logo Kompas.id
Politik & HukumSpesimen Surat Suara untuk...
Iklan

Spesimen Surat Suara untuk Simulasi Diprotes PDI-P Surakarta

DPC PDI-P Kota Surakarta memprotes surat suara yang hanya menyajikan dua kolom pasangan capres cawapres. Sementara di Yogyakarta, desain spesimen surat suara ada tiga format.

Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO, REGINA RUKMORINI
· 4 menit baca
Contoh surat suara dengan desain yang disederhanakan saat simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Selasa (22/3/2022). KPU membuat terobosan dengan menyederhanakan surat suara dari lima surat suara (Pemilu 2019) menjadi dua dan tiga surat suara untuk Pemilu 2024.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Contoh surat suara dengan desain yang disederhanakan saat simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Selasa (22/3/2022). KPU membuat terobosan dengan menyederhanakan surat suara dari lima surat suara (Pemilu 2019) menjadi dua dan tiga surat suara untuk Pemilu 2024.

SURAKARTA, KOMPAS — Dewan Pimpinan Cabang PDI-P Kota Surakarta memprotes spesimen surat suara yang digunakan pada simulasi pemilihan oleh Komisi Pemilihan Umum. Hanya ada dua kolom kandidat untuk surat suara pemilihan presiden meski bakal ada tiga kandidat yang berkontes. Kondisi ini dianggap menyesatkan dan merugikan mereka.

”Saya pertanyakan apa motivasi KPU (Komisi Pemilihan Umum) membuat dua kolom saja? Seharusnya untuk simulasi itu (spesimen surat suara) yang dipakai mendekati riil,” kata Wakil Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Rekrutmen Dewan Pimpinan Cabang PDI-P Kota Surakarta YF Sukasno, saat dihubungi, Rabu (3/1/2023) sore.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Kejanggalan spesimen surat suara itu baru diketahui Sukasno belakangan. Semula, ia meminta jenis-jenis surat suara yang akan digunakan KPU Kota Surakarta, Jumat (29/12/2023) lalu. Ia meminta spesimen itu guna disosialisasikan kepada calon pemilih. Namun, isi surat itu baru dibukanya Minggu (1/1/2023) kemarin.

Baca Juga: Surat Suara Dikirim, Bawaslu Diminta Awasi Pemilu di Luar Negeri

Suasana simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Selasa (22/3/2022).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Suasana simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Selasa (22/3/2022).

Sukasno kebingungan sewaktu melihat bentuk spesimen surat suara pemilihan presiden (pilpres) yang hanya menyajikan dua kolom kandidat. Padahal, praktiknya terdapat tiga kandidat yang akan bertarung dalam pemilihan tersebut.

Meski janggal, Sukasno tetap menyosialisasikan spesimen surat suara itu. Pertama, ia mencoba untuk menjelaskannya kepada seorang nenek berusia 68 tahun. Nenek itu menanyakan kenapa hanya ada dua kandidat pada surat suara itu meskipun sebenarnya ada tiga kandidat yang akan ikut pilpres.

Pertanyaan serupa diterimanya sewaktu menyosialisasikan spesimen surat suara itu kepada calon pemilih lainnya. Kebetulan pemilih itu baru berusia 21 tahun.

KPU Provinsi Bali berupaya meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024, di antaranya melalui sosialisasi dan edukasi pemilu. KPU Kota Denpasar mengadakan simulasi pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS 30 Denpasar Timur, yang berlokasi di Balai Banjar Kedaton, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur, Kota Denpasar, Minggu (24/12/2023).
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

KPU Provinsi Bali berupaya meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024, di antaranya melalui sosialisasi dan edukasi pemilu. KPU Kota Denpasar mengadakan simulasi pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS 30 Denpasar Timur, yang berlokasi di Balai Banjar Kedaton, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur, Kota Denpasar, Minggu (24/12/2023).

”Ini contohnya kok hanya ada dua paslon. Kan, paslonnya ada tiga. Tanyanya begitu. Jadi dia (pemilih) kritis karena sudah tahu soal itu,” kata Sukasno.

KPU Kota Surakarta sebenarnya sudah sempat menggelar simulasi penghitungan suara, di Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada 26 Desember 2023. Pelaksanaan kegiatan itu dilakukan di tempat pemungutan suara (TPS) yang kelak bakal digunakan saat masa pemilihan nanti.

Petugas yang mengikuti simulasi juga mereka yang nantinya bertugas di TPS itu. Para pemilih yang didatangkan juga sesuai dengan daftar pemilih tetap dari tempat tersebut.

Suasana simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Selasa (22/3/2022).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Suasana simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Selasa (22/3/2022).

”Memang saya enggak hadir waktu itu. Tetapi, ada kader-kader kami yang hadir kebingungan juga waktu itu, kok, ada dua kolom,” kata Sukasno.

Iklan

Temuan janggal itu kemudian dilaporkan Sukasno kepada Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo. Pihaknya belum mengetahui apa langkah lanjutan yang akan dilakukan partainya.

Hanya, Sukasno menilai, surat suara itu menyesatkan para pemilih. Pasalnya, surat suara yang digunakan tidak sesuai dengan keadaan nyata pemilu yang menyodori pemilih tiga kandidat dalam pilpres. Terlebih calon yang didukungnya mendapatkan nomor urut 3.

Suasana simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Selasa (22/3/2022).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Suasana simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Selasa (22/3/2022).

”Kalau dibilang rugi, kami merasa dirugikan. Simulasinya harus diulang. Itu harus ditarik semua contoh surat suaranya se-Indonesia,” kata Sukasno.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua KPU Kota Surakarta Bambang Christanto menjelaskan, simulasi dilakukan sesuai dengan instruksi KPU RI. Pihaknya hanya menjalankan aturan dari pusat. Alat-alat yang digunakan sewaktu simulasi juga merupakan pemberian instansi induknya.

”Yang perlu dicatat, itu merupakan spesimen, atau contoh untuk simulasi. Gambarnya juga bukan riil. Partainya juga bergambar buah-buahan,” kata Bambang.

Baca Juga: Peluit Bawaslu Dinilai Masih Senyap

Suasana simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Selasa (22/3/2022).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Suasana simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Selasa (22/3/2022).

Sewaktu simulasi, lanjut Bambang, pihaknya juga tidak menerima protes dari kelompok mana pun. Namun, ia tidak keberatan jika ada yang melayangkan protes. Menurut dia, itu menjadi bagian dalam berdemokrasi.

Bambang pun menganggap simulasi kemarin berlangsung lancar. Tidak ada catatan berarti baginya. Masalah hanya ditemukan pada persoalan-persoalan teknis lapangan.

”Kemarin catatannya, DPT atau calon pemilih sudah banyak yang datang tetapi pemilih lainnya masih menumpuk. Jadi belum bisa melayani karena masih persiapan TPS,” kata Bambang.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Ahmad Shidqi di Yogyakarta, Rabu (18/10/2023)
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Ahmad Shidqi di Yogyakarta, Rabu (18/10/2023)

Desain berbeda

Sementara itu, di Yogyakarta, desain spesimen surat suara ada beberapa format. Ketua KPU Daerah Istimewa Yogyakarta Ahmad Shidqi mengatakan, surat suara untuk simulasi pemilihan presiden (pilpres) dari KPU terdiri dari beberapa format, di mana sebagian daerah mendapatkan surat suara dengan dua pasangan calon (paslon), tiga paslon, dan ada sebagian daerah yang menerima format empat paslon. Tiga ragam format surat suara itu adalah format surat suara untuk kalangan internal penyelenggara Pemilu seperti PPK dan PPS.

Dia menilai, hal itu tidak menjadi masalah karena sekalipun KPU DIY menerima format dua paslon, surat suara tersebut tidak mencantumkan gambar dan nomor urut asli dari Paslon yang telah ditetapkan. Untuk sosialisasi di kalangan internal, masalah nomor urut ini juga tidak menjadi hal penting.

”Untuk simulasi di kalangan internal, yang kami tekankan adalah simulasi tentang cara menghitung, merekapitulasi perolehan suara, dan bukan tentang nomor urut atau figur paslon,” ujarnya

Untuk surat suara yang digunakan untuk simulasi untuk masyarakat umum, KPU DIY mendapatkan format surat suara pilpres dengan tiga paslon. Surat suara tersebut juga tidak mencantumkan nama dan gambar paslon.

Hal serupa juga diungkapkan oleh KPU Kabupaten Temanggung Henry Sofyan Rois. Sekalipun juga mendapatkan surat suara simulasi dengan format dua paslon, dia merasa hal itu tidak perlu ditanggapi secara serius. ”Tidak perlu dimaknai terlalu serius. Selain tidak mencantumkan gambar, paslon dalam surat suara pun dicantumkan oleh partai dengan simbol buah-buahan,” ujarnya.

Editor:
SUSY BERINDRA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000