Presiden Jokowi menyebut tujuan kunjungan kerjanya sudah ditentukan berbulan-bulan sebelumnya. Dia membantah membuntuti kampanye Ganjar Pranowo.
Oleh
NINA SUSILO, CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lokasi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke daerah-daerah yang baru disambangi kampanye oleh calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menimbulkan persepsi oleh sebagian pihak soal dugaan adanya upaya ”bersih-bersih” dukungan masyarakat. Namun, Presiden Jokowi membantah anggapan tersebut. Tim pemenangan Ganjar juga menilai hal tersebut kebetulan saja.
”Ya, ndaklah, ndak seperti itu. Jadwal untuk kunjungan Presiden itu sudah dirancang tiga bulan sebelumnya dan pasti ada tujuannya,” kata Presiden Jokowi pada sesi wawancara cegat seusai Peresmian Pembukaan UMKM Expo (rt) Brilianpreneur 2023 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Presiden Jokowi menuturkan hal tersebut saat menjawab pertanyaan awak media terkait adanya narasi kunjungan kerjanya beberapa hari terakhir untuk mengikuti salah satu pasangan calon presiden. Kepala negara juga menyebutkan contoh perihal kunjungan kerjanya ke Nusa Tenggara Timur.
”Misalnya, kemarin ke Kupang ada peresmian rumah sakit senilai Rp 420 miliar. Rumah sakit yang besar sekali. Biasanya dari kementerian sudah ngantre-nya lama. Tiga bulan sebelumnya (menyampaikan), ’Pak, mohon diresmikan’. Peresmian kemarin Gereja Katedral di Kupang. Itu juga sudah lama sekali. Bukan sehari dua hari berangkat kayak (mau membuntuti). Tidak seperti itu. Terencana jauh-jauh hari sebelumnya,” kata Presiden Jokowi.
Persepsi soal kunjungan kerja itu muncul karena beberapa daerah yang dikunjungi Ganjar kemudian menjadi tujuan kunjungan kerja Presiden Jokowi. Pada 20-21 November 2023, misalnya, Ganjar mengunjungi sejumlah daerah di Papua, seperti Manokwari, Papua Barat; Sorong, Papua Barat Daya; dan Jayapura, Papua. Sehari setelahnya (22/11/2023), Presiden kunker ke Biak Numfor, Papua. Selain itu, Presiden juga menyambangi Teluk Bintuni dan Fakfak, Papua Barat; dan Sorong.
Pada 1-3 Desember 2023, Ganjar berkampanye di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), lalu ke Ende, Rote, kemudian Bima dan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada 4 Desember, Presiden kunker ke NTT mulai dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Kabupaten Nagekeo, dan Kupang.
Pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menduga hal ini sebagai bagian dari upaya ”bersih-bersih” dukungan yang diberikan masyarakat kepada Ganjar. ”Di politik tidak ada yang kebetulan. Kemungkinan itu sudah didesain,” katanya.
Kendati demikian, Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud Sandiaga Uno meyakini hal tersebut kebetulan. Sandiaga juga menilai hal tersebut karena wilayah-wilayah tersebut memang sangat memerlukan perhatian pemerintah pusat.
”Saya juga baru kembali dari NTT, juga ada kegiatan parekraf (pariwisata dan ekonomi kreatif) di Papua. Dua daerah tersebut mendapatkan perhatian yang sangat besar dari pemerintah pusat. Jadi, justru saya melihatnya ini sebuah berkah dan yang harus kita syukuri bahwa pemerintah pusat sangat concern terhadap Papua dan NTT,” tuturnya saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Kendati meyakini kesamaan tujuan kampanye dan kunjungan kerja sebagai kebetulan, Sandiaga mengatakan, sedang berkoodinasi dengan Aria Bima, politikus PDI Perjuangan yang menangani jadwal kampanye pasangan calon presiden-wapres nomor urut 3.
”Memang harus kita lebih sinkronkan lagi ke depan. Tapi, ini saya yakin hanya kebetulan,” katanya.
Sandiaga memilih melihat dari sisi positif dan menyebut ini disebabkan Ganjar sosok pemimpin yang paling mirip dengan Jokowi. Ini karena ia sering blusukan dan bergerak cepat. Menurut Sandiaga, Ganjar merupakan versi Jokowi 2024.
”Ini yang tim harusnya mengambil satu momentum karena masyarakat secara luas karena saya juga sudah mulai berkampanye, tadi juga mendapatkan izin dari Pak Presiden melalui Pak Mensesneg untuk berkampanye sampai bulan Februari 2024, bahwa masyarakat itu masih menginginkan percepatan pembangunan,” tutur Sandiaga.
Arah pembangunan yang sudah dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi periode pertama dan kedua diyakini akan meningkatkan kesejahteraan, membuka lapangan kerja dan menjaga harga-harga kebutuhan pokok. Ganjar akan melanjutkan dan memperbaiki supaya pemerintahan bersih yang lebih diutamakan. ”Pemerintahan yang bebas korupsi menjadi perhatian,” tambah Sandiaga.