Didukung Pengasuh dan Alumni Lirboyo, Anies-Muhaimin Makin Percaya Diri
Muhaimin menyampaikan dukungan dari para pengasuh dan alumni Pesantren Lirboyo sangat penting karena mereka punya pengaruh kuat.
Oleh
IQBAL BASYARI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Sejumlah pengasuh dan alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri; dan Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam Tegalrejo, Magelang; menyatakan dukungan kepada pasangan Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar. Dukungan itu membuat pasangan kandidat nomor urut 1 itu makin percaya diri menghadapi kontestasi Pemilihan Presiden 2024.
Dukungan untuk Anies-Muhaimin tersebut disampaikan saat Istighosah Kubro Masyayich dan Alumni Pondok Pesantren Lirboyo Kediri di Pondok Pesantren Lirboyo 20 Cabang Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/12/2023). Dalam kesempatan tersebut, belasan pengasuh dan lebih dari 300 alumni Ponpes Lirboyo, Ponpes Al Falah Ploso, dan Ponpes Asrama Perguruan Islam Tegalrejo, mengucapkan ikrar untuk mendukung Anies-Muhaimin.
Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri, KH Ahmad Hasan Syukri Zamzami Mahrus, mengatakan, Pesantren Lirboyo secara kelembagaan netral. Individu para pengasuh dan alumni dibebaskan untuk mendukung siapa pun dalam kontestasi Pilpres 2024. Namun, ia mengingatkan agar memilih pemimpin yang baik agar nasib rakyat dan negara menjadi lebih baik.
”Tetapi, kalau saya ke Cak Imin, saya minta tolong kepada alumni, silakan yang punya jemaah, santri, yang punya majelis taklim mari diajak supaya memenangkan Cak Imin,” kata Ahmad Hasan.
Menurut Ahmad Hasan, Muhaimin layak didukung karena bagian dari keluarga Nahdlatul Ulama. Ayah Muhaimin, Muhammad Iskandar, juga merupakan santri di Pesantren Lirboyo. Kepada pasangan Anies-Muhaimin, ia berharap bisa menyejahterakan pesantren-pesantren di Indonesia.
Ini kekuatan besar yang akan memenangkan Amin karena totalitas, dedikasi, dan kecintaan para guru-guru Lirboyo kepada kami. Belum lagi dukungan dari pesantren lain yang kompak mendukung kami.
Muhaimin menyambut baik dukungan yang disampaikan kepadanya. Menurut dia, dukungan dari para pengasuh dan alumni Pesantren Lirboyo sangat penting. Sebab, tokoh dari pesantren memiliki pengaruh yang sangat kuat kepada santri dan alumni. Terlebih, jumlah santri dan alumni dari ketiga pesantren tersebut sangat banyak, bahkan jumlahnya bisa mencapai sekitar 50 persen warga NU.
”Ini kekuatan besar yang akan memenangkan Amin (Anies-Muhaiman) karena totalitas, dedikasi, dan kecintaan para guru-guru Lirboyo kepada kami. Belum lagi dukungan dari pesantren lain yang kompak mendukung kami,” ujarnya.
Kampanye dialogis
Selain itu, mendapatkan dukungan dari pesantran, Anies-Muhaimin juga meyakinkan pemilih dari kalangan generasi muda. Keduanya hadir dalam kampanye dialogis bersama mahasiswa di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dalam diskusi dan kalibrasi bertajuk ”Mengupas Pikiran Capres dan Cawapres 2024” di Gedung Olahraga Jatidiri, Semarang.
Dalam paparannya, Muhaimin menyebut ada sejumlah akar masalah bangsa yang perlu diselesaikan. Pertama, adalah pemain bisnis yang merangkap sebagai pembuat aturan. Hal ini mengakibatkan keruwetan dan berdampak pada situasi yang tidak setara sesama pelaku bisnis. Padahal, seharusnya pelaku bisnis tidak boleh merangkap karena bisa menguntungkan diri sendiri. ”Mestinya rakyat lebih banyak terlibat dalam pembuatan aturan dan perundang-undangan,” katanya.
Akar masalah selanjutnya ialah prioritas pembangunan yang tidak tepat. Pemerintah terkadang menganggarkan proyek-proyek besar yang ambisius dan sesuai selera penguasa. Padahal, proyek tersebut menguras uang rakyat yang sejatinya tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat. Oleh karena itu, penganggaran mestinya sesuai dengan kebutuhan rakyat agar ada pemerataan dan keadilan di seluruh wilayah.
Anies mengatakan, kemajuan, kemakmuran, dan keadilan harus bisa dirasakan di tingkat rumah tangga, bukan sekadar angka statistik. Jika rumah tangga merasakan ketenangan, berarti masyarakat bisa hidup sejahtera, mendapatkan pekerjaan yang layak, bisa menabung, serta mendapatkan jaminan sekolah dan kesehatan.
Menurut Anies, selama ini program pemerintah hanya menyentuh level makro dan tidak membahas di level mikro. Maka, Anies-Muhaimin berkomitmen untuk mengembalikan fokus pembangunan kepada manusia agar terasa di tingkat kehidupan keluarga. ”Ketika kita menunjukkan angka-angka statistik nasional, angkanya harus tecermin dalam kebahagiaan keluarga,” katanya.