Isu Ekonomi Kerakyatan Paling Ditunggu di Debat Cawapres
Jajak pendapat Litbang ”Kompas” menunjukkan, 58,9 persen responden paling menunggu gagasan cawapres terkait ekonomi kerakyatan pada debat Jumat ini.
JAKARTA, KOMPAS — Dalam debat calon wakil presiden Jumat (22/12/2023) dengan tema besar seputar ekonomi, sebagian besar masyarakat paling ingin mengetahui gagasan ketiga cawapres terkait ekonomi kerakyatan, infrastruktur, dan ekonomi digital. Terkait hal ini, ketiga cawapres sudah siap menyampaikan ide sekaligus mendalami gagasan kandidat lain di depan publik. Persiapan matang juga dilakukan untuk mendalami tema debat.
Debat pada 22 Desember adalah debat kedua dari lima kali debat capres-cawapres yang terdiri dari tiga kali debat antarcapres dan dua kali debat antarcawapres. Debat kedua ini merupakan debat antarcawapres dengan tema ekonomi kerakyatan dan digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan. Selain itu, ada pula tema pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)/anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), infrastruktur, dan perkotaan.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Hasil jajak pendapat Litbang Kompas, 18-20 Desember 2023, dengan melibatkan 509 responden di 34 provinsi, menunjukkan 58,9 persen responden menantikan gagasan cawapres terkait ekonomi kerakyatan, kemudian diikuti infrastruktur (9.5 persen), dan ekonomi digital (7,4 persen).
Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Dradjad Wibowo, Rabu (20/12/2023), mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan Gibran untuk memperdebatkan semua tema yang telah ditentukan penyelenggara. Sejumlah isu terkait juga disebut sudah dipahami oleh Gibran, mengingat latar belakangnya sebagai pengusaha yang kini juga tengah menjabat sebagai Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah. Oleh karena itu, putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut dinilai berpengalaman dalam menghadapi tantangan pembangunan ekonomi sekaligus menguasai cara menanganinya.
”Gibran, kan, satu-satunya cawapres yang pernah menjadi kepala daerah yang harus menangani semua sektor. Cak Imin (Muhaimin Iskandar, cawapres nomor urut 1) dan Pak Mahfud (Mahfud MD, cawapres nomor urut 3), kan, pengalamannya lebih sektoral. Jadi, persiapan (untuk Gibran) baik dan lancar,” kata Dradjad.
Ia menambahkan, sejumlah isu yang menjadi sorotan publik juga menjadi fokus yang didalami oleh Gibran. Beberapa di antaranya juga sudah pernah ditangani langsung oleh Gibran, baik saat memerintah Kota Surakarta maupun ketika menjadi pengusaha. Sejumlah isu dimaksud, misalnya, terkait dengan ekonomi kerakyatan dan digital, penyaluran dana desa, dan penguatan UMKM.
Lingkup makro
Ditemui di Balai Kota Surakarta, Gibran enggan bicara banyak mengenai persiapannya untuk berdebat. Cawapres nomor urut 2 itu menegaskan, akan membicarakan topik perekonomian secara makro. Sejumlah pencapaiannya di Kota Surakarta kemungkinan tidak ditonjolkan pada debat.
”Enggaklah (membawa capaian di Surakarta). Kita yang makro-makro saja. Lihat saja besok,” kata Gibran.
Baca juga: Panelis dan Moderator Debat Cawapres Mulai Jalani Karantina
Senada dengan Gibran, Asisten Pelatih Timnas AMIN (Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar), Jazilul Fawaid, mengatakan, dalam debat cawapres Muhaimin juga akan lebih banyak bicara mengenai kebijakan negara di bidang ekonomi. Kendati tema debat meliputi sejumlah isu, itu semua dinilai berpangkal pada kebijakan nasional yang diputuskan oleh pemerintah nantinya. Langkah untuk menyampaikan gagasan tentang kebijakan negara itu diyakini bisa jadi cara yang jitu untuk mengemas seluruh tema menjadi satu sehingga waktu yang disediakan penyelenggara bisa digunakan secara efektif.
Salah satu yang menjadi fokus materi yang bakal disampaikan Muhaimin, kata Jazilul, adalah soal penyaluran dana desa. Isu itu merupakan bagian dari program yang ditawarkan Anies-Muhaimin jika terpilih sebagai capres-cawapres 2024. Pasangan ini berjanji untuk menambah alokasi dana desa secara selektif menjadi Rp 5 miliar per desa.
Menurut Jazilul, Muhaimin memiliki pengetahuan yang cukup pada bidang ekonomi, terutama yang berkaitan dengan masyarakat. Hal itu karena Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi periode 2009-2014. Saat ini Muhaimin mengemban jabatan sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bidang kesejahteraan rakyat.
”Artinya, topik yang nanti diperdebatkan memang sesuai dengan apa yang selama ini Gus Muhaimin pimpin dan kerjakan,” ujar Jazilul.
Dibahas bersama tim
Mahfud MD mengatakan, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD juga telah mempersiapkan materi debat bidang ekonomi. Mereka menyiapkan dokumen untuk dipelajari oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tersebut. Tidak hanya itu, sejumlah ahli di bidang tersebut juga memberikan masukan kepadanya, baik melalui pertemuan langsung maupun percakapan daring.
Mahfud mengakui, belum sempat membaca semua materi yang diberikan kepadanya karena masih harus mengerjakan pekerjaannya di Kemenko Polhukam. Meski demikian, ia meyakini bahwa debat membutuhkan kemampuan mengidentifikasi masalah lalu memperdebatkan gagasan terkait dengan hal itu. ”Menurut saya, debat itu adalah apa yang ada sekarang yang dimiliki lalu diperdebatkan, dia menguasai atau tidak, begitu saja,” ujar Mahfud seusai menghadiri peringatan Hari Migran Sedunia di Depok, Jawa Barat.
Juru bicara TPN Muda, Michael Victor Sianipar, membenarkan persiapan materi debat telah disiapkan oleh Deputi Politik 5.0 TPN Andi Widjajanto. Menurut dia, rapat persiapan antara Mahfud dan Andi juga telah dilakukan. ”Kami yakin (pada) performa Prof Mahfud sebagai Menko Polhukam karena sering mengikuti rapat-rapat kabinet (dan) bisa mengikuti isu-isu perekonomian juga,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Michael, Mahfud juga kerap berdiskusi secara intens dengan Ganjar. Keduanya telah berkampanye ke banyak tempat, bertemu dan menyerap aspirasi dari masyarakat, salah satunya kalangan kaum muda. Dengan begitu, Mahfud dinilai sudah memahami hal-hal yang dibutuhkan generasi muda. Apalagi, Ganjar-Mahfud dalam visi dan misinya juga menekankan pembangunan sumber daya manusia unggul untuk mencapai Indonesia Unggul atau Indonesia Emas.