Salah satu siswa SMK yang meminjamkan topinya ke Presiden menilai bahwa Presiden Jokowi merupakan sosok inspiratif yang memiliki jiwa kepemimpinan dan kinerja yang bagus.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN, KRISTI DWI UTAMI
·5 menit baca
Dalam beberapa kali kunjungan kerja ke daerah, Presiden Joko Widodo sering menyempatkan diri menemui kalangan muda, di antaranya mengunjungi sekolah menengah kejuruan atau SMK, selain juga mengajak bermain bola. Pertalian Presiden dengan SMK terbangun sangat panjang dari sejak menjabat Wali Kota Surakarta. Pada awal 2012, misalnya, ia mengganti mobil dinasnya dengan kendaraan prototipe mobil kreasi anak SMKN 2 Solo bermerek Kiat Esemka.
Perhatiannya pada mobil Kiat Esemka itu pula yang sempat membawa nama Jokowi dalam arus pembicaraan nasional sebelum kemudian terpilih menjadi Presiden RI pada 20 Oktober 2014. Kali ini, Presiden Jokowi mengunjungi SMKN 1 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Di tengah terik matahari, kehadiran Presiden Jokowi tetap mampu membawa kebahagiaan bagi siswa SMKN 1 Kedungwuni.
”Panas banget ya, anak-anak pakai topi enak, saya enggak pakai topi, pinjam boleh enggak?” tanya Presiden ketika berdialog dengan para siswa di tengah lapangan sekolah, Rabu (13/12/ 2023) siang.
”Boleh, Pak,” jawab kompak para siswa yang berkumpul di lapangan. Dari tengah kerumunan, Dika Rizki, siswa kelas X, dengan antusias mengangkat tangannya untuk meminjamkan topi miliknya kepada Presiden. Melihat hal tersebut, Presiden pun memanggil Dika untuk berdiri di sampingnya. ”Saya pinjam dulu, ya,” ucap Presiden kepada Dika.
Panas banget ya, anak-anak pakai topi enak, saya enggak pakai topi, pinjam boleh enggak?
Momen tersebut menjadi sebuah cerita bahagia dan membanggakan bagi Dika. Dalam keterangan terpisah, Dika menuturkan sangat bangga karena topi yang biasa dipakai olehnya bisa dipakai oleh Presiden. ”Saya bangga banget, saya bangga sekali, dan terima kasih untuk Pak Jokowi karena sudah mau pakai topi saya, terima kasih, Pak,” ujarnya.
Dika yang sudah lama mengagumi sosok Presiden Jokowi mengaku tidak terpikirkan sebelumnya untuk meminjamkan topinya. Akhirnya, dengan penuh keyakinan Dika memutuskan untuk menghampiri Presiden. ”Saya sangat ngefans dengan beliau. Saya akhirnya mutusin buat berani enggak, berani, saya berani maju buat ketemu beliau, karena saya mengidolakan beliau dari lima tahun yang lalu,” ucapnya.
Ditanya mengenai alasan mengidolakan Presiden Jokowi, Dika menilai bahwa Presiden Jokowi merupakan sosok inspiratif yang memiliki jiwa kepemimpinan dan kinerja yang bagus. ”Beliau itu bisa menyembunyikan capeknya di balik senyumnya, jadi saya sangat terinspirasi lewat kinerja beliau,” katanya.
Anak-anak belajar semua ya, yang giat agar masa depan anak-anak semuanya masa depan yang baik.
Dalam dialog bersama para siswa tersebut, Presiden Jokowi berpesan agar semua siswa dapat belajar dengan giat untuk masa depan yang baik. ”Anak-anak belajar semua ya, yang giat agar masa depan anak-anak semuanya masa depan yang baik,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi pun mengatakan akan memberikan bantuan mobil listrik bagi jurusan otomotif di sekolah tersebut untuk mendukung kegiatan praktik pembelajaran. ”Untuk yang jurusan otomotif nanti saya belikan mobil listrik, ya. Saya kirim hari ini atau maksimal besok pagi sudah saya kirim,” ucap Presiden.
Siap kerja
Tiba di SMKN 1 Kedungwuni sekitar pukul 12.15, Presiden Jokowi mengawali kunjungannya dengan menghampiri sejumlah kelas, di antaranya kelas jurusan teknik permesinan, teknik kendaraan ringan, hingga teknik komputer jaringan (TKJ). Presiden pun tampak berbincang dengan sejumlah siswa yang sedang melakukan praktik pembelajaran.
Muhammad Faid Hasan, siswa kelas XII jurusan teknik kendaraan ringan mengungkapkan, dirinya tidak menyangka sekolahnya bisa dikunjungi Presiden. Faid pun menyampaikan bahwa Presiden mengapresiasi peralatan pendukung pembelajaran di sekolahnya. Kepala Kompetensi Jurusan Teknik Permesinan SMKN 1 Kedungwuni Rino Sukarno menambahkan, Presiden mendorong agar peralatan kegiatan pembelajaran dapat terus dikembangkan.
Banyak investor yang melirik Jawa Tengah karena iklim investasi yang kondusif. Maka, kita harus siapkan sumber daya manusia yang siap kerja sesuai kebutuhan industri, caranya dengan pendidikan vokasi dan pelatihan-pelatihan kerja.
Turut mendampingi Presiden yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq. Presiden juga sempat menunaikan ibadah shalat Dzuhur bersama sejumlah guru dan pegawai di Masjid Nurul Ulum, SMKN 1 Kedungwuni.
Dalam keterangan pers tertulis, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyatakan komitmen untuk mendorong pendidikan vokasi. Komitmen ini ia sampaikan dalam berbagai kesempatan. Sebab, peningkatan kapasitas sumber daya manusia merupakan salah satu daya tarik investasi ke Jawa Tengah.
”Banyak investor yang melirik Jawa Tengah karena iklim investasi yang kondusif. Maka, kita harus siapkan sumber daya manusia yang siap kerja sesuai kebutuhan industri, caranya dengan pendidikan vokasi dan pelatihan-pelatihan kerja,” katanya.
SMKN 1 Kedungwuni termasuk salah satu sekolah kejuruan yang memiliki banyak prestasi. Sekolah tersebut memiliki beberapa kompetensi keahlian, seperti teknik pemesinan, teknik pengelasan, teknik kendaraan ringan dan otomotif, desain pemodelan dan informasi bangunan, teknik instalasi tenaga listrik, teknik komputer dan jaringan, serta teknik geomatika.
Sekolah ini juga sudah menerapkan model link and match dengan perusahaan ternama. Setidaknya ada 10 perusahaan baik di dalam maupun luar negeri, seperti Jepang dan Malaysia. Lulusan SMKN 1 Kedungwuni, antara lain, terserap untuk kebutuhan perusahaan di dalam negeri yang didominasi oleh perusahaan di Jababeka dan perusahaan dari Kalimantan. Untuk luar negeri, sekitar 85 persen tujuannya ke Jepang.
Lulusan SMKN 1 Kedungwuni, antara lain, terserap untuk kebutuhan perusahaan di dalam negeri yang didominasi oleh perusahaan di Jababeka dan perusahaan dari Kalimantan. Untuk luar negeri, sekitar 85 persen tujuannya ke Jepang.
Kerja sama sekolah kejuruan dengan perusahaan telah menjadi salah satu prioritas dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas lulusan sekolah kejuruan dan menyesuaikan kebutuhan industri atau perusahaan.
Kunci kemajuan
Selain SMKN 1 Kedungwuni, Presiden juga sempat mengunjungi SMK Negeri 5 Kupang, Rabu (6/12/2023). Di SMKN 5 Kupang, Presiden meninjau fasilitas dan praktik pembelajaran siswa. ”Tadi saya melihat di beberapa jurusan praktiknya bagus, tapi yang di otomotif yang dipakai masih mobil lama, hari ini saya akan kirim mobil baru, satu. Yang kedua juga saya akan kirim nanti untuk alat mesin yang di perkayuan,” ucapnya.
Saya melihat di beberapa jurusan praktiknya bagus, tapi yang di otomotif yang dipakai masih mobil lama, hari ini saya akan kirim mobil baru, satu. Yang kedua juga saya akan kirim nanti untuk alat mesin yang di perkayuan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meninjau langsung proses pembelajaran di SMK Negeri 1 Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (9/11/2023). Presiden kemudian juga mengirimkan tambahan mesin dan kendaraan listrik agar siswa dapat mempelajari perkembangan teknologi di bidang otomotif.
Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyebutkan, jumlah SMK mengalami peningkatan sejak tahun 2008/2009 dari 7.586 menjadi 14.301 tahun 2019/2020 dengan jumlah siswa 5.249.140. Rata-rata pertumbuhan jumlah SMK per tahun 18,8 persen atau 1.426 SMK per tahun.
Ketika meninjau langsung SMK Pertanian Pembangunan Negeri (PPN) 1 Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatra Utara, Rabu (17/5/2023), Presiden menegaskan bahwa SMK menjadi kunci kemajuan negara. Kurang dari setahun jelang berakhirnya periode kedua kepemimpinannya sebagai Presiden RI, Jokowi masih konsisten menunjukkan perhatiannya bagi perkembangan SMK.