logo Kompas.id
Politik & HukumKeliling Banyuwangi, Mahfud...
Iklan

Keliling Banyuwangi, Mahfud Janjikan Gaji Guru Ngaji hingga Putihkan Utang Nelayan

Mahfud berjanji akan memberikan gaji untuk guru ngaji dan pesantren serta memutihkan utang petani dan nelayan jika terpilih menjadi wakil presiden.

Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
· 4 menit baca
Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, berkampanye di hadapan ribuan nelayan dan petani di Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, Jumat (29/12/2023).
DIAN DEWI PURNAMASARI

Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, berkampanye di hadapan ribuan nelayan dan petani di Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, Jumat (29/12/2023).

Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, melanjutkan kampanye di Jawa Timur pada Jumat (29/12/2023). Kali ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu memilih untuk berkeliling Banyuwangi. Tak hanya pondok pesantren, Mahfud juga menyambangi komunitas nelayan di ”Bumi Blambangan”.

Mahfud mengawali aktivitasnya pada Jumat dengan bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Bustanul Makmur, Genteng. Ia disambut pengasuh pondok pesantren, KH Muafiq Amir; keluarga besar pendiri KH Djunaidi Asymuni; dan pengurus lainnya.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Setibanya di pondok, Mahfud langsung berziarah di makam pendiri pondok KH Djunaidi Asymuni. Mantan Bupati Banyuwangi yang sekarang menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas dulu juga pernah belajar di pesantren tersebut selama empat tahun.

Kegiatan Mahfud dilanjukan dengan diskusi di pesantren itu juga. Di hadapan peserta yang mayoritas guru ngaji dan guru di pesantren itu, Mahfud membahas soal kesejahteraan mereka.

Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, berdialog dengan para guru ngaji dan pesantren di Pondok Pesantren Bustanul Makmur, Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (29/12/2023).
DIAN DEWI PURNAMASARI

Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, berdialog dengan para guru ngaji dan pesantren di Pondok Pesantren Bustanul Makmur, Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (29/12/2023).

Ia menceritakan, banyak lulusan pesantren yang menjadi menteri, termasuk dia dan Abdullah Azwar Anas. Oleh karena itu, guru-guru pesantren, ustad, kiai, guru madrasah, dan guru ngaji yang telah mendidik anak-anak menjadi generasi hebat itu juga harus diperhatikan kesejahteraannya.

”Perhatian negara itu kurang sehingga saya menghitung. sekarang saya jadi pemerintah, sudah punya dana abadi pesantren, itu bisa dianggarkan dari situ untuk gaji para guru madrasah, marbot masjid, dan takmir,” kata Mahfud.

Baca juga: Saat Mahfud Bernostalgia Jadi Santri di Ponpes...

Program tersebut, katanya, sudah masuk dalam visi misi yang dia susun bersama calon presiden Ganjar Pranowo. Ia ingin lebih menyejahterakan guru-guru di pesantren, guru madrasah, marbot, dengan memberikan gaji bulanan. Mereka tidak perlu menjadi aparatur sipil negara atau ASN, tetapi bisa mendapatkan penghasilan tetap yang didanai dari APBN.

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD berziarah makam pendiri Pondok Pesantren Bustanul Makmur, Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (29/12/2023).
DIAN DEWI PURNAMASARI

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD berziarah makam pendiri Pondok Pesantren Bustanul Makmur, Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (29/12/2023).

”Negara punya anggaran untuk itu tetapi peruntukannya bisa diatur kembali. Negara punya banyak dana untuk itu, kami akan usahakan sesuai dengan peraturan dan akan kami buat juga kriterianya,” katanya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menyampaikan, jika terpilih menjadi wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo, ia akan membuat aturan siapa saja yang berhak menerima honor tetap itu. Tidak semua orang yang menyatakan diri sebagai guru ngaji, guru pesantren, dan marbot bisa mendapatkan gaji. Hanya mereka yang memenuhi syarat, seperti berapa lama mengajar, yang berhak menerima gaji dari negara.

Iklan

Setelah mendengar paparan Mahfud, Musa, alumni Pesantren Bustanul Makmur, mengaku tertarik dengan 21 program kerja dan visi-misi yang diusung oleh pasangan Ganjar-Mahfud. Sebab, sebagai guru di pesantren, ia merasa selama ini kesejahteraannya kurang diperhatikan. Selama 43 tahun mengajar, ia jarang menerima kucuran bantuan dari pemerintah.

Saat ini total kredit macet dari nelayan mencapai Rp 186 miliar dan petani mencapai Rp 600 miliar. Nilai itu lebih kecil dari dua korupsi menengah di Indonesia.

”Kalau nanti Allah menakdirkan menjadi wakil presiden, tolong jadikan prioritas utama kesejahteraan guru pesantren tadi,” tutur Musa.

Putihkan utang nelayan

Dalam kampanye di Banyuwangi, Mahfud juga menemui komunitas petani dan nelayan di Lapangan Tembokrejo, Muncar. Di hadapan ribuan petani dan nelayan, Mahfud menyampaikan bahwa urusan pangan adalah urusan harga diri bangsa. Karena itu, nelayan dan petani akan menjadi prioritas untuk disejahterakan. Salah satu program yang akan dijalankan jika Ganjar-Mahfud terpilih adalah memutihkan utang atau kredit macet seluruh nelayan dan petani di Indonesia.

”Langkah itu akan kami ambil agar nelayan dan petani bisa lebih produktif, bekerja lebih maju dan sejahtera,” tegasnya.

Mahfud mengungkapkan, saat ini total kredit macet dari nelayan mencapai Rp 186 miliar dan petani mencapai Rp 600 miliar. Nilai itu lebih kecil dari dua korupsi menengah di Indonesia. Jika korupsi dapat dihapuskan, lalu uang hasil korupsi dapat dirampas, memutihkan kredit petani dan nelayan adalah soal mudah.

https://cdn-assetd.kompas.id/SbkyNZOozaJ0qCZ-iWb_zwB5UhQ=/1024x2191/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F10%2F28%2F07393043-99a3-4190-a2db-b229df0e0ae9_png.png

Bersama Ganjar, Mahfud berjanji akan mengusahakan kredit macet itu untuk diputihkan sehingga para nelayan tidak punya utang lagi kepada negara. Para petani dan nelayan harus lebih tenang dalam bekerja dan bisa mengharapkan hasil dari yang dikerjakan.

”Nelayan dan petani, mereka inilah yang akan menjadi target utama Ganjar-Mahfud untuk dibantu menuju kesejahteraan atau kehidupan yang lebih layak,” ujarnya.

Baca juga: Perkuat Basis Suara, Mahfud Gerilya di Tapal Kuda

Untuk mewujudkan kesejahteraan nelayan dan petani itu, menurut dia, negara harus hadir menyelesaikan masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh rakyat. Rakyat yang kesulitan tidak boleh menyelesaikan urusannya sendiri. Negara harus hadir untuk menyelesaikan karena negara adalah milik seluruh rakyat.

”Banyak nelayan yang tidak bisa menikmati hasil jerih payahnya dari melaut karena memiliki tanggungan. Agar potensi laut Indonesia bisa memberikan manfaat optimal, maka kelompok yang bekerja di sektor itu akan diberi perhatian khusus dan diberi pembebasan-pembebasan dari utang kepada negara,” katanya.

Nelayan yang bermukim di mampung nelayan tradisional Malabero, Kota Bengkulu, bergotong royong mendorong kapal yang hendak digunakan untuk melaut pada Rabu (15/11/2023) sore. Meski Bengkulu dianugerahi laut yang kaya, nelayan tradisional di sana belum merasakan kesejahteraan.
KOMPAS/VINA OKTAVIA

Nelayan yang bermukim di mampung nelayan tradisional Malabero, Kota Bengkulu, bergotong royong mendorong kapal yang hendak digunakan untuk melaut pada Rabu (15/11/2023) sore. Meski Bengkulu dianugerahi laut yang kaya, nelayan tradisional di sana belum merasakan kesejahteraan.

Janji lain yang disampaikan kepada nelayan dan petani adalah mengoptimalkan pelatihan, pendampingan, dan modernisasi peralatan. Persoalan bahan bakar minyak untuk nelayan dan subsidi pupuk bagi petani pun dijanjikan akan diselesaikan.

Editor:
ANITA YOSSIHARA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000