logo Kompas.id
Politik & Hukum36 Hari Kampanye, Jawa dan...
Iklan

36 Hari Kampanye, Jawa dan Sumatera Paling Banyak Dikunjungi Tiga Capres

Ketiga capres berkampanye sepanjang 28 November 2023 hingga 2 Januari 2024 dengan lokasi mayoritas di Jawa dan Sumatera.

Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU, NIKOLAUS HARBOWO, IQBAL BASYARI
· 4 menit baca
Tiga pasangan calon menunjukkan nomor urut saat rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023).
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Tiga pasangan calon menunjukkan nomor urut saat rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023).

JAKARTA, KOMPAS — Pulau Jawa dan Sumatera menjadi wilayah yang paling banyak dikunjungi ketiga calon presiden sepanjang paruh awal tahapan kampanye Pemilihan Presiden 2024. Pergerakan suara yang dinamis pada sejumlah daerah di kedua pulau dengan jumlah pemilih terbanyak itu mendorong para kandidat mengintensifkan kampanye di sana.

Berdasarkan rekapitulasi tim Kompas terhadap agenda kampanye yang diikuti dan rilis pers yang dipublikasikan tim ketiga pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres), terdapat setidaknya 94 kabupaten/kota yang secara akumulasi dikunjungi ketiga capres sepanjang 28 November 2023-2 Januari 2024. Dari total kabupaten/kota tersebut, mayoritas berada di Jawa dan Sumatera. Namun, di antara tiga capres itu, ada persinggungan titik kabupaten/kota yang dikunjungi.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, misalnya, berkampanye di 38 kabupaten/kota selama 36 hari kampanye. Mayoritas tersebar di Jawa, yakni Jawa Barat (6), Jawa Tengah (5), Jawa Timur (5), DI Yogyakarta (1), DKI Jakarta (4), dan Banten (2). Di Sumatera, Anies berkunjung ke Aceh (3), Sumatera Utara (2), Riau (1), Jambi (1), Bengkulu (1), Sumatera Selatan (1), dan Lampung (2). Di luar itu, Anies juga datang ke Kalimantan Barat (1), Kalimantan Selatan (1), Nusa Tenggara Barat (1), Sulawesi Tengah (1).

Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, berkampanye pada 17 kabupaten/kota. Dari 17 kabupaten/kota itu, empat di antaranya berada di Banten, DKI Jakarta (2), Jawa Barat (4), dan Jawa Tengah (2). Selain itu, Prabowo juga datang ke dua lokasi di Jawa Timur, Sumatera Barat (2), dan Aceh (1).

Adapun capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, berkampanye ke 39 kabupaten/kota. Sebanyak 29 kabupaten/kota di antaranya berada di Jawa, yakni Jawa Tengah (15), DKI Jakarta (5), Jawa Barat (6), DI Yogyakarta (2), dan Banten (1). Selain itu, Ganjar juga hadir ke Nusa Tenggara Timur (3), Nusa Tenggara Barat (2), Sulawesi Tengah (2), Sulawesi Tenggara (1), Kalimantan Timur (1), dan Papua Selatan (1).

Baca juga: Mengawali 2024, Presiden Jokowi Sibuk Keliling di Jateng

Calon Presiden Anies Baswedan berusaha melewati barikade pendukungnya yang ingin bersalaman dan berfoto bersama saat acara deklarasi kelompok sukarelawan Pemuda Perubahan di Smesco, Jakarta, Rabu (29/11/2023).
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Calon Presiden Anies Baswedan berusaha melewati barikade pendukungnya yang ingin bersalaman dan berfoto bersama saat acara deklarasi kelompok sukarelawan Pemuda Perubahan di Smesco, Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Wakil Deputi Teritorial Pemenangan Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin), Saan Mustopa, dihubungi dari Jakarta, Selasa (2/1/2024), mengatakan, penentuan wilayah kampanye didasarkan pada segmentasi basis elektoral dari capres, cawapres, dan parpol pengusung.

Dari ketiga faktor tersebut, Jawa menjadi basis utama karena memiliki jumlah pemilih potensial yang besar. Bahkan, jumlah pemilih di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat mencapai 46 persen dari total daftar pemilih tetap Pemilu 2024.

Sementara kampanye di Sumatera dilakukan karena ada potensi migrasi pemilih dari basis-basis pendukung capres nomor urut 2, Prabowo Subianto. Meskipun pada Pilpres 2024 sebagian besar provinsi di Sumatera dimenangi Prabowo, ada kelompok pemilih yang kecewa dengan Prabowo dan mengalihkan dukungannya kepada Anies.

”Karena ada keterbatasan masa kampanye 75 hari, kami mengoptimalkan kampanye secara efektif dengan mendatangi wilayah yang pemilih potensialnya tinggi,” ujar Saan.

Iklan

Selain itu, masa kampanye juga akan dimanfaatkan untuk meyakinkan pemilih di wilayah basis pendukung agar pilihan mereka tak berpindah ke pasangan calon lain. Wilayah dimaksud, antara lain, di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Calon presiden Prabowo Subianto melemparkan kaus yang dibagikan kepada warga dari atas mobilnya setelah berkampanye di Saung Kita, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (8/12/2023). Kampanye calon presiden nomor urut 2 ini diisi dengan acara Makan Besar, yaitu menyediakan makan siang bagi warga setempat yang hadir dalam kampanyenya.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Calon presiden Prabowo Subianto melemparkan kaus yang dibagikan kepada warga dari atas mobilnya setelah berkampanye di Saung Kita, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (8/12/2023). Kampanye calon presiden nomor urut 2 ini diisi dengan acara Makan Besar, yaitu menyediakan makan siang bagi warga setempat yang hadir dalam kampanyenya.

Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko, tidak memungkiri bahwa Prabowo memprioritaskan separuh awal masa kampanye untuk berkunjung ke Jawa dan Sumatera. Catatan Kompas, beberapa wilayah yang secara spesifik dikunjungi adalah Serang, Pandeglang, Lebak, Banten; Cilincing, DKI Jakarta; Semarang, Jawa Tengah; Kabupaten Agam dan Kota Padang, Sumatera Barat; Blitar dan Probolinggo, Jawa Timur; Bandung, Jawa Barat; dan Banda Aceh, Aceh.

”Tentu karena sangat dinamisnya pergerakan dukungan di wilayah-wilayah tersebut. Itulah yang menjadi pertimbangan utamanya,” kata Budiman.

Ia melanjutkan, dinamisnya suara pemilih di beberapa wilayah terjadi karena ada keseimbangan kekuatan antarcapres. Hal itu terlihat dari hasil survei sejumlah lembaga yang dipelajari TKN. Akan tetapi, ia tak menyebutkan wilayah dimaksud.

Calon presiden, Ganjar Pranowo, bertemu dengan para sukarelawan dan tokoh masyarakat di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (3/12/2023).
KOMPAS/NIKOLAUS HARBOWO

Calon presiden, Ganjar Pranowo, bertemu dengan para sukarelawan dan tokoh masyarakat di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (3/12/2023).

Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Andi, menjelaskan, kedeputiannya telah menyediakan peta dasar kampanye yang didasarkan target perolehan suara. Peta tersebut juga menampilkan perkembangan kecenderungan pemilih di semua wilayah. Itu semua dilakukan secara daring sehingga dapat dipantau secara langsung dari waktu ke waktu serta dilaporkan secara rutin kepada capres, cawapres, dan TPN.

”Berdasarkan peta itu, tim penjadwalan TPN dan tim inti Ganjar-Mahfud merancang jadwal kinetiknya,” ujar Andi.

Soliditas pemilih partai

Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengatakan, wajar jika para capres memprioritaskan kampanyenya di Jawa dan Sumatera. Sebab, jumlah pemilih di kedua pulau tersebut mencapai hampir 80 persen dari total jumlah pemilih secara nasional. Lebih dari itu, ia melihat intensitas kampanye ke Jawa dan Sumatera menjadi lebih tinggi dalam beberapa waktu terakhir karena para kandidat mengincar suara dari basis dukungan parpol.

Upaya untuk meraih dukungan dari basis suara parpol menjadi krusial karena angka pemilih parpol yang tidak sejalan dengan pilihan capres/cawapresnya masih tinggi. Berdasarkan survei CSIS terhadap 1.300 responden pada 13-18 Desember 2023, dengan margin of error sebesar 2,7 persen, angka split ticket voting atau pemilih parpol yang tidak sejalan dengan pilihan capres/cawapresnya mencapai 33,8 persen. Artinya, faktor soliditas dukungan partai bakal menyumbang pada keterpilihan kandidat.

”Tingginya split ticket voting itu membuat para kandidat memberikan prioritas (kampanye) pada basis-basis partai pendukung utama. Misalnya, pasangan nomor urut 1 akan menebalkan dukungan di Jawa Timur, pasangan nomor urut 2 akan menambah suara di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatera, sedangkan pasangan nomor urut 3 akan fokus di Jawa Tengah, Bali, dan Jawa Timur,” tutur Arya.

Peneliti CSIS Arya Fernandes
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO (NUT)

Peneliti CSIS Arya Fernandes

Oleh karena itu, menurut Arya, ke depan kampanye capres-cawapres akan lebih banyak untuk ”kembali ke kandang” masing-masing. Selain itu, kampanye akbar yang akan diselenggarakan pertengahan Januari akan menjadi momentum bagi parpol untuk memperkuat soliditas dan meyakinkan kembali pemilih yang masih ragu pada pasangan capres-cawapres yang diusung.

Arya melanjutkan, meski potensi suara terbesar ada di Jawa dan Sumatera, para kandidat juga tidak boleh melupakan kampanye di luar dua wilayah itu. Selain untuk memenuhi syarat kemenangan, setiap daerah juga memiliki permasalahan, kebutuhan, dan kompleksitas berbeda yang harus dipahami oleh setiap kandidat.

Editor:
ANTONY LEE
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000