logo Kompas.id
Politik & HukumElektabilitas Menurun, Nasdem ...
Iklan

Elektabilitas Menurun, Nasdem dan PKS Maksimalkan Sisa Waktu Kampanye

Parpol pendukung Anies-Muhaimin akan memaksimalkan sisa waktu kampanye untuk bisa meningkatkan elektabilitas mereka.

Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UZ3Bot9VSkI9zKz_Rm_3VvQDlgI=/1024x617/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F11%2F28%2F7c4c5d28-9a56-4ecc-bed7-88fa2599458d_jpg.jpg

Calon presiden, Anies Baswedan, menyimulasikan pencoblosan kertas suara bergambar dirinya di depan pendukungnya saat berkampanye di Gedung Olah Raga (GOR) Laga Tangkas, Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/11/2023).

JAKARTA, KOMPAS — Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera memastikan mesin-mesin partai dari tingkat pusat hingga daerah terus bergerak jelang Pemilu 2024. Kedua partai politik pengusung pasangan Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar itu akan memanfaatkan masa kampanye secara maksimal untuk mendongkrak elektabilitas yang menurut survei Litbang Kompas pada Desember ini mengalami penurunan.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Dari hasil survei Litbang Kompas periode Desember 2023 diketahui, elektabilitas partai-partai politik pengusung Anies-Muhaimin relatif stagnan dan cenderung menurun dibandingkan dengan survei pada Agustus lalu. Elektabilitas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), misalnya, turun 0,2 persen 7,4 persen. Adapun elektabilitas Partai Nasdem turun dari 5,9 persen menjadi 4,9 persen dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) turun dari 6,3 persen menjadi 4,5 persen.

Baca Juga: Gerindra Menyusul PDI-P

Ketua DPP Partai Nasdem Saan Mustopa, Selasa (12/12/2023), mengatakan, fluktuasi elektabilitas partai di dalam survei adalah hal yang wajar karena banyak variabel yang menentukan. Meskipun demikian, Saan yakin Nasdem akan memperoleh kenaikan elektabilitas yang signifikan sehingga raihan kursi pada Pemilu 2024 juga meningkat.

Saan Mustopa
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Saan Mustopa

Iklan

Partai Nasdem, lanjut Saan, akan terus berupaya secara maksimal dalam menghadapi Pemilu 2024. Salah satunya dengan memastikan seluruh struktur partai di semua tingkatan terus bergerak demi meraih lebih banyak dukungan masyarakat.

”Kami terus bergerak dan intensitas pergerakan juga terus kita naikkan secara sistemis dan masif untuk struktur semua, termasuk juga menyiapkan saksi-saksi di TPS,” kata Saan.

Selain itu, lanjut Saan, Nasdem juga meningkatkan intensitas pergerakan calon anggota legislatif (caleg), baik di DPR, DPRD provinsi, maupun DPRD kabupaten/kota. Para caleg akan berkolaborasi dengan pengurus partai di daerah pemilihan (dapil) masing-masing untuk menarik simpati masyarakat.

Nasdem akan terus berupaya secara maksimal dalam menghadapi Pemilu 2024. Salah satunya dengan memastikan seluruh struktur partai di semua tingkatan terus bergerak demi meraih lebih banyak dukungan masyarakat.

Bukan hanya itu, Nasdem juga memetakan daerah mana saja yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Jika merujuk peta elektoral dua pemilu sebelumnya, Nasdem memiliki kekuatan di Sumatera, Indonesia bagian timur, dan Kalimantan. Oleh karena itu, menurut Saan, pada Pemilu 2024 ini, Nasdem akan fokus menggarap ceruk pemilih di Pulau Jawa.

Dihubungi secara terpisah, Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri bersyukur karena PKS masih terhitung lolos memenuhi ambang batas parlemen, yakni minimal 4 persen suara sah nasional. PKS akan menjadikan hasil survei Litbang Kompas sebagai penyemangat untuk meraih simpati masyarakat. PKS akan memanfaatkan sisa waktu kampanye dengan optimal.

Mabruri mengatakan, salah satu upaya untuk meningkatkan elektabilitas PKS adalah dengan melancarkan kampanye gagasan. ”Selain Jakarta tetap ibu kota negara, pekan depan kami akan kampanyekan kalau PKS menang akan cabut Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja,” tuturnya.

Spanduk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menampilkan foto bakal calon presiden, Anies Baswedan, terpasang di Serua, Depok, Jawa Barat, Jumat (15/9/2023).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Spanduk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menampilkan foto bakal calon presiden, Anies Baswedan, terpasang di Serua, Depok, Jawa Barat, Jumat (15/9/2023).

Mabruri menjelaskan, UU Cipta Kerja menjadi perhatian PKS karena proses pembentukannya dinilai bermasalah dan merugikan pekerja. PKS akan menyasar para pekerja di Jawa Tengah dan Jawa Timur, selain basis PKS yang sudah ada di Jawa Barat. Para pekerja di sejumlah kota besar di Sumatera, terutama bagian utara, akan menjadi sasaran PKS.

Mabruri menjelaskan, pertimbangan PKS menyasar kelas pekerja karena mereka menolak diberlakukannya UU Cipta Kerja. Sebab, hampir semua pekerja merasakan dampak negatif dari undang-undang tersebut.

Editor:
ANITA YOSSIHARA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000