia,” ujar Shafiah.

Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menilai debat ketiga calon presiden dalam Pilpres 2024 masih didominasi dengan isu pertahanan. Hal itu disampaikan dalam Media Briefing “Menanggapi Debat Ketiga Capres-Cawapres dan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri” yang diadakan CSIS di Jakarta, Senin (8/1/2024).
DENTY PIAWAI NASTITIE

Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menilai debat ketiga calon presiden dalam Pilpres 2024 masih didominasi dengan isu pertahanan. Hal itu disampaikan dalam Media Briefing “Menanggapi Debat Ketiga Capres-Cawapres dan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri” yang diadakan CSIS di Jakarta, Senin (8/1/2024).

Serang personal

Iklan

Menurut Lina, dalam debat, ketiga calon presiden sibuk saling menyerang secara personal. Ada pula yang memaparkan data, tapi data tersebut digunakan untuk memojokkan kandidat lain, bukan memaparkan gagasan strategis ke depan. Hal itu membuat gagasan setiap calon presiden tidak tersampaikan dengan baik.

Baca juga: Di Debat Capres, Beda Gaya Komunikasi Anies, Prabowo, dan Ganjar Makin Terlihat

Misalnya, calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyebutkan strategi bebas aktif. Namun, ia menyebutkan strategi itu tanpa konteks yang jelas. Sementara calon presiden lainnya, yaitu Anies Baswedan, lebih kerap menggunakan data untuk menyerang Prabowo Subianto.

Saat diserang, Prabowo menyangkal data itu. Prabowo tidak mampu menjelaskan letak kesalahan data tersebut. Ia juga menyebutkan bahwa membuka data itu tidak etis sehingga menawarkan untuk ngopi dan membahas di tempat lain.

”Saya tidak tahu apa yang rahasia. Dalam kerangka ASEAN Regional Forum, ada prinsip transparency. Ini, kan, pertahanan, bukan untuk menyerang,” kata Lina.

Menurut Lina, sibuk saling serang yang terjadi dalam debat capres ini merugikan masyarakat karena publik jadi tidak mengetahui gagasan dan strategi pertahanan tiap kandidat.

Debat ketiga capres diselenggarakan di Jakarta, Minggu (8/1/2024), mengambil tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, geopolitik, dan politik luar negeri.

https://cdn-assetd.kompas.id/1I0tva5Q9CYI73yYT6FmojAnWXU=/1024x2133/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F01%2F08%2F60d77c84-e6cf-440f-96ef-1802bdc91bc6_png.png

Peneliti Hubungan Internasional CSIS Andrew Mantong menilai, kerangka debat ketiga cukup menarik karena menunjukkan ada perbedaan pandangan dari setiap calon presiden. Sayangnya, perbedaan yang kelihatan masih bersifat politik dan sentimen politik. Sementara pandangan setiap calon presiden terhadap suatu isu masih mirip atau tidak ada pembeda jelas.

Misalnya, jawaban kandidat terkait kerja sama Selatan-Selatan tidak terlalu berbeda. Demikian juga jawaban mengenai teknologi digital yang sangat normatif. Ia menyarankan agar ke depannya format debat tidak dibuat dalam bentuk undian, tetapi pertanyaan langsung dari panelis kepada kandidat.

”Panelis harus punya frame pertanyaan yang mengangkat isu paling sulit, jawabannya sulit, tetapi masalahnya sangat urgent, jadi kelihatan pembedanya,” katanya.

Editor:
ANTONY LEE
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000