logo Kompas.id
Politik & HukumKPU Ingatkan Kandidat Pilpres ...
Iklan

KPU Ingatkan Kandidat Pilpres 2024 untuk Patuhi Aturan

KPU mengingatkan kandidat dan tim pendukungnya untuk menaati tata tertib debat. Hal itu merespons sejumlah catatan yang disampaikan tim sukses capres-cawapres terkait debat cawapres yang digelar Jumat kemarin.

Oleh
NIKOLAUS HARBOWO, IQBAL BASYARI
· 5 menit baca
Ketua Komisi Pemilihan Umum Hasyim Asy’ari memberi sambutan pembuka Debat Calon Wakil Presiden Pemilu 2024 di Ballroom Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (22/12/2023). Debat kedua Pemilu 2024 menyajikan gagasan para calon wakil presiden yang berkontestasi dalam Pemilihan Presiden 2024. Debat kedua ini mengangkat tema ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Ketua Komisi Pemilihan Umum Hasyim Asy’ari memberi sambutan pembuka Debat Calon Wakil Presiden Pemilu 2024 di Ballroom Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (22/12/2023). Debat kedua Pemilu 2024 menyajikan gagasan para calon wakil presiden yang berkontestasi dalam Pemilihan Presiden 2024. Debat kedua ini mengangkat tema ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

JAKARTA, KOMPAS — Komisi Pemilihan Umum atau KPU mengingatkan komitmen calon presiden dan calon wakil presiden, termasuk tim pendukungnya, untuk menaati tata tertib debat. Terkait hal itu, KPU memberikan kesempatan bagi semua tim pemenangan untuk memberikan evaluasi dan catatan mengenai pelaksanaan debat kedua untuk cawapres pada Jumat (22/12/2023) kemarin.

Hal itu disampaikan Ketua KPU Hasyim Asy’ari, di Jakarta, Sabtu (23/12/2023), merespons sejumlah catatan dari tim sukses capres-cawapres mengenai penyelenggaraan debat cawapres. ”KPU akan mengambil keputusan apa yang perlu kami evaluasi, termasuk memperingatkan kembali tampilan yang sudah disepakati untuk tak dilakukan saat debat,” ucapnya.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Dalam debat perdana cawapres, Jumat, cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menjadi sorotan setelah bertanya kepada cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, tentang SGIE tanpa menyebutkan kepanjangannya. Saat itu, Muhaimin mengaku tidak tahu apa itu SGIE yang merupakan kependekan dari State of Global Islamic Economy (SGIE) atau laporan mengenai ekonomi Islam.

Ketika ada kandidat melempar pertanyaan dalam bentuk singkatan, sebaiknya moderator memberikan kesempatan bagi penanya tersebut untuk menjelaskannya.

Gibran juga melontarkan pertanyaan kepada cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, mengenai regulasi penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage). Setelah Mahfud menanggapi pertanyaan itu, Gibran menyatakan tidak puas dengan jawaban Mahfud. Namun, beberapa saat kemudian, Mahfud mengingatkan bahwa isu soal karbon semestinya diajukan pada debat berikutnya.

Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud, Andi Widjajanto, dalam jumpa pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Sabtu, mengatakan, ketika ada kandidat melempar pertanyaan dalam bentuk singkatan, sebaiknya moderator memberikan kesempatan bagi penanya tersebut untuk menjelaskannya. Dengan demikian, baik kandidat yang ditanya maupun publik juga memahami konteks dari pertanyaan yang disampaikan.

”Kalau tidak, maka rakyat tidak mendapat kesempatan untuk mendapatkan debat yang berkualitas. Jadi, kemarin Muhaimin kehilangan waktu dua menit karena tidak bisa memakainya karena bertanya apa itu SGIE. Hal itu, kan, yang membuat suatu terminologi belum tentu diartikan sama,” ujar Andi.

Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto (kedua dari kiri), memberikan keterangan kepada pers mengenai evaluasi debat perdana cawapres di Media Center TPN, Jakarta, Sabtu (22/12/2023).
KOMPAS/NIKOLAUS HARBOWO

Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto (kedua dari kiri), memberikan keterangan kepada pers mengenai evaluasi debat perdana cawapres di Media Center TPN, Jakarta, Sabtu (22/12/2023).

Pernah digunakan

Andi mengakui, sebagai mantan anggota tim sukses Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019, teknik melontarkan pertanyaan dalam bentuk singkatan yang dipakai Gibran pernah dipakai Joko Widodo, ayah Gibran. Hal itu dilakukan Jokowi pada debat Pilpres 2014 melawan Prabowo Subianto, capres nomor urut 3 yang didampingi Gibran.

Kala itu, kata Andi, Jokowi mengajukan pertanyaan untuk Prabowo soal langkah peningkatan peran TPID yang kepanjangannya adalah Tim Pengendalian Inflasi Daerah, tanpa menjabarkan lebih jauh kepanjangan dari TPID. Prabowo pun saat itu bertanya balik ke Jokowi soal kepanjangan TPID dan mengakui ia tidak hafal setiap singkatan.

Andi mengungkapkan, situasi tersebut membawa trauma bagi tim Jokowi saat itu. Sebab, debat berikutnya Jokowi dan Prabowo akan membahas mengenai pertahanan. Tim Jokowi khawatir Prabowo akan melontarkan pertanyaan dengan singkatan ke Jokowi. Untuk mengantisipasi itu, bahkan tim menyiapkan glosarium berisi singkatan-singkatan dari huruf A sampai Z. Glosarium tersebut diharapkan mempermudah Jokowi dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan Prabowo.

Baca juga : Cawapres Saling Serang di Momen Tanya Jawab

”Jadi, benar-benar kami siapkan. Sehingga itu dibawa oleh Pak Jokowi. Kalau Pak Jokowi di panggung, ada singkatan huruf A, misalnya, beliau buka dan memahami artinya. Itu, kan, memberikan kerepotan yang tidak perlu kepada tim. Karena itu, di 2014 pernah kejadian sekali, dan tidak terulang lagi di 2019,” tutur Andi.

Ia justru menyindir Gibran. Jika teknik melontarkan pertanyaan berupa singkatan semacam itu terus digunakan, dikhawatirkan akhirnya bangsa ini bakal mempunyai wapres singkatan. ”Siapa yang menjadi wapres adalah wapres yang hafal singkatan. Kan, repot. Kalau kita punya kriteria baru, siapa yang menjadi capres-cawapres terpilih adalah yang jago singkatan,” ujarnya.

Tiga calon wakil presiden, yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD (dari kiri kanan), dalam Debat Calon Wakil Presiden Pemilu 2024 di Ballroom Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (22/12/2023). Debat kedua Pemilu 2024 menyajikan gagasan para calon wakil presiden yang berkontestasi dalam Pemilihan Presiden 2024.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Tiga calon wakil presiden, yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD (dari kiri kanan), dalam Debat Calon Wakil Presiden Pemilu 2024 di Ballroom Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (22/12/2023). Debat kedua Pemilu 2024 menyajikan gagasan para calon wakil presiden yang berkontestasi dalam Pemilihan Presiden 2024.

Ketua Tim Penjadwalan TPN Ganjar-Mahfud, Aria Bima, pun meminta ketegasan Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui moderator agar berani menegur kandidat jika melontarkan pertanyaan di luar tema debat. Ia menyebut pertanyaan Gibran kepada Mahfud dan Muhaimin mengenai regulasi penangkapan dan penyimpanan karbon ataupun redistribusi lahan tidak masuk dalam tema debat perdana cawapres, Jumat kemarin. Tema debat perdana kemarin seputar ekonomi dan investasi.

Tema mengenai regulasi penangkapan dan penyimpanan karbon ataupun redistribusi lahan justru lebih cocok ditanyakan dalam debat keempat yang akan digelar pada 21 Januari 2024. Tema debat keempat adalah pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.

Iklan

”Kalau ada pertanyaan yang di luar konteks, terus bagaimana? Ini penting ketegasan dari KPU. Maka, nanti LO (liaison officer/naradamping) kami yang di KPU untuk debat ketiga akan minta ketegasan dan otoritas ini supaya berjalan diberikan kepada moderator untuk mengatur hal-hal yang teknis sampai ke substantif tadi. Sejauh mana moderator bisa mengintervensi kandidat pada saat menanyakan hal-hal yang tidak terkait materi debat,” ujar Aria Bima.

Tema mengenai regulasi penangkapan dan penyimpanan karbon ataupun redistribusi lahan justru lebih cocok ditanyakan dalam debat keempat yang akan digelar pada 21 Januari 2024.

Kemudian, perihal kandidat yang melempar pertanyaan dengan singkatan, menurut dia, juga perlu dipertegas oleh KPU, sejauh mana ini diperbolehkan. Sebab, ia khawatir, dalam debat selanjutnya, setiap kandidat justru akan mempersiapkan pertanyaan dalam bentuk singkatan hanya untuk menjebak lawan. ”Ini, kan, membuat perdebatan menjadi tidak substantif,” katanya.

Keterbatasan waktu

Sementara itu, Kapten Tim Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin, Muhammad Syaugi Alaydrus, mengamini catatan TPN Ganjar-Mahfud. Pihaknya pun menyayangkan pertanyaan Gibran kepada Muhaimin dalam bentuk singkatan yang seakan ingin menjebak Muhaimin. Ia mengaku telah menyampaikan catatan tersebut kepada Ketua KPU Hasyim Asy’ari agar mengingatkan kandidat untuk menghindari pertanyaan teknis seperti yang ditanyakan Gibran.

”Mudah-mudahan ke depan hal ini bisa diperbaiki dengan baik sehingga debat ini betul-betul menunjukkan kelas calon presiden dan wakil presiden,” ucapnya.

Kapten Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies-Muhaimin, M Syaugi Alaydrus, memberikan keterangan pers di Jakarta, Senin (4/12/2023).
KOMPAS/HIDAYAT SALAM

Kapten Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies-Muhaimin, M Syaugi Alaydrus, memberikan keterangan pers di Jakarta, Senin (4/12/2023).

Tak hanya itu, Muhaimin juga mengaku, salah satu kelemahan dalam penyelenggaraan debat adalah keterbatasan waktu untuk menjelaskan program serta visi-misi pasangan calon secara utuh. Oleh karena itu, ia akan menambah sosialisasi tentang visi, misi, dan program kerja saat berkampanye.

Salah satunya saat berkampanye di Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (23/12/2023). Di hadapan sekitar 1.000 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, Muhaimin menjelaskan beberapa program di bidang ekonomi yang bisa memberikan keadilan dan pemerataan ekonomi kepada pelaku UMKM. Anies-Muhaimin menjanjikan alokasi anggaran permodalan tak kurang dari Rp 120 triliun dan mendorong penggunaan APBD hingga 75 persen barang dan jasa agar dibelanjakan ke produk UMKM.

Sosialisasi juga ditingkatkan melalui berbagai media dan platform agar semakin banyak pemilih yang mengetahui gagasan-gagasan Amin. Kampanye dialogis melalui ”Slepet Imin” dan ”Desak Anies” pun diperkuat agar semakin banyak pemilih, terutama dari kalangan generasi muda, ikut menyampaikan aspirasi kepada pasangan capres-cawapres tersebut.

”Kami punya tawaran-tawaran dan program yang realistis. Dimensinya dua, kami akan membawa keadilan anggaran sekaligus pemerataan pembangunan sehingga kita membangun serempak, bukan hanya di titik-titik tertentu,” ujar Muhaimin.

Baca juga : Gagasan Cawapres, dari Hilirisasi, Pemberantasan Korupsi, hingga ”Slepet”

Sampaikan gagasan baru

Co-captain Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin, Thomas Trikasih Lembong, menambahkan, pihaknya sangat gembira atas debat cawapres kemarin. Sebab, Muhaimin bisa memaparkan gagasan-gagasan baru dan mengenalkan istilah ”slepetnomics” untuk menjawab berbagai peluang dan tantangan dalam sektor ekonomi. Dengan demikian, masyarakat bisa lebih mudah untuk memahami konsep-konsep perekonomian, investasi, perdagangan, dan keuangan.

”Kami akan terus menyampaikan gagasan dalam berbagai forum, dan kami sangat berharap dalam debat selanjutnya bisa memberikan elaborasi lebih lanjut,” katanya.

Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Ferry Latuhihin, berbicara dalam Diskusi Evaluasi Debat Cawapres: Rumus Kemajuan Ekonomi ala Prabowo-Gibran di Markas Fanta HQ Prabowo-Gibran, Jakarta, Sabtu (23/12/2023).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Ferry Latuhihin, berbicara dalam Diskusi Evaluasi Debat Cawapres: Rumus Kemajuan Ekonomi ala Prabowo-Gibran di Markas Fanta HQ Prabowo-Gibran, Jakarta, Sabtu (23/12/2023).

Secara terpisah, anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ferry Latuhihin, berpandangan, pertanyaan yang disampaikan Gibran kepada Mahfud dan Muhaimin tidak keluar dari kompetensi ataupun tema debat. Menurut dia, jika kandidat lain tidak bisa menjawab pertanyaan Gibran, artinya memang mereka tidak memahami substansi persoalan yang ada.

”Mengenai SGIE, misalnya, mau ditanya hari ini atau minggu depan, karena bidangnya ekonomi syariah, seharusnya Muhaimin bisa menjawab. Tidak menunggu waktu kalau dia memang bisa menjawab. Jadi, mengada-ada saja kalau dianggap menjebak. Tetapi, karena dia tidak memahami substansinya. Seharusnya, kan, sudah di luar kepala,” ujar Ferry.

Kemudian, mengenai pertanyaan seputar penangkapan dan penyimpanan karbon, ia berpandangan, isu tersebut juga sudah menjadi isu nasional, bahkan isu global. Sebagai calon pemimpin, mereka sudah harus mempunyai gagasan untuk mengatasi persoalan tersebut.

”Mau ngomong karbon atau apa pun juga, kalau memang dia paham, tidak menunggu waktu untuk menjawab. Jadi, ini karena salah mereka yang selalu mendiskreditkan Gibran,” kata Ferry.

Ia juga menegaskan, tidak perlu ada evaluasi mengenai penyelenggaraan debat cawapres kemarin. Setiap kandidat, lanjutnya, telah menunjukkan kompetensinya melalui debat tersebut.

Editor:
MADINA NUSRAT
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000